Nilai Ekonomi Wisata dan Surplus Konsumen

memengaruhi lebih dari satu prediktor variable independent Juanda 2009. Adapun fungsi permintaan yang dibentuk dengan model regresi linear berganda adalah : Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 + b 8 X 8 + b 9 X 9 + ɛ .... 1 Keterangan: Y = Jumlah kunjungan ke PPKAB dalam satu tahun terakhir atau pada tahun diadakan penelitian ini, yaitu tahun 2014 frekuensi kunjungan pertahun X 1 = Biaya perjalanan individu ke PPKAB Rporang X 2 = Total penghasilan Rpbulan X 3 = Tingkat pendidikan responden, dihitung berdasarkan tahun mengenyam pendidikan tahun X 4 = Umur responden tahun X 5 = Jarak tempuh dari tempat tinggal ke PPKAB Km X 6 = Waktu tempuh dari tempat tinggal ke PPKAB jam X 7 = Jumlah tanggungan orang X 8 = Waktu yang dihabiskan untuk satu kali kunjungan jam X 9 = Lama mengetahui Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol tahun b = Konstanta b 1 -b 9 = Koefisiensi regresi ɛ = Error Pada regresi linear berganda dilakukan pengujian asumsi atau uji parameter untuk mengetahui apakah model fungsi permintaan tersebut layak atau tidak. Uji parameter tersebut antara lain uji kenormalan, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokolerasi.

4.4.2 Nilai Ekonomi Wisata dengan Pendugaan Surplus Konsumen

Tujuan dasar Travel Cost Method TCM adalah ingin mengetahui nilai kegunaan use value dari sumberdaya alam melalui pendekatakan proxy. Biaya yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi jasa dari sumberdaya alam digunakan sebagai proxy untuk menentukan harga dari sumberdaya tersebut. Prinsip dasar TCM adalah teori permintaan konsumen dimana nilai yag diberikan seseorang pada lingkungan atribut yang tidak terpasarkan dapat disimpulkan dari biaya yang dikeluarkan ke lokasi yang dikunjungi. Oleh karena TCM dibangun atas dasar teori permintaan konsumen, maka surplus konsumen menjadi isu sentral dalam TCM. Surplus konsumen dalam TCM menunjukkan seberapa besar seseorang menilai suatu tempat wisata yang didasarkan pada kunjungan yang dilakukan Fauzi 2014. Setelah mengetahui fungsi permintaan, surplus konsumen yang merupakan proxy dari nilai WTP terhadap lokasi rekreasi dapat diukur. Nilai surplus konsumen ini yang akan digunakan untuk mengestimasi nilai ekonomi wisata PPKAB. Surplus konsumen tersebut dapat diukur melalui formula : WTP ≈ Consumer Surplus = ....................... 2 dengan Y adalah jumlah kunjungan yang dilakukan oleh individu i dan b 1 adalah koefisien dari biaya perjalanan Fauzi 2010. Nilai ekonomi wisata PPKAB merupakan total surplus konsumen pengunjung dalam suatu periode waktu. Nilai ekonomi wisata PPKAB diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : �� = � × � ................................................ 3 Keterangan: NE = Nilai ekonomi kawasan wisata dalam satu tahun SK = Surplus konsumen pengunjung per individu per kunjungan TN = Total jumlah pengunjung selama satu tahun