Perumusan Masalah Analisis Permintaan Ekowisata Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

kepariwisataan internasional dari bentuk pariwisata massal mass tourism ke wisata minat khusus yaitu ekowisata Nugroho 2011.

2.3 Ekowisata

Berbeda dengan wisata konvensional, ekowisata merupakan kegitan wisata yang menaruh perhatian besar terhadap kelesatarian sumberdaya pariwisata Damanik dan Weber 2006. Masyarakat Ekowisata International mengartikannya sebagai perjalanan wisata alam yang bertanggung jawab dengan cara mengkonservasi lingkungan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, dan melibatkan unsur pendidikan dan interpretasi TIES 2015. Menurut Damanik dan Weber 2006, dari definisi ini ekowisata dapat dilihat dari tiga perspektif, pertama, ekowisata sebagai produk; kedua, ekowisata sebagai pasar; ketiga, ekowisata sebagai pendekatan pengembangan. Sebagai produk, ekowisata merupakan semua atraksi yang berbasis pada sumberdaya alam. Sebagai pasar, ekowisata merupakan perjalanan yang diarahkan pada upaya-upaya pelestarian lingkungan. Akhirnya sebagai pendekatan pengembangan, ekowisata merupakan metode pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya wisata secara ramah lingkungan Prinsip ekowisata menurut The International Ecotourism Society 2015, dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Mengurangi dampak negarif berupa kerusakan atau pencemaran lingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan wisata. 2. Membangun kesadaran dan penghargaan atas lingkungan dan budaya di destinasi wisata, baik dari diri wisatawan, masyarakat lokal maupun pelaku wisata lainnya. 3. Menawarkan pengalaman-pengalaman positif bagi wisatawan maupun masyarakat lokal melalui kontak budaya yang lebih intensif dan kerjasama dalam pemeliharaan dan konservasi tempat wisata tersebut. 4. Memberikan keuntungan finansial secara langsung bagi keperluan konservasi memalui kontribusi atau pengeluaran ekstra wisatawan. 5. Memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat lokal dengan menciptakan produk wisata yang mengedepankan nilai-nilai lokal. 6. Meningkatkan kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan dan politik di daerah tujuan wisata. 7. Mendesain, membangun, dan mengoperasikan fasilitas yang berdampak rendah bagi lingkungan. 8. Menghormati hak asasi manusia dan perjanjian kerja, dalam arti memberikan kebebasan kepada wisatawan dan masyarakat lokal untuk menikmati atraksi wisata sebagai wujud hak asasi, serta tunduk pada aturan main yang adil dan disepakati bersama dalam pelaksanaan transaksi-transaksi wisata.

2.4 Permintaan Wisata

Permintaan adalah sejumlah barang atau produk yang merupakan barang- barang ekonomi yang akan dibeli konsumen dengan harga tertentu dalam suatu waktu atau periode tertentu. Pengertian permintaan dalam ilmu ekonomi yang lebih umum, diartikan sebagai keinginan seseorang konsumen terhadap barang- barang tertentu yang diperlukan atau diinginkannya. Namun dalam praktiknya, pengertian permintaan seperti ini menunjukkan adanya permintaan atas sejumlah barang yang diikuti dengan kekuatan membeli purchasing power Yoeti 2008. Permintaan masyarakat terhadap jasa-jasa lingkungan seperti tempat rekreasi alam juga sama dengan permintaan barang dan jasa. Menurut Douglas 1970 permintaan wisata adalah banyaknya kesempatan wisata yang diinginkan oleh masyarakat atau gambaran total partisipasi masyarakat dalam kegiatan rekreasi secara umum yang dapat diharapkan, bila fasilitas-fasilitas yang tersedia cukup memadai dan dapat memenuhi keinginan masyarakat. Permintaan wisata di alam terbuka dapat diartikan sebagai jumlah pengunjung yang secara ekonomi dapat diartikan sebagai unit volume kunjungan, hari kunjungan pada berbagai tingkat biaya wisata. Kurva permintaan secara ekonomi menggambarkan jumlah unit barang atau jasa tertentu yang akan dibayar pada berbagai tingkat harga Clawson dan Knetsch 1975. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan wisata menurut Clawson dan Knetsch 1975 adalah sebagai berikut : 1. Faktor individu atau yang berhubungan dengan pemakai potensial : 1 Jumlah total individu yang berada di sekitar tempat rekreasi. 2 Distribusi geografis daerah konsumen potensial yang berkaitan dengan kemudahan atau kesulitan mencapai areal. 3 Karakteristik sosial ekonomi seperti umur, jemis kelamin, pekerjaan, jumlah anggota keluarga, dan status pendidikan. 4 Pendapatan rata-rata dan distribusi pendapatan masing-masing individu untuk keperluannya. 5 Pendidikan khusus, pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan wisata. 2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tempat rekreasi : 1 Keindahan dan daya tarik. 2 Intensitas dan sifat pengelolaan. 3 Alternatif pilihan tempat rekreasi. 4 Kapasitas akomodasi untuk pemakaian potensial. 5 Karekteristik iklim dan cuaca tempat rekreasi. 3. Hubungan antara pemakai potensial dengan tempat rekreasi : 1 Lamanya dan waktu perjalanan yang diperlukan dari tempat tinggal ke tempat rekreasi. 2 Kesenangan atau kenyamanan dalam perjalanan. 3 Biaya untuk berkunjung ke tempat rekreasi. 4 Meningkatnya permintaan rekreasi sebagai akibat promosi yang menarik.

2.5 Valuasi Ekonomi

Valuasi ekonomi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menilai secara riil harga dari suatu barang dan jasa. Valuasi ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan adalah penilaian ekonomi dengan menggunakan pendekatan penilaian kegunaan langsung dan tidak langsung Adrianto dan Wahyudin 2007. Secara umum, teknik valuasi ekonomi digunakan untuk sumberdaya alam dan lingkungan yang belum memiliki nilai pasar non-market valuation. Valuasi ekonomi dengan non-market valuation dapat digolongkan kedalam dua kelompok.