Implementasi Program Sekolah dalam Pengembangan Kultur Sekolah

112 c. Penugasan. Setelah mencapai point tertentu maka guru akan memberikan tugas bagi siswa yang melakukan pelanggaran d. Pemanggilan orangtua. Apabila dari ketiga teguran tersebut siswa masih melakukan pelanggaran maka sekolah akan memanggil orangtua siswa ke sekolah e. Skorsing. Siswa yang melalukan pelanggaran di skors selama minimal 3 hari belajar di rumah dan membuat laporan kegiatan di rumah selama masa skorsing. Dalam pemberian skor disesuaikan dengan jenis pelanggaran yang dilakukan siswa. Untuk sanksi-sanksi yang dikenakan kepada siswa dengan kriteria akumulasi skor -25 peringatan pertama secara tertulis, -40 peringatan kedua secara tertulis dengan membuat surat pernyataan yang diketahui oleh orang tua wali, -60 peringatan ketiga secara tertulis dengan pemanggilan orang tua wali, -75 skorsing minimal 3 hari belajar dirumah dan membuat laporan kegiatan selama di rumah pada saat masa skorsing yang diketahui orang tua wali, -90 siswa tidak naik kelas bagi siswa kelas VII dan VII atau tidak tamat belajar bagi siswa kelas IX, -100 pemanggilan orangtua wali ke sekolah untuk menerima penyerahan siswa dikeluarkan dari sekolah.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Program

Pengembangan Keberhasilan SMP Negeri 1 Sleman dalam mengembangkan kultur sekolah diwujudkan melalui adanya beberapa kebijakan, program maupun strategi yang telah dirumuskan dan disepakati bersama. Keberhasilan yang terjadi tersebut 113 tentu saja memiliki faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasikan program pengembangan sekolah. Faktor pendukung pelaksanaan program pengembangan di SMP Negeri 1 Sleman adalah sebagai berikut. a. Komite sekolah yang memiliki komitmen terhadap kemajuan sekolah, dengan memberikan motivasi terhadap siswa di setiap ada kesempatan. b. Peran aktif orang tua siswa yang telah membantu pihak sekolah dalam mengawasi dan melaporkannya kepada sekolah. c. Siswa memiliki kemampuan diri yang cukup baik sehingga dapat melaksanakan tata tertib sekolah dan pengarahan sekolah. d. Warga sekolah memiliki kesadaran yang cukup baik. e. Sarana dan prasarana sekolah yang sudah memadai dan membantu dalam proses belajar mengajar. Faktor penghambat proses pengimplementasian program pengembangan di SMP Negeri 1 Sleman adalah sebagai berikut. a. Terbatasnya dana yang hanya bersumber dana BOS. b. Program sekolah dalam mengembangkan kultur sekolah di SMP Negeri 1 Sleman beberapa ada yang tidak tertulis secara formal. c. Masih ada siswa yang melanggar tata tertib. d. Masih terdapat beberapa orang tua yang kurang mendukung program sekolah apabila kegiatan tersebut mengeluarkan biaya tambahan. 114

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang di alami oleh peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini adalah kurang maksimalnya waktu penelitian dikarenakan pada saat itu sekolah sedang melaksanakan beberapa program sekolah, sehingga beberapa narasumber sulit untuk ditemui dan tidak memiliki banyak waktu untuk menanggapi pertanyaan peneliti. Selain itu pada saat penelitian sekolah belum memiliki kepala sekolah tetap setelah purna tugasnya ibu Wahyuni Kismardini sebagai kepala sekolah terdahulu. Pada penelitian selanjutnya dapat dilaksanakan penelitian terhadap sekolah yang memiliki kultur sekolah yang baik dan kultur sekolah yang kurang baik. 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan dan pembahasan secara keseluruhan mengenai program sekolah dalam mengembangkan kulur sekolah di SMP Negeri 1 Sleman, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Tampilan fisik sekolah seperti ruang tata usaha, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas, aula, laboratorium, masjid, ruang kesenian, ruang bimbingan konseling, koperasi dan perpustakaan terlihat bersih dan terawat. Sarana dan prasarana yang ada pun sudah cukup lengkap dan memadai. 2. Budaya yang terkait dengan nilai dan keyakinan yaitu budaya bersih, budaya berprestasi, budaya religius, budaya disiplin, budaya kerjasama, budaya sopan santun, budaya tanggung jawab, dan minat membaca sudah cukup terlaksana dengan baik dan menuju ke arah yang positif. Sehingga secara keseluruhan kultur sekolah yang ada di SMP Negeri 1 Sleman ini sudah termasuk ke dalam kultur yang positif dan membudaya kepada warga sekolahnya. 3. Program yang diterapkan sekolah untuk mengembangkan kultur sekolah di SMP Negeri 1 Sleman antara lain sebagai berikut. a. Budaya bersih dengan dibentuknya regu piket, Jumat bersih serta tumitlangkung atau tujuh menit untuk kebersihan lingkungan b. Budaya berprestasi dengan adanya sarapan pagi, pelaksanaan classmeeting dan pemberian reward bagi siswa yang berprestasi oleh sekolah.