4.2.4 Produk
Produk Pembiayaan yang diberikan Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi antara lain:
1. Murabahah, akad jual beli suatu barang dimana Baitul Maal Wa Tamwil
Swadaya Pribumi penjual menyebutkan harga jual terdiri dari harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu atas barang tersebut yang
disetujui oleh nasabah pembeli. Murabahah sangat berguna bagi nasabah yang membutuhkan barang secara mendesak tetapi kekurangan dana pada
saat ia kekurangan likuiditas, maka nasabah meminta pada Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi agar membiayai pembelian barang tersebut dan
nasabah membayarnya secara angsuran. 2.
Mudharabah, akad kerjasama usaha antara Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi shahibul maal dengan nasabah mudharib dimana
Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi menyediakan modal 100 sedangkan nasabah menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagi menurut
kesepakatan bersama berupa nisbah bagi hasil dan dituangkan dalam akad perjanjian. Mudharabah sangat tepat bagi nasabah yang membutuhkan
modal kerja untuk pengembangan usaha perdagangan atau jasa. 3.
Ijarah, akad pemindahan hak atas barangjasa melalui pembayaran upah sewajasa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Ijarah
bisa digunakan bagi nasabah yang kekurangan dana untuk menyewa bangunan misal: ruko, biaya sekolah, biaya berobat, dll yang harus
dibayar secara tunai tanpa diangsur. Nasabah meminta Baitul Maal Wa
Tamwil Swadaya Pribumi untuk membayarnya secara tunai dan nasabah tersebut mengangsurnya ke Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi
4. Musyarakah, akad kerjasama usaha antara Baitul Maal Wa Tamwil
Swadaya Pribumi dengan nasabah dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atas usaha tersebut dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan. Musyarakah sangat tepat bagi nasabah yang kekurangan dana
untuk penyelesaian suatu proyek dimana nasabah dan Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi sama-sama menyediakan dana untuk membiayai
proyek tersebut. Setelah proyek selesai nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati dengan Baitul Maal Wa
Tamwil Swadaya Pribumi. Produk Pembiayaan yang diberikan Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya
Pribumi antara lain: 1.
Simpanan Swadaya Pribumi Swami, merupakan simpanan investasi yang mudah dan sesuai syariah. Nasabah dapat melakukan penyetoran dan
penarikan dana
sewaktu-waktu dengan
mudah. Simpanan
ini menggunakan akad mudharabah yang memeberikan bagi hasil yang adil,
halal dan sesuai syariah. Setoran awal minimal Rp 25.000,00. 2.
Simpanan Pendidikan
Sipendi, merupakan
simpanan untuk
mempersiapkan dana pendidikan bagi putra-putri nasabah untuk
melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Nasabah akan mendapatkan bagi hasil atas dana yang diinvestasikan. Penarikan
simpanan dapat dilakukan satu bulan sebelum tahun ajaran baru. Setoran awal Rp 25.000,00.
3. Simpanan Idul Fitri Sifitri, merupakan simpanan khusus untuk persiapan
kebutuhan keuangan yang meningkat ketika menghadapi hari raya idul fitri. Nasabah akan mendapatkan bagi hasil atas dana yang diinvestasikan.
Penarikan simpanan dapat dilakukan satu bulan sebelum hari raya idul fitri. Setoran awal Rp 25.000,00.
4. Simpanan Qurban Siqur, simpanan ini diperuntukkan bagi nasabah yang
ingin berqurban pada hari raya idul adha. Nasabah akan mendapatkan bagi hasil atas dana yang diinvestasikan. Penarikan simpanan dapat dilakukan
satu bulan sebelum hari raya idul adha. Setoran awal Rp 25.000,00. 5.
Simpanan Berjangka Mudharabah, simpanan ini sama dengan simpanan swami, namun penarikannya dibatasi jangka waktu tertentu. Setoran
minimal Rp 1.000.000,00. Porsinisbah bagi hasil antara Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi dan nasabah bervariasi sesuai dengan jangka
waktunya. Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi bekerjasama dengan PT Holcim
Indonesia Tbk melalui Departemen Community Relations terus berusaha untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, baik dalam bidang
ekonomi, sosial sampai dengan bidang pendidikan. Salah satu bentuk nyatanya adalah dengan pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dan tidak mampu yang
tercatat sebagai warga desa binaan PT.Holcim Indonesia Tbk Pabrik Narogong. Salah satu program pemberdayaan ekonomi masyarakat bersamam dengan Baitul
Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi telah berhasil memulai program permberian
pembiayaan Qordhul Hasan kebajikantanpa bagi hasil kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan permodalan. Besar pembiayaan Rp 500.000,00 hingga Rp
1.000.000,00. Selain itu Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi juga terlibat dalam program:
1. Pengadaan bazaar sembako murah.
2. Pemotongan hewan qurban.
3. Pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat umum.
4. Pembinaan bagi nasabah pembiayaan.
5. Pengajian bagi nasabah Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi.
Syarat bagi masyarakat untuk dapat memiliki produk simpanan di Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi adalah:
1. Menyerahkan foto copy KTPSIM dan identitas lainnya.
2. Mengisi formulir pembukaan simpanan.
3. Setoran awal mengikuti ketentuan yang berlaku.
4. Bagi hasilnisbah sewaktu-waktu dapat berubah.
Syarat bagi masyarakat untuk dapat memperoleh pembiayaan usaha mikro di Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi adalah:
1. Menyerahkan foto copy KTPSIM dan identitas lainnya. 2. Mengisi formulir permohonan pembiayaan.
3. Menyerahkan jaminan berupa: surat kios, BPKB motormobil, akte jual beli tanah, sertifikat tanahrumah dan jaminan lainnya yang memenuhi
aspek legal.
BAB V ANALISIS DESAIN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PT HOLCIM INDONESIA Tbk
Secara umum evaluasi dilakukan untuk mengukur kinerja program secara keseluruhan. Konsep ini disusun berdasarkan peningkatan akses masyarakat
khususnya masyarakat miskin di perdesaan terhadap infrastruktur dasar. Departemen community relations bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial
PT Holcim Indonesia Tbk. Forum konsultasi masyarakat yang diadakan PT Holcim Indonesia Tbk bertanggung jawab terhadap keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur
terbangun, pengaduan masyarakat dan tindak turun tangan. Desain evaluasi berkaitan dengan manajemen pelaksanaan program sebagai
berikut: 1.
Evaluasi masukan : Evaluasi apa yang digunakan dalam bekerja; 2.
Evaluasi proses : Evaluasi apa yang dikerjakan;
3. Evaluasi hasil
: Evaluasi apa yang dihasilkan atau yang dilayani; 4.
Evaluasi manfaat : Evaluasi apa yang dicapai; 5.
Evaluasi dampak : Evaluasi apa yang diubah. Evaluasi pada setiap tahapan proses tersebut akan berkaitan dan menjelaskan
hasil evaluasi tahap berikutnya.
Desain tanggung komponen program yang
berupa nominal dana atau setiap tahapan perencanaan
kebutuhan masyarakat, manfaat dan dampak berupa peningkatan
sosial PT Holcim Indonesia Tbk dapat dilihat pa
Gambar 4. Desain Tanggung Jawab Sosial PT Holcim
• Pembangunan Berkelanjutan • Kemandirian
• Kesejahteraan
• Hidup Berdampingan • Akses Masyarakat
• Penurunan Angk
• Dana dari Pembiayaan • Lapangan Kerja P
• Fisik Infrastruktur
• Partisipasi • Kolaborasi
• pemberdayaan
• Dana yang disalurkan P • Fasilitator Pelatihan
• Kebijakan Perusahaan Dampak
Manfaat
Hasil
Masukan Proses
tanggung jawab sosial PT Holcim Indonesia Tbk program yang terdiri dari masukan berupa sumber daya yang
dana atau kebijakan yang digariskan, proses yang digunakan perencanaan hingga serah terima, hasil langsung yang sesuai
masyarakat, manfaat berupa akses masyarakat terhadap kebutuhan berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat. Desain tanggung
Holcim Indonesia Tbk dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Desain Tanggung Jawab Sosial PT Holcim Indonesia Tbk
Pembangunan Berkelanjutan
Hidup Berdampingan dengan Masyarakat Masyarakat terhadap Saluran-Saluran Kesejahteraan
Penurunan Angka Potensi Konflik dan Keamanan Menjalankan Usaha Dana dari Pembiayaan Usaha Mikro
Lapangan Kerja Proyek dan Pengalihan Mata Pencaharian Fisik Infrastruktur
pemberdayaan g disalurkan PT Holcim Indonesia Tbk
Fasilitator Pelatihan Kejuruan Kebijakan Perusahaan
Indonesia Tbk merupakan daya yang dibutuhkan
yang digunakan dalam yang sesuai dengan
terhadap kebutuhan dasar Desain tanggung jawab
Indonesia Tbk
Operasionalisasi dari desain tanggung jawab sosial PT Holcim Indonesia Tbk adalah:
1. Masukan, meliputi variabel kebijakan dan dana yang tersalurkan. 2. Proses meliputi variabel perencanaan, swadaya dan pelaksanaan.
3. Hasil, meliputi variabel jenis, kualitas, lokasi dan nilai infrastruktur terbangun.
4. Manfaat, meliputi variabel sasaran pemanfaat, penyerapan dan pengalihan tenaga kerja, penggunaan dan pemeliharaan, kemampuan masyarakat, akses
transportasi, akses ekonomi, manfaat ekonomi dan manfaat kesehatan. 5. Dampak, meliputi variabel perubahan masalah desa pasca proyek, dampak
ekonomi, sosial dan lingkungan, peningkatan kualitas proyek dan pengurangan kemiskinan.
PT Holcim Indonesia Tbk bertumpu pada paradigma pembangunan berkelanjutan diwujudkan dengan enam pilar pedoman PT Holcim Indonesia Tbk.
Pengelolaan tanggung jawab sosial PT Holcim Indonesia secara khusus dikelola oleh departemen community relations dan melaporkannya setiap tahun melalui Sustainable
Development Report. Manfaat dan dampak yang diharapkan program dapat dikonstruksikan dari
penjelasan komponen program dalam dokumen departemen community relations PT Holcim Indonesia Tbk. Infrastruktur transportasi antara lain berupa jalan, jembatan
dan lampu penerangan jalanInfrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat meliputi prasarana air minum dan sanitasi mandi, cuci, kakus MCK. Pada saat
prasarana tersebut dibangun, manfaat yang segera muncul berupa peningkatan kesempatan kerja, baik untuk menjadi tenaga kerja dari proyek yang sedang berjalan.
Selanjutnya infrastruktur transportasi menghasilkan manfaat berupa pengurangan isolasi wilayah dan peningkatan akses pemasaran hasil produksi. Adapun
infrastruktur pendukung produksi pangan menghasilkan manfaat berupa peningkatan produksi usaha yang dimiliki oleh warga. Infrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat mampu meningkatkan derajat kesehatan. Proses sejak perencanaan hingga hasil infrastruktur terbangun berikutnya menghadirkan manfaat berupa
pemberdayaan peningkatan kapasitas terhadap masyarakat. Pada tahap berikutnya dampak program terwujud dalam bentuk kemandirian dan perubahan tingkat
kemiskinan di tengah masyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan di wilayah operasional tanggung jawab sosial PT Holcim Indonesia Tbk.
BAB VI MASUKAN BAGI BAITUL MAAL WA TAMWIL
SWADAYA PRIBUMI
6.1 Masukan Tanggung Jawab Sosial PT Holcim Indonesia Tbk
6.1.1 Triple Bottom Line
PT Holcim Indonesia Tbk dalam dan menjalankan usahanya berkomitmen pada paradigma pembangunan berkelanjutan. Maksudnya adalah PT Holcim
Indonesia Tbk berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi, bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan untuk melestarikannya
bagi generasi selanjutnya dan membentuk tatanan masyarakat melalui tanggung jawab sosial. Komitmen PT Holcim Indonesia Tbk pada paradigma pembangunan
berkelanjutan sejalan dengan kebijakan yang digariskan Grup Holcim
13
. Pembangunan berkelanjutan diartikan PT Holcim Indonesia Tbk sebagai
“pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa merugikan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhannya”. Pembangunan
berkelanjutan menjadi komitmen PT Holcim Indonesia Tbk mengacu pada konsep triple bottom line yang diperkenalkan oleh John Elkington
14
. Triple bottom line bertumpu pada sinergitas tiga pilar perusahaan yang dikenal sebagai “3P”: Profit,
Planet, dan People. Konsep triple bottom line dapat dilihat pada Gambar 5. Triple bottom line menjadi indikator untuk mengukur keberhasilan
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan PT Holcim Indonesia Tbk pada bidang:
13
Grup Holcim aktif dalam berbagai forum pembangunan berkelanjutan internasional, antara lain menjadi anggota the World Business Council for Sustainable Development dan turut
berpartisipasi menyukseskan Protokol Kyoto.
14
Konsep triple bottom line diperkenalkan oleh John Elkington melalui bukunya: “Canibals with Forks, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”