Analisis Aspek Finansial Metode Analisis Data

34

4.3.5. Analisis Aspek Finansial

Analisis kelayakan finansial dikaji secara kuantitatif melalui analisis biaya dan manfaat, analisis laba rugi, analisis kriteria investasi, yaitu meliputi net present value NPV, internal rate return IRR, net benefit cost ratio Net BC, payback pariod PP, dan analisis switching value. Analisis biaya manfaat dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai biaya yang dikeluarkan serta keseluruhan manfaat yang diterima selama proyek dijalankan. Hasil analisis biaya dan manfaat kemudian diolah sehingga menghasilkan analisis laba rugi. Analisis laba rugi akan menghasilkan komponen pajak yang merupakan pengurangan dalam cashflow perusahaan. Setelah diketahui pajak maka dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar perhitungan kriteria investasi. Kriteria investasi akan menunjukan layak tidaknya usaha dari sisi finansial. Untuk mencari batas maksimal suatu perubahan sehingga dengan batas tersebut usaha masih dikatakan layak maka analisis sensitivitas switching value perlu dilakukan. 1 Net Present Value NPV Net Present Value atau manfaat bersih adalah nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi. Rumus yang digunakan dalam penghitungan NPV adalah sebagai berikut : NPV = Bt − Ct 1 + keterangan : B t = Penerimaan Benefit tahun ke-t Rupiah C t = Biaya Cost tahun ke-t Rupiah n = Umur ekonomis proyek Tahun i = Tingkat suku bungaDiscount rate persen t = Tahun Dalam metode NPV terdapat tiga penilaian investasi, yaitu : a NPV ≥ 0 berarti secara finansial usaha layak untuk dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya. 35 b NPV ≤ 0 berarti secara finansial usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, hal ini dikarenakan manfaat yang diperoleh lebih kecil dari biayatidak cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan. c NPV = 0, berarti secara finansial proyek sulit dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan. 2 Internal Rate Return IRR Internal Rate Return adalah tingkat rata – rata keuntungan intern tahunan yang dinyatakan dalam satuan persen. Jika diperoleh nilai IRR lebih besar dari dari tingkat diskonto yang berlaku discount rate, maka proyek dinyatakan layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus yang digunakan dalam menghitung IRR adalah sebagai berikut : IRR = + NPV − NPV i − i Keterangan : i 1 = Discount rate yang menghasilkan NPV positif persen i 2 = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif persen NPV 1 = NPV yang bernilai positif Rupiah NPV 2 = NPV yang bernilai negatif Rupiah 3 Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio Ratio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya. Net BC ratio menunjukan besarnya tingkat tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Proyek layak dilaksanakan apabila nilai BC ratio lebih dari satu. Rumus yang digunakan dalam menghitung Net BC adalah sebagai berikut : 36 Bt − Ct 1 + Net BC Ratio = Bt − Ct 1 + Keterangan : B t = Penerimaan Benefit tahun ke-t Rupiah C t = Biaya Cost tahun ke-t Rupiah n = Umur ekonomis proyek Tahun i = Tingkat suku bungaDiscount rate persen 4 Payback period Payback period atau masa pembayaran kembali adalah jangka waktu kembalinya keseluruhan jumlah investasi modal yang ditanamkan dihitung mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus nilai neto produksi tambahan sehingga mencapai jumlah keseluruhan investasi modal yang ditanamkan. Payback period berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan cashflow. Semakin kecil angka yang dihasilkan mempunyai arti semakin cepat tingkat pengembalian investasinya, maka usaha tersebut semakin baik untuk diusahakan. Secara matematik rumus Payback period yaitu : PP = Keterangan : PP = Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi Tahunbulan I = Besarnya biaya investasi yang diperlukan Rupiah Ab = Manfaat bersih rata – rata per tahun Rupiah Selama proyek dapat mengembalikan modalinvestasi sebelum berakhirnya umur proyek, berarti proyek masih dapat dilaksanakan. Akan tetapi apabila sampai saat proyek berakhir dan belum dapat mengembalikan modal yang digunakan, maka sebaiknya proyek tidak dilaksanakan. 37 5 Analisis Sensitivitas Switching Value Nilai Pengganti Informasi keuangan usaha penggemukan sapi potong fattening yang dituangkan ke dalam cashflow hanya berlaku untuk satu harga tertentu saja tanpa mempertimbangkan perubahan yang akan terjadi. Faktor perubahan harga input, perubahan harga output dan tingkat produksi seringkali menjadi parameter utama yang mempengaruhi perubahan dalam analisis kelayakan usaha penggemukan sapi potong fattening ini. Untuk mengantisipasi perubahan tersebut, maka dilakukan analisis sensitivitas dengan metode penghitungan switching value nilai pengganti. Metode ini digunakan untuk mengetahui hasil perhitungan yang membuat proyek tidak layak untuk diusahakan dengan melakukan perubahan pada sesuatu variabel. Keseluruhan asumsi – asumsi tersebut tidak terjadi secara bersamaan cateris paribus dengan kata lain jika asumsi pertama terjadi maka faktor yang lain tidak berubah. Kriteria kelayakan investasi yang tidak layak yaitu proporsi manfaat yang turun akibat manfaat sekarang neto NPV menjadi nol. Nilai nol akan membuat tingkat pengembalian ekonomi menjadi sama dengan tingkat diskonto yang berlaku dan perbandingan manfaat investasi neto menjadi persis sama dengan satu. 38

4.4. Asumsi Dasar