Tinggi = Mi + SDi
2. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik berupa uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji hipotesis, perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas adalah sebuah pengujian
yang dilakukan untuk mengkaji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
Imam Ghozali, 2011: 160. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Sminorv dengan rumus sebagai berikut: � = 1,36
�
1
+ �
2
�
1
�
2
Keterangan: KS = Harga Kolmogrov-Sminorv
�
1
= Jumlah sampel yang diperoleh �
2
= jumlah sampel yang diharapkan Jika angka signifikansi Kolmogrov-Sminorv
≥ 0,05 maka data berdistribusi normal, jika angka signifikansi Kolmogrov-
Sminorv 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Liniearitas
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat, atau kubik Imam Ghozali,2011: 166. Kriteria yang diterapkan untuk
menyatakan keliniearan adalah nilai F yang dihitung dengan menggunakan rumus :
�
��
=
�� �
Keterangan: �
��
: Harga bilangan F untuk regresi
��
: Rerata kuadrat garis regresi
�
: Rerata kuadrat garis residu Sutrisno Hadi, 2004: 13
Hubungan vaiabel bebas X dengan variabel terikat Y dinyatakan liniear jika F hitung ≤ F tabel. Jika F hitung F tabel
maka hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y dinyatakan tidak liniear.
c. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini mencakup uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi tersebut
secara lebih jelas diuraikan sebgai berikut:
1 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas
merupakan pengujian
untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah yang mengandung homoskedastisitas Imam Ghozali,2011: 139. Uji ini dilakukan dengan melakukan uji
Glejser. Kriteria pengambilan keputusan adalah signifikansi dari variabel independen lebih besar dari 0,05 maka tidak
terjadi heteroskedastisitas Imam Ghozali,2011: 143.
2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada gejala korelasi atau gejala multikolinearitas diantara variabel
independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance Imam Ghozali,
2011:105. Jika nilai VIF ≤ 10 dan nilai Tolerance ≥ 0,1 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas.
3. Uji Hipotesis