Keanggotaan dalam Keorganisasian Kelompok Persepsi Petani tentang Aspek Pengetahuan Teknologi Pertanian

139 Berdasarkan struktur pendapatan rumah tangga petani menunjukkan bahwa usahatani cabai merah baik cabai merah besar maupun cabai merah keriting memiliki peran yang sangat penting. Posisi penting cabai merah dalam struktur pendapatan rumah tangga akan menentukan tingkat adopsi teknologi dan keberanian menghadapi risiko produksi, sehingga mempengaruhi alokasi penggunaan input dan dampaknya terhadap tingkat produktivitas.

5.2.5. Keanggotaan dalam Keorganisasian Kelompok

Petani yang tergabung dalam keorganisasi kelompok seperti kelembagaan kelompok tani, gabungan kelompok tani Gapoktan, paguyupan kelompok tani, koperasi tani atau Koperasi Unit Desa KUD, dan kemitraan usaha diduga akan meningkatkan aksessibilitas petani terhadap informasi teknologi dan pasar, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat efisiensi produksi cabai merah. Tingkat partisipasi KK rumah tangga petani dalam berbagai keorganisasian kelompok diperlihatkan pada Tabel 13. Tabel 13. Keanggotaan KK Petani Cabai Merah menurut Jenis Cabai Merah di Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2008-2009 Cabai Merah Besar Cabai Merah Keriting Keanggotaan dalam keorganisasian Frekuensi n Frekuensi n 1. Kelompok tani 165 82.50 90 93.75 2. Gapoktan 108 54.00 65 67.71 3. Asosiasi komoditas 15 7.50 2 2.08 4. KoperasiKUD 32 16.00 17 17.71 5. Kemitraan usaha 22 11.00 3 3.13 6. Lainnya 1 1.04 Total Petani 200 100.00 96 100.00 140 Berdasaran Tabel 13 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi tertinggi dalam keanggotaan kelembagaan adalah kelompok tani dan Gapoktan. Selanjutnya partisipasi kenggotaan dalam koperasi tani dan Kopersi Unit Desa KUD. Sementara itu, partisipasi dalam kemitraan usaha hanya ditemukan pada petani cabai merah besar. Berdasarkan kajian di lapang petani cabai merah besar maupun cabai merah keriting juga melakukan kemitraan usaha dengan pedagang langganan dengan ikatan modal.

5.2.6. Persepsi Petani tentang Aspek Pengetahuan Teknologi Pertanian

Menurut Bartsch 1977 mendefinisikan teknologi dalam kontek ekonomi merupakan penerapan ilmu pengetahuan sains, dalam bentuk alat produksi atau masukan produksi atau yang sering disebut sebagai teknologi produksi. Terdapat tiga dampak penerapan teknologi, pertama pada tingkat pemakaian faktor produksi yang sama jumlahnya dapat dihasilkan output yang lebih tinggi. Kedua, tingkat output yang sama dapat dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi yang lebih rendah. Ke tiga, pada tingkat pemakaian faktor produksi yang rendah, output yang dihasilkan teknologi baru memang lebih rendah, tetapi pada tingkat pemakaian faktor produksi yang lebih tinggi output yang dihasilkan teknologi baru akan lebih tinggi dibandingkan teknologi lama. Dalam budidaya cabai merah baik cabai merah besar maupun cabai merah keriting, petani telah memiliki pengetahuan tentang teknologi budidaya dengan baik. Hampir sebagian besar petani mengetahui hampir semua aspek tehnik budidaya cabai merah, dari kegiatan penanaman, pemeliharaan, hingga kegiatan 141 panen. Secara terperinci tingkat pengetahuan petani dalam budidaya cabai merah besar dan cabai merah keriting dapat disimak pada Tabel 14. Kondisi ini diperkirakan akan berpengaruh terhadap pencapaian efisiensi teknis TE. Pada kondisi ketersediaan sumberdaya yang terbatas maka untuk lebih memacu produksi dan produktivitas usahatani diperlukan adanya teknologi sesuai dan selalu berkembang Mosher, 1966. Tabel 14. Persepsi Petani Tentang Aspek Pengetahuan Tentang Teknologi Budidaya pada Usahatani Cabai Merah Besar dan Cabai Merah Keriting di Provinsi Jawa Tengah, Tahun 2008-2009 Cabai Merah Besar Cabai Merah Keriting Tidak tahu Tahu Tidak Tahu Tahu Aspek teknologi Budidaya N N N N 1. Pengaturan pola tanam anjuran 21 10.50 179 89.50 14 14.58 82 85.42 2. Cara penanaman bibit 11 5.50 189 94.50 3 3.12 93 96.88 3. Pengaturan jarak tanam 4.50 3.80 191 95.50 7 7.29 89 92.71 4. Pemasangan ajir 31 15.50 169 84.50 3 3.12 93 96.88 5. Cara penyulaman 20 10.00 180 90.00 2 2.08 94 97.92 6. Pemupukan awal 7 3.50 193 96.50 2 2.08 94 97.92 7. Pemupukan susulan 6 3.00 194 97.00 3 3.12 93 96.88 8. Pemberian PPC 68 34.00 132 66.00 14 14.58 82 85.42 9. Pemberian ZPT 83 41.50 127 55.40 36 37.50 60 62.50 10. Pengairan 33 16.50 167 83.30 21 21.88 75 78.12 11. Perompelan tunas 57 43.50 143 56.50 8 8.33 88 91.67 12. Pengendalian gulma 9 4.50 191 95.50 5 5.21 91 94.79 13. Pengendalian OPT 8 4.00 179 96.00 20 20.83 76 79.17 Total Responden 200 96

5.2.7. Penguasaan Asset Lahan dan Alat Pertanian