Tarif Tiket Masuk Berdasarkan hasil wawancara sebagain besar pengunjung menyatakan tarif

7.3 Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan Ekowisata di PPKAB

Nilai koefisien variabel menentukan kecenderungan dalam meningkatkan atau menurunkan jumlah kunjungan wisata. Pada regresi linear berganda, peningkatan independent variable yang bertanda positif akan meningkatkan peluang rata-rata dependent variable. Nilai positif dari suatu variabel menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai variabel tersebut akan cenderung meningkatkan peluang rata-rata jumlah kunjungan. Sebaliknya tanda negatif menunjukkan dengan semakin meningkatnya nilai dari suatu variabel maka peluang rata-rata jumlah kunjugan wisatawan PPKAB cenderung menurun. Dari seluruh independent variables yang berada pada model, diantaranya ada yang secara statistik berpengaruh secara nyata dan tidak berpengaruh secara nyata terhadap frekuensi kunjungan ke PPKAB. Berdasarkan uji t yang dapat dilihat pada Tabel 26 , terdapat empat variabel yang berpengaruh nyata dalam model fungsi permintaan kegiatan rekreasi alam yaitu variabel jarak tempuh, jumlah tanggungan, waktu yang dihabiskan, dan lama mengetahui. Dalam model fungsi permintaan kegiatan pendidikan, terdapat dua variable yang berpengaruh nyata, yaitu waktu tempuh dan lama mengetahui. Variabel yang secara statistik tidak berpengaruh nyata dalam model fungsi permintaan kegiatan rekreasi alam adalah variabel biaya perjalanan, total penghasilan, pendidikan, umur, dan waktu tempuh. Pada model fungsi permintaan kegiatan pendidikan variabel yang tidak berpengaruh nyata dalam model adalah variabel biaya perjalanan, total penghasilan, umur dan waktu yang dihabiskan. Adapun variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

7.3.1 Variabel Model Fungsi Permintaan Rekreasi Alam 1.

Biaya Perjalanan Biaya perjalanan dapat diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan pengunjung dalam satu kali kagiatan rekreasi. Hipotesis biaya perjalanan dalam penelitian ini adalah semakin tinggi biaya perjalanan yang dikeluarkan pengunjung diduga akan menurunkan rata-rata peluang frekuensi kunjungan rekreasi alam ke PPKAB, karena jika harga semakin meningkat maka konsumen akan mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi. Dari hasil analisis menggunakan regresi linear beganda, diketahui bahwa variabel biaya perjalanan tidak perngaruh nyata pada taraf uji 10 yang artinya biaya perjalanan tidak memengaruhi tingkat kunjungan ke PPKAB secara signifikan. Besar kecilnya biaya perjalan yang dikeluarkan pengunjung untuk berekreasi alam ke PPKAB tidak memengaruhi frekuensi kunjungan ke PPKAB secara signifikan. Hal ini disebabkan kawasan PPKAB menawarkan wisata alam yang unik dan khas yaitu suasana di dalam hutan hujan tropis, sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi pengunjung yang datang. Oleh karena itu biaya perjalanan tidak menjadi hambatan untuk mengunjungi kawasan ekowisata PPKAB.

2. Total Penghasilan

Hipotesis total penghasilan diduga semakin tinggi total penghasilan pengunjung maka akan meningkatkan peluang rata-rata frekuensi kunjungan rekreasi alam ke PPKAB. Hal ini karena semakin tinggi tingkat pendapatan maka akan semakin tinggi pula konsumsi dan kecenderungan mengalokasikan penghasilannya untuk berwisata. Hasil regresi variabel total penghasilan tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 10 yang berarti variabel ini tidak memengaruhi tingkat kunjungan ke PPKAB secara signifikan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, PPKAB dikunjungi baik oleh kalangan ekonomi menengah atas maupun ekonomi menengah. Hal ini menunjukkan pengunjung PPKAB tidak terbatas pada kalangan ekonomi tertentu.

3. Pendidikan

Hipotesis variabel pendidikan diduga semakin tinggi tingkat pendidikan pengunjung akan meningkatkan peluang rata-rata frekuensi kunjungan rekreasi alam di PPKAB. Hal ini karena semakin tinggi tingkat pendidikan, wisatawan akan lebih memahami kondisi PPKAB yang berada di dalam hutan hujan tropis dan kawasan konservasi. Kondisi ini membuat lokasi PPKAB masih terjaga kelestarian lingkungannya sehingga pengunjung yang mengerti kondisi tersebut cenderung akan kembali lagi ke PPKAB untuk berekreasi alam. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pendidikan tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 10 atau dapat dikatakan variabel pendidikan tidak memengaruhi tingkat kunjungan rekreasi alam ke PPKAB secara signifikan. Tinggi rendahnya