Persepsi Petani terhadap Risiko Usahatani

306 atau hanya sebatas kontrak pemasaran contract marketing; 2 Tergabung dalam kelembagaan kemitraan usaha antara kelompok tani dengan perusahaan industri pengolahan untuk menjaga stabilitas harga dan kontinyuitas pasokan; 3 Memperbaiki sistem kontrak, terutama dalam penentuan harga kontrak yang didasarkan atas biaya produksi dan ekpektasi harga output, adanya sistem reward and punishment : kualitas bagus mendapat bonus, ingkar janji dikeluarkan; 4 Penyediaan sarana dan prasarana penyimpanan berpendingin cold storage, sistem transportasi berpendingin, dan pengembangan agroindustri berbahan baku cabai merah di daerah-daerah sentra produksi; dan 5 Merevitalisasi pendayagunaan pasar induk cabai merah dan Sub Terminal Agribisnis STA yang telah ada di daerah-daerah sentra produksi; 6 Meningkatkan akses petani terhadap informasi pasar; dan 7 Kebijakan perdagangan yang bersifat melindungi petani, seperti tarif impor dan promosi ekspor.

7.2. Persepsi Petani terhadap Risiko Usahatani

Pada Tabel 54 dan 55 diuraikan pengertian risiko usahatani berdasarkan persepsi petani cabai merah besar dan cabai merah keriting. Pada Tabel 54 memberikan informasi mengenai persepsi petani cabai merah besar, yang dapat disarikan sebagai berikut : urutan pertama, sebagian besar petani cabai merah besar 52.00 menganggap bahwa risiko berkaitan dengan kemungkinan mengalami kerugian. Urutan kedua, petani berpendapat bahwa risiko adalah semua hal yang dapat membahayakan usahatani cabai merah besar, tetapi dapat 307 dicegah atau dikurangi dampaknya jika diwaspadai sejak awal 25.55 . Urutan ketiga, suatu ukuran penyebab terjadinya penyimpangan dari produksi cabai merah besar yang diharapkan 13.50 . Terakhir, risiko adalah konsekuensi yang membebani petani jika hendak berusahatani cabai merah besar, misalnya dalam menyediakan modal, sarana produksi, tenaga kerja, serta bahan dan alat 9.00 . Dengan demikian, sebagian besar petani cabai merah besar dalam memandang risiko telah memperhitungkan baik risiko produksi atau produktivitas maupun risiko harga dan tidak lagi hanya sebagai penyimpangan atau deviasi dari hasil yang diharapkan seperti dikemukakan oleh Bond dan Wonder 1980 serta Adiyoga dan Soetiarso 1999. Usahatani cabai merah besar dikategorikan gagal menurut persepsi petani, antara lain ditentukan oleh faktor jatuhnya harga jual hasil panen 42.00 , kegagalan produksi atau gagal panen sebagai salah satu kriteria penting untuk mengkategorikan keberhasilan 25.55 . Selanjutnya proporsi petani yang mengemukakan bahwa usahatani cabai merah besar dikatakan gagal, jika produksi dan harga jual hasil panen keduanya relatif rendah 32.55 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko harga jual merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kegagalan dalam usahataninya. Hasil kajian secara kualitatif menunjukkan bahwa jika produksi normal atau tinggi, tetapi harga rendah, demikian juga sebaliknya jika produksi turun tetapi harga tinggi petani cenderung tidak mengklasifikannya sebagai kegagalan usahatani. Meskipun dihadapkan kepada berbagai faktor eksternal, petani 308 menganggap keberhasilan produksi juga banyak dipengaruhi keterampilan teknis dalam budidaya, kemampuan permodalan, dan kapabilitas manajerial. Tabel 54. Persepsi Petani mengenai Risiko Usahatani Cabai Merah Besar di Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2009 No Persepsi petani Frek N 1 Risiko menurut persepsi petani ✉ Suatu ukuran penyebab terjadinya penyimpangan dari produksi cabai merah besar yang diharapkan ✉ Semua hal yang cenderung menjurus kepada terjadinya kerugian usahatani cabai merah besar ✉ Semua hal yang dapat membahayakan usahatani cabai merah besar, tetapi dapat dicegah atau dikurangi dampaknya jika diwaspadai sejak awal ✉ Konsekuensi yang membebani petani jika hendak berusahatani cabai merah besar, misalnya menyediakan modal, sarana produksi, TK, serta bahan dan alat. 27 104 51 18 13.50 52.00 25.55 9.00 Total 200 100.00 2 Usahatani cabai merah besar yang dikategorikan gagal menurut persepsi petani ✉ Produksi cabai merah besar yang dihasilkan relatif rendah 50 dari produksi biasanya ✉ Harga cabai merah besar yang diterima relatif rendah mendekati biaya pokok ✉ Produksi dan harga cabai merah besar keduanya relatif rendah 51 65 84 25.55 32.50 42.00 Total 200 100.00 3 Tingkat risiko produktivitas usahatani cabai merah besar menurut persepsi petani ✉ Tinggi 50 gagal panen ✉ Sedang 25 -50 gagal panen ✉ Rendah 50 gagal panen 103 70 27 51.50 35.00 13.50 Total 200 100.00 4 Tingkat risiko harga cabai merah besar menurut persepsi petani ✉ Tinggi harga jatuh 50 dari rata-rata ✉ Sedang harga jatuh 25 -50 dari rata-rata ✉ Rendah 25 dari rata-rata 116 74 10 58.00 37.00 5.00 Total 200 100.00 5 Tingkat keuntungan usahatani cabai merah besar ✉ Tinggi rasio penerimaan terhadap biaya 2 ✉ Sedang rasio penerimaan terhadap biaya 1,5 - 2 ✉ Rendah rasio penerimaan terhadap biaya 1,5 92 60 48 46.00 30.00 24.00 Total 200 100.00 309 Sementara itu, harga cabai merah besar yang diharapkan sering kali berbeda dengan harga aktual yang terjadi pada saat panen. Untuk petani cabai merah besar pada skala kecil sekalipun, harga output adalah faktor yang dianggap cukup penting dalam memilih komoditas. Namun umumnya petani menyadari bahwa harga jual cabai merah besar ditentukan oleh faktor-faktor eksternal yang berada di luar kendalinya. Tingkat risiko produktivitas usahatani cabai merah besar menurut persepsi petani adalah : urutan pertama, sebagian besar petani berpendapat bahwa risiko produktivitas cabai merah besar berada pada kisaran sedang 51.50 . Urutan kedua, sebagian petani berpendapatan bahwa risiko produktivitas cabai merah besar adalah tinggi 35.00 . Terakhir, sebagian kecil petani yang berpendapat bahwa risiko produktivitas usahatani cabai merah adalah kecil 13.50 . Artinya sebagian besar petani berpendapat bahwa risiko produktivitas usahatani cabai merah besar adalah sedang hingga tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi produktivitas antar musim dan antara yang diharapkan dengan yang aktual cukup tinggi. Tingkat risiko harga cabai merah besar menurut persepsi petani secara berturut-turut adalah tinggi, sedang dan kecil. Urutan pertama, sebagian besar petani berpendapat bahwa risiko harga cabai merah besar adalah tinggi 58.00 . Urutan kedua, sebagian petani berpendapat bahwa risiko harga cabai merah besar adalah sedang 37.00 . Terakhir, hanya sebagian kecil petani yang berpendapat bahwa risiko harga cabai merah besar adalah kecil 5.00 . Hasil analisis kualitatif menunjukkan secara umum petani cabai merah besar berpendapat bahwa 310 risiko harga cabai merah besar adalah sedang hingga tinggi. Hal ini juga ditunjukkan oleh tingginya fluktuasi harga antar waktu di beberapa daerah sentra produksi cabai merah di Jawa Tengah. Tingkat keuntungan usahatani cabai merah besar secara berturut-turut adalah tinggi, sedang dan kecil. Urutan pertama, sebagian besar petani berpendapat bahwa keuntungan usahatani cabai merah besar adalah tinggi 46.00 . Urutan kedua, sebagian petani berpendapatan bahwa keuntungan usahatani cabai merah besar adalah sedang 40.00 . Terakhir, sebagian kecil petani yang berpendapat bahwa tingkat keuntungan usahatani cabai merah adalah kecil 24.00 . Secara umum petani berpendapat bahwa keuntungan usahatani cabai merah besar tergolong sedang hingga tinggi, yang menempatkan komoditas cabai merah besar merupakan komoditas yang memberikan keuntungan tinggi high profit, namun juga memiliki risiko sedang hingga tinggi high risk. Pada Tabel 55 diperlihatkan informasi mengenai persepsi petani cabai merah keriting tentang risiko usahatani. Urutan pertama, sebagian besar petani menganggap bahwa risiko usahatani berkaitan dengan kemungkinan yang menyebabkan petani mengalami kerugian 37.50 . Dalam hal ini petani telah memperhitungkan baik risiko produktivitas maupun risiko harga. Urutan kedua, semua hal yang dapat membahayakan usahatani cabai merah keriting, tetapi dapat dicegah atau dikurangi dampaknya jika diwaspadai sejak awal 33.33 . Dalam kontek ini, petani telah mempertimbangkan risiko produktivitas maupun harga, serta langkah antisipatif dalam menanggulangi risiko. Urutan ketiga, petani berpendapat bahwa risiko usahatani adalah suatu ukuran penyebab terjadinya 311 penyimpangan dari produksi cabai merah keriting yang diharapkan dengan tingkat produksi aktual yang dicapai 17.71 . Terakhir, risiko usahatani adalah konsekuensi yang membebani petani jika hendak berusahatani cabai 11.46 . Dapat disimpulkan petani cabai merah keriting dalam memandang risiko usahatani telah mempertimbangkan baik risiko produksi atau prduktivitas maupun risiko harga. Usahatani cabai merah keriting dikategorikan gagal menurut persepsi petani adalah jika tingkat produksi dan harga adalah cukup rendah 45.83 , kemudian produksi yang dihasilkan relatif rendah 35.42 , dan terakhir jika tingkat harga yang diterima mendekati harga pokok 18.75 . Artinya petani cabai merah keriting telah mengkalkulasikan baik risiko produktivitas maupun risiko harga, namun bobot risiko produksi atau produktivitas masih lebih besar jika dibandingkan dengan risiko harga. Tingkat risiko harga cabai merah keriting memberi gambaran yang relatif sama dibandingkan risiko produktivitas. Urutan pertama, sebagian besar petani berpendapat bahwa risiko harga cabai merah keriting adalah tinggi 58.33 . Urutan kedua, sebagian petani berpendapatan bahwa risiko harga cabai merah keriting adalah sedang 18.50 . Hanya sebagian kecil petani yang berpendapat bahwa risiko harga cabai merah adalah kecil 11.46 . Artinya sebagian besar petani berpendapat bahwa risiko harga cabai merah keriting adalah tinggi, yang mengindikasikan bahwa harga output merupakan faktor eksternal yang berada di luar kendali petani. 312 Tabel 55. Persepsi Petani mengenai Risiko Usahatani Cabai Merah Keriting di Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2009 No Persepsi petani Frek N 1 Risiko menurut persepsi petani ✈ Suatu ukuran penyebab terjadinya penyimpangan dari produksi cabai merah keriting yang diharapkan ✈ Semua hal yang cenderung menjurus kepada terjadinya kerugian usahatani cabai merah keriting ✈ Semua hal yang dapat membahayakan usahatani cabai merah keriting, tetapi dapat dicegah atau dikurangi dampaknya jika diwaspadai sejak awal ✈ Konsekuensi yang membebani petani jika hendak berusahatani cabai merah keriting, misalnya menyediakan modal, sarana produksi, TK serta bahan dan alat. 17 36 32 11 17.71 37.50 33.33 11.46 Total 96 100.00 2 Usahatani cabai merah keriting dikategorikan gagal menurut persepsi petani ✈ Produksi cabai merah keriting yang dihasilkan relatif rendah 50 dari produksi biasanya ✈ Harga cabai merah keriting yang diterima relatif rendah mendekati biaya pokok ✈ Produksi dan harga cabai merah keriting keduanya relatif rendah 34 18 44 35.42 18.75 45.83 Total 96 100.00 3 Tingkat risiko produktivitas usahatani cabai menurut persepsi petani ✈ Tinggi 50 gagal panen ✈ Sedang 25 -50 gagal panen ✈ Rendah 50 gagal panen 48 37 11 50.00 18.50 11.46 Total 96 100.00 4 Tingkat risiko harga cabai merah menurut persepsi petani ✈ Tinggi harga jatuh 50 dari rata-rata ✈ Sedang harga jatuh 25 -50 dari rata-rata ✈ Rendah 25 dari rata-rata 56 34 6 58.33 35.42 6.25 Total 96 100.00 5 Tingkat keuntungan usahatani ✈ Tinggi rasio penerimaan terhadap biaya 2 ✈ Sedang rasio penerimaan terhadap biaya 1,5 - 2 ✈ Rendah rasio penerimaan terhadap biaya 1,5 62 21 13 64.58 21.88 13.54 Total 96 100.00 Persepsi petani terhadap tingkat keuntungan usahatani cabai merah keriting secara berturut-turut adalah tinggi, sedang dan kecil. Urutan pertama, sebagian besar petani berpendapat bahwa keuntungan usahatani cabai merah keriting adalah besar 64.58 . Urutan kedua, sebagian petani berpendapatan 313 bahwa keuntungan usahatani cabai merah keriting adalah sedang 21.88 . Terakhir, hanya sebagian kecil petani yang berpendapat bahwa tingkat keuntungan usahatani cabai merah keriting adalah kecil 13.54 . Secara umum petani berpendapat bahwa keuntungan usahatani cabai merah keriting adalah tinggi, yang menempatkan cabai merah keriting sebagai komoditas komersial bernilai ekonomi tinggi.

7.3. Persepsi Petani Cabai Merah Mengenai Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Risiko Usahatani