Sejarah Ngahol Di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah

51

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Strategi Komunikasi Persuasif Pesantren Al-Istiqlaliyyah

Dalam mempertahankan ngahol Syekh Abdul Qadir al-Jailani Pesantren al-Istiqlaliyyah juga melakukan beberapa strategi. Strategi yang digunakan dibagi dalam tahapan strategi sesuai dengan yang dikemukakan oleh Fred R. David yakni, Perumusan Strategi, Implementasi Strategi dan Evaluasi Strategi. 1

1. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi ini, untuk mencapai tujuan yang diharapkan, Pesantren Al-Istiqlaliyyah melakukan berbagai persiapan yang berkaitan dengan pelaksanaan ngahol atau haul. Berbagai persiapan ini dilakukan agar para jamaah yang hadir merasa nyaman dan khusuk saat mengikuti perayaan tersebut. Adapun berbagai persiapan yang dilakukan antara lain: a. Memberi Informasi Informasi mengenai pelaksanaan ngahol dilakukan oleh pihak pesantren tiga bulan sebelumnya. Dalam penyampaian informasi kepada masyarakat, pihak pesantren tidak menggunakan media komunikasi. Informasi hanya disampaikan secara langsung oleh Kyai melalui pengajian mingguan. Dalam penyampain informasi ini, penulis menemukan adanya pentahapan komunikasi persuasif. Adapun pentahapan komunikasi persuasif yang dilakukan pesantren ialah sebagai berikut: 1 Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases Thirteenth Edition New Jersey: Pearson Education Inc, 2007, h.37. 1. Pentahapan pertama ialah dengan membangkitkan perhatian masyarakat. Di awal pelaksanaan ngahol, informasi mengenai adanya acara tersebut disampaikan langsung oleh Kyai Dimiyati. Hal ini dilakukan karena Kyai Dimiyati adalah ulama yang diberi mandat secara langsung oleh gurunya untuk meneruskan perayaan ngahol. Selain itu, KH. Dimiyati juga seorang ulama yang disegani dilingkungan masyarakat sekitar. Berkat ilmu agama yang dimiliki beliau, maka masyarakat merasa segan dan hormat. Tidak hanya kepada KH. Dimiyati, namun juga kepada seluruh anggota keluarga beliau. 2 Pada proses ini, masyarakat menilai KH. Dimiyati yang berperan sebagai persuader dari segi kredibilitas yang beliau miliki. Kredibilitas berarti seperangkat persepsi komunikan tentang diri komunikator. 3 Hovland, Janis dan Kelly menyebutkan bahwa paling tidak terdapat dua komponen kredibilitas sumber, yakni keahlian expertness dan dapat dipercaya trustworthiness. Keahlian merupakan kesan yang dibentuk penerima tentang kemampuan sumber komunikasi persuasi berkaitan dengan topik yang dibicarakan. Sedangkan dapat dipercaya kesan penerima tentang sumber komunikasi yang berkaitan dengan wataknya, seperti kejujuran, ketulusan, bersikap sopan, bermoral dan sebagainya. 4 Dalam hal keahlian sudah dapat dipastikan bahwa KH. Dimiyati adalah sosok ulama yang tahu secara detail mengenai perayaan ngahol tersebut, karena beliau secara langsung mendapat mandat dari gurunya untuk melakukan perayaan ngahol. KH. Dimiyati juga menjadi sosok yang dapat 2 Wawancara pribadi dengan H. Masuri, Cilongok, 19 Juli 2016. 3 Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, Cet. Ke-5, h. 4.2. 4 Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, h. 4.4. dipercaya oleh masyarakat karena beliau memiliki image yang baik dimata masyarakat. Hal ini terbukti dengan sikap hormat dan segan yang masyarakat tunjukkan kepada beliau. 2. Setelah menarik perhatian masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan proses untuk menumbuhkan minat dan hasrat dari masyarakat untuk mengikuti ngahol melalui pesan komunikasi yang disampaikan. Adapun dalam penyampaian pesan ini, sang komunikator menyampaikan dengan metode Pay Off Rewarding. Metode komunikasi persuasif ini memberikan iming-iming atau harapan yang baik kepada komunikan. Dalam hal ini, pesan yang disampaikan oleh pihak pesantren kepada masyarakat berisi mengenai keyakinan bahwa siapa saja yang mengikuti dan larut dalam acara haul, maka ia akan dianggap sebagai murid dari Tuan Syekh Abdul Qadir. Dan siapa pun yang menjadi murid Tuan Syekh, maka ia akan mendapat syafaat berupa pembelaan dari Tuan Syekh. “Salah satu yang terpenting adanya haulan adalah siapa yang ikut serta dalam haulan ini sama dengan berziarah kemakam tuan syekh, siapa yang ziarah ke makam syekh itu sudah di anggap muridnya, siapa yang menjadi muridnya tuan syekh, tuan syekh berjanji untuk membela dan memberi syafaatnya. Dan siapa yang dibela dan disyafaati tuan syekh, pasti akan diterima pembelaannya.” 5 Syafaat berarti memberikan bantuan, pertolongan atau perlindungan kepada sesama muslim. Pada hakikatnya, syafaat itu adalah hak Allah SWT. Syafaat juga merupakan karamah yang diberikan oleh Allah kepada hamba- Nya setelah memperoleh izin dan ridho-Nya. 6 Orang-orang yang akan memberi syafaat adalah setiap orang yang beriman, bertaqwa dan beramal sholeh. Baik 5 Wawancara pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016. 6 Imron Aba, Peringatan Khaul Bukan Dari Ajaran Islam Adalah Pendapat Yang Sesat Kudus: Menara, 1980, Cet. Ke-2, h. 63-64. itu para nabi, sahabat, syuhada, maupun ulama selama mereka mendapat izin dari Allah. Sebagaimana firman Allah SWT: “Dan betapa banyak malaikat di langit , syafa’at pertolongan mereka sedikit pun tidak berguna kecuali apabila Allah telah mengizinkan dan hanya bagi siapa yang Dia Kehendaki dan Dia Ridai .” Selain itu, pihak pesantren juga menyatakan bahwa masyarakat akan mendapat keberkahan dengan mengikuti haulan. Keberkahan ini didapatkan karena pada saat mengikuti haul, banyak orang-orang sholeh berkumpul dan saling bertemu. Berjumpa dan berkumpul dengan orang-orang sholeh tersebut, akan membawa keberkahan. 7 Ganjaran dan harapan-harapan baik yang disampaikan ternyata mampu menggerakkan masyarakat pada keputusan untuk mengikuti, berpartisipasi serta turut andil dalam acara ngahol. Hal-hal yang diyakini pesantren juga diyakini oleh masyarakat. Bahwa dengan mengikuti haul, mereka berharap menjadi bagian dari murid Tuan Syekh dan melalui zikir bersama, mereka berharap mendapat keselamatan dunia akhirat. “Kitakan muslim, kita mengharapka ridho Allah, tidak ada lagi. Mungkin masyarakat juga yang dari jauh datang karena ingin selamat. Sebetulnya ini momen yang paling tepat, yang paling utama umat muslim bisa berdzikir bersama, yang kedua mungkin tidak ada tujuan lebih dari selamat, ingin selamat dunia akhirat, makanya antusias. Antusias masyarakat itu saja, karena mereka takut mati, ini momen kita, mudah-mudahan kita dapat juga tujuan utamanya ingin diakui menjadi muridnya Tuan Syekh Abdul Qadir. ” 8 7 Wawancara pribadi dengan H. Entoh, Cilongok, 20 Mei 2016. 8 Wawancara pribadi dengan H. Masuri, Cilongok 19 Juli 2016.