51
6.2.3. Proses Produksi
6.2.3.1. Penggemukan Sapi Potong
1 Tata Laksana Pemeliharaan a Sistem Pemeliharaan Bakalan
Ada beberapa sistem pemeliharaan bakalan yang digunakan dalam usaha penggemukan sapi potong yaitu pasture fattening, dry lot fattening, kombinasi
pasture fattening, dan dry lot fattening, serta kereman. Sistem pemeliharan
bakalan di PT ZDI dilakukan secara intensif dengan sistem dry lot fattening, yakni bakalan berada didalam kandang secara terus menerus selama proses
penggemukan berlangsung yaitu sekitar 120 hari 4 bulan. Sistem pemeliharaan ini merupakan yang terbaik karena ternak lebih mudah dikontrol serta tata laksana
pemberian pakan relatif mudah dan terjamin sehingga pemanfaatan pakan lebih efisien.
b Perkandangan Perkandangan merupakan faktor penting dalam pengelolaan produksi
ternak ruminansia, peran utama perkandangan yaitu memberi perlindungan pada ternak dari berbagai faktor lingkungan yang dapat mengganggu ataupun
menurunkan pruduktivitas ternak. Kandang penggemukan dilengkapi dengan kandang isolasi dan tempat
penampungan sapi cattle yard, kandang isolasi adalah kandang yang terpisah dari kandang produksi, berfungsi untuk memisahkan ternak sakit, yang mungkin
dapat menular kepada ternak lain, kandang ini dilengkapi tempat makan dan minum. Disamping itu, kandang isolasi juga digunakan sebagai tempat
penampungan sementara untuk ternak yang baru datang atau akan dijual. Cattle yard
merupakan tempat untuk melakukan penanganan atau perlakuan, pengobatan dan sanitasi. Fasilitas yang ada pada Cattle yard terdiri dari
pintu keluar masuk sapi, tempat pengumpulan ternak collecting yard, tempat membagi ternak funnel untuk memudahkan penanganan sapi, lorong kandang
jepit crush atau race untuk memudahkan pemeriksaan kesehatan, pemberian tanda telinga, penimbangan, tempat menyeleksi ternak drafting pound adalah
tempat yang menghubungkan antara tempat membagi ternak dengan tempat penampungan, tempat penampungan ternak holding yard untuk menampung
52
ternak sementara, serta tempat bongkar muat ternak loading yard untuk menaikan atau menurunkan ternak dari atau ke truk.
c Pengadaan dan Pemilihan Bakalan Sebelum digemukan sapi bakalan harus memenuhi persyaratan teknis,
diantaranya yaitu kondisi kurus tapi sehat dan umur relatif muda tetapi pertumbuhannya cepat. Sapi yang digemukan adalah sapi impor dari Australia
yang telah diseleksi, alat trasportasi yang digunakan yaitu kapal laut, sapi diangkut dari pelabuhan di Australia ke pelabuhan Tanjung Priok Jakarta,
kemudian sapi dibawa dengan menggunakan truk ke feedlot PT ZDI. Bangsa sapi yang digunakan sebagai bakalan yaitu sapi Brahman. Sapi
Brahman memiliki beberapa keistimewaan yaitu tahan terhadap gigitan caplak,
mampu beradaptasi dengan pakan berkualitas rendah, dan memiliki kecepatan pertumbuhan yang tinggi.
d Persiapan Sebelum Sapi Masuk Kandang Sebelum sapi tiba atau masuk di PT ZDI, perlu dilakukan persiapan
kandang untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan dikemudian hari. Persiapan kandang meliputi pengosongan kandang, pembersihan kandang beserta
perlengkapan dan peralatannya serta penyemprotan kandang dengan desinfektan. Persiapan kandang ini dilakukan 3 hari sebelum sapi masuk agar kandang benar –
benar siap ketika sapi tiba. Pengosongan kandang disesuaikan dengan jumlah sapi yang akan masuk.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kepadatan kandang agar tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan, menghindari tercampurnya sapi yang baru masuk dengan
sapi lama, dan memberi udara segar bagi kandang. Pengosongan kandang juga akan mempermudah dalam pembersihan kandang.
Pembersihan kandang beserta perlengkapan dan peralatannya bertujuan untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit yang disebabkakn oleh bakteri,
virus, maupun parasit. Setelah kandang bersih, bedding berupa bagas tebu ditebar dilantai, hal ini bertujuan agar sapi tidak terpeleset, luka ataupun patah tulang
akibat lantai yang licin. Langkah terakhir dalam persiapan kandang adalah penyemprotan kandang dengan desinfektan agar kandang benar – benar steril dari
kuman.
53
e Sapi Masuk Kandang Sapi masuk ke PT ZDI melalui pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan
menggunakan kapal laut yang khusus untuk mengangkut sapi. Pembongkaran sapi dilakukan di pelabuhan kemudian sapi – sapi tersebut dimuat ke truk atau fuso.
Kendaraan tersebut merupakan kendaraan khusus untuk mengangkut sapi yang di kelola oleh perusahaan ekspedisi. Kapasitas angkut sapi untuk truk sebanyak 9 –
12 ekor sedangkan fuso 18 ekor, kapasitas ini tergantung kriteria sapi. Pembongkaran sapi dari kapal dan pemuatan sapi ke dalam truk
disaksikan oleh pihak PT ZDI, hal ini untuk mencegah terjadinya kecurangan atau kesalahan data yang berkaitan dengan identitas sapi yang meliputi jumlah,
keadaan, dan kriteria sapi yang akan dimuat. Setelah itu truk tersebut langsung menuju PT ZDI. Selama di perjalanan, jika terjadi kecelakaan atau hal – hal yang
dapat merugikan pihak PT ZDI maka kerugian sepenuhnya ditanggung oleh pihak perusahaan ekspedisi.
Setelah sapi tiba di PT ZDI, pihak PT ZDI secara langsung meminta surat jalan yang dibawa supir truk tersebut, kemudian dilakukan pembongkaran sapi
sambil mencocokkan surat jalan dengan keadaan dan jumlah sapi yang ada. Bakalan yang telah dibongkar kemudian ditempatkan dikandang yang kosong
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Penempatan sapi ke kandang produksi disesuaikan dengan kapasitas kandang.
Untuk mengetahui penyusutan sapi selama perjalanan dari pelabuhan ke PT ZDI maka dilakukan penimbangan sampel. Penimbangan hanya menggunakan
10 persen dari total sapi yang masuk. Penyusutan rata - rata sebesar 2,5 – 3 persen dari bobot sapi. Penyusutan ini dikarenakan sapi mengalami stress di perjalanan.
f Penimbangan bobot awal, pemberian ear tag, dan penimbangan bulanan
Penimbangan bertujuan untuk mengetahui bobot awal sapi sebelum pengemukan. Penimbangan bobot awal dilakukan pada akhir masa adaptasi yaitu
sekitar 5 hari setelah sapi masuk, hal ini dilakukan dengan asumsi sapi dalam kondisi yang baik dan telah pulih dari stress akibat perjalanan. Penimbangan
bobot awal dilakukan pada seluruh sapi yang masuk. Setelah bobot awal
54
diketahui, sapi – sapi tersebut diseleksi dan dikelompokan berdasarkan kriteria gemuk, sedang, kurus dan bobot sapi.
Selain dilakukan penimbangan bobot awal, pada saat itu juga dilakukan pemberian ear tag yang bertujuan untuk mempermudah dalam tata laksana
pemeliharaan karena ear tag berfungsi sebagai identitas sapi. Ear tag yang biasa diberikan terbuat dari plastik sehingga tidak akan menimbulkan karat.
Pemasangan ear tag dilakukan dengan menggunakan tang khusus yang ditusukan pada daerah telinga sapi yang tidak dilalui oleh pembuluh darah besar sehingga
darah tidak banyak keluar. Pemasangan ear tag dapat mencegah terjadinya kesalahan atau tertukarnya nomor penandaan antara sapi yang satu dengan sapi
yang lainnya. Untuk mengetahui pertambahan bobot tubuh sapi yang digemukan maka
PT ZDI melakukan penimbangan bulanan, penimbangan bulanan hanya menggunakan 10 persen dari total sapi yang masuk sebagai sampel untuk
menghindari stress yang tinggi. Berdasarkan penimbangan bulanan tersebut dapat diketahui pertambahan bobot sapi, sehingga memudahkan evaluasi apakah bobot
sapi sudah optimal atau belum. g Pembersihan Kandang dan Penggantian Bedding
Kotoran yang menumpuk di kandang yang berasal dari feses dan urine akan menghasilkan gas amoniak yang sangat menyengat yang dapat menyebabkan
kesehatan sapi tergangu, terutama gangguan pernapasan. Untuk mencegah hal tersebut maka PT ZDI melakukan program pembersihan kandang. Pembersihan
kandang dilakukan setiap 3 – 4 hari sekali atau dengan melihat kondisi kandang. Limbah kandang kotoran sapi dan sisa pakan yang telah dibersihkan dari
kandang kemudian dikumpulkan dan diangkut ke instalasi penanganan air limbah IPAL, setelah dibersihkan, lantai kandang ditebar dengan bagas tebu sebagai
alas lantai kandang bedding dengan ketebalan ± 10 cm. Hal ini bertujuan agar lantai kandang tidak terlalu keras dan licin sehingga sapi tidak mudah terpeleset,
luka, atau patah tulang. Selain itu, alas kandang juga berguna untuk menyerap cairan feses dan urin.
55
h Pembersihan Tempat Pakan dan Minum Pembersihan tempat pakan dan minum penting dilakukan untuk menjaga
dan mempertahankan sapi tetap sehat. Sebaliknya, jika perlengkapan kandang tersebut kotor maka berbagai kuman baik bakteri pembusuk, virus maupun parasit
akan mudah bersarang ditempat tersebut dan apabila termakan oleh ternak maka akan menimbulkan penyakit.
Pembersihan tempat pakan dan minum di PT ZDI dilakukan setiap hari. Pembersihan tempat pakan dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 7:30 – 08:00
WIB sebelum pendistribusian pakan yang pertama. Sedangkan pembersihan tempat minum dilakukan pada sore hari.
i Penanganan Panen Sapi Potong Penanganan panen sapi potong meliputi penyeleksian, penimbangan, dan
penjualan sapi. Sapi yang siap jual adalah sapi yang telah digemukan selama 120 hari atau telah memasuki finisher. Pada fase ini, produksi daging telah maksimal
dan kondisi sapi tidak terlalu gemuk. Penjualan sapi dilakukan berdasarkan permintaan pelanggan. Kebanyakan
pelanggan menginginkan sapi dengan kisaran bobot tubuh 350 – 450 Kg. Kegiatan penjualan sapi diawali dengan penyeleksian sapi kemudian ditimbang.
Jika bobot tubuhnya tercapai dan sesuai dengan yang diinginkan konsumen maka sapi tersebut dipisahkan dan siap untuk diangkut. Adapun alur proses tatalaksana
pemeliharaan disajikan pada gambar 2.
56
Sumber : Data primer 2009
Gambar 2. Tatalaksana Pemeliharaan Penggemukan Sapi Potong PT ZDI 2 Tata Laksana Pemberian Pakan dan Air Minum
a Komposisi Pakan Pakan adalah bahan yang dimakan dan dicerna oleh ternak yang mampu
menyajikan hara atau nutrient yang penting antara lain untuk perawatan tubuh, pertumbuhan, dan penggemukan. Secara garis besar, bahan pakan terbagi dua
kelompok yaitu konsentrat dan bahan berserat. Konsentrat dapat berasal dari biji – bijian atau butiran sedangkan bahan berserat dapat berupa jerami atau rumput
yang semua itu merupakan komponen penyusun ransum. Pakan yang digunakan dalam penggemukan sapi potong di PT ZDI terdiri
dari konsentrat dan hijauan. Konsentrat yang digunakan merupakan campuran dari Sistem Pemeliharaan Bakalan
Perkandangan
Pengadaan dan pemilihan bakalan
Persiapan sebelum sapi masuk kandang
Sapi masuk kandang
Penimbangan bobot awal, pemberian ear tag, penimbangan
Pembersihan kandang dan penggantian bedding
Pembersihan tempat pakan
Penanganan panen sapi potong
57
beberapa bahan, yaitu dedak, onggok, kulit kopi, kopra, bungkil kedelai, bungkil kapuk, bungkil sawit, kapur, fosfat, garam dan premiks yang telah disusun dalam
suatu formula. Hijauan yang digunakan yaitu rumput gajah. Beberapa fungsi hijauan dalam program penggemukan yaitu sebagai
sumber Ca, P, Vitamin A, carotin, dan Vitamin D yang lebih baik dari biji – bijian. Ternak yang diberi hijauan yang berkualitas baik, jarang menderita
defisiensi mineral atau vitamin. Hijauan juga memegang peranan penting dalam periode awal penggemukan karena dapat meningkatkan jumlah pakan yang
dikonsumsi. b Distribusi Pakan
Sebelum pakan didistribusikan, terlebih dahulu dilakukan pencampuran dan pengadukan pakan sampai rata. Pencampuran pakan berupa pakan konsentrat
dan hijauan. Selanjutnya, campuran pakan ditempatkan ke dalam gerobak pendistribusi pakan untuk didistribusikan ke kandang.
c Pemberian Pakan Pemberian pakan yang dilakukan di PT ZDI sebanyak empat kali sehari.
Pemberian pakan yang pertama dilakukan pada pukul 08:00 WIB, yang kedua pada pukul 11:00 WIB, ketiga 14:00 WIB dan yang terakhir diberikan pada pukul
19:00 WIB. Frekuensi pemberian pakan tersebut sangat tepat dilakukan karena semakin banyak frekuensi pemberian pakan maka konsumsi dan daya cerna serta
efisiensi pakan semakin baik.dengan seringnya memberi pakan maka ternak akan bertambah baik, saliva lebih banyak, output mikroba lebih banyak, daya cerna
bahan kering meningkat, keseimbangan N lebih besar, efisiensi pakan lebih baik dan penambahan bobot tubuh lebih tinggi.
d Pemberian Air Minum Air memiliki peran yang sangat besar dalam metabolisme tubuh yakni
mengangkut zat – zat makanan, zat –zat sisa dan pelarut beberapa zat. Selain itu air juga berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap stabil. Ternak
akan lebih menderita jika kekurangan air dibandingkan dengan pakan. Kontrol air minum dimulai dengan memeriksa volume air minum dan
apabila keadaan volume sudah dianggap tidak mencukupi lagi maka harus dilakukan pemberian air minum secukupnya. Jika pada saat pengontrolan air
58
minum didapatkan bak air kotor dan berbau maka segera dilakukan pengurasan bak air minum tersebut. Jika bak air minum telah dianggap bersih maka bak air
dapat diisi kembali sampai bak air berisi penuh. 3 Kesehatan Ternak
Kontrol kesehatan ternak dilakukan apabila semua kegiatan atau aktivitas kandang telah selesai. Kontrol kesehatan dilakukan dengan cara mengamati
kondisi ternak secara umum yang meliputi pengamatan nafsu makan, pengamatan kondisi ternak dan pengamatan pada bagian – bagian ternak seperti luka – luka,
borok ataupun rontok bulu. Apabila pada saat kontrol kesehatan melihat ada tanda – tanda yang tidak sesuai dengan kondisi normal maka ternak akan dipisahkan
pada kandang khusus. Agar ternak sapi yang digemukan dalam keadaan sehat dan mampu
memproduksi dengan baik dan maksimal maka diperlukan adanya sanitasi. Sanitasi ditujukan sebagai usaha pencegahan suatu penyakit yang lebih baik
daripada pengobatan. Membersihkan kandang secara berkala dan membuang kotoran sapi akan mencegah penyakit dan kotoran sapi. Kegiatan sanitasi kandang
yang dilakukan meliputi pembersihan lantai kandang, selokan, tempat pakan, tempat air minum, alat – alat dan juga catlle yard.
Pengobatan yang lakukan meliputi pemberian vitamin, obat cacing, antibiotik, dan pemberian obat lainnya. Ternak yang kondisi dianggap
menyimpang dari keadaan normal misalnya nafsu makan kurang, kurus, lesu dan kurang bergairah maka ternak tersebut dipisahkan dari kelompoknya dan
ditempatkan pada kandang isolasi. Jenis obat yang biasa digunakan di Zagrotech Dafa Intenational dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Jenis Obat – obatan dan Vitamin yang Digunakan No
Nama Obat Kegunaan
Dosis per bulan ml 1
Benacilin Antibiotik
10 – 20 2
Oxitetracilin Antibiotik
10 – 20 3
Tool pedine Obat luka
10 – 20 4
Injectamin Vitamin
10 – 20 5
Vitamin ADEK Vitamin
5 – 10
59
6.2.3.2. Pengolahan Pupuk Kandang