lokasi istirahat-istirahat sebelumnya. Namun untuk lokasi berlindung, Gallus varius bergerak dengan spontan ketika merasa terancam dan masuk ke dalam
semak dengan pola yang tidak beraturan.
5.1.3 Ekologi perilaku makan
Aktivitas makan Gallus varius dilakukan dengan berjalan disekitar feeding ground dan setelah di suatu titik ditemukan makanan yang terlihat langsung maka
Gallus varius akan mematuk dengan menggunakan paruh dan menelan makanan tersebut. Untuk mendapatkan makanan di permukaan tanah yang berada diantara
serasah ataupun tertutup tanah, Gallus varius mengais ke arah serasah ataupun tanah dengan menggunakan kedua tungkainya secara bergantian agar makanan
terlihat kemudian dipatuk dan ditelan. Cara yang dilakukan Gallus varius untuk mendapatkan makanan akan
berbeda antara makanan yang bisa langsung ditemukan di atas permukaan tanah dengan makanan yang berada diatas tubuhnya setinggi tubuh. Sebelum makanan
dipatuk Gallus varius akan melihat-lihat dulu makanan tersebut dan menggerakkan lehernya ke kiri dan kanan sehingga terlihat dengan jelas makanan
yang akan dipatuk. Setelah yakin barulah Gallus varius mematuk ke arah makanan tersebut ataupun ditarik dengan menggunakan paruhnya jika sulit untuk
diperoleh. Jenis makanan yang biasanya diperoleh dengan cara ini seperti semut yang berada di ranting-ranting tumbuhan.
Perilaku makan Gallus varius dilakukan pada pagi hari sesaat setelah turun dari pohon tempat tidurnya antara pukul 06:04 WITA sampai dengan pukul 11:20
WITA. Pada sore hari perilaku makan dilakukan setelah masa istirahat berakhir yaitu pada pukul 14:13 WITA sampai dengan menjelang matahari terbenam pukul
18:30 WITA. Gallus varius memulai aktivitas makan sesaat setelah turun dari tempat
tidurnya yaitu dengan berjalan dan mulai mencari makan di antara serasah yang berada di permukaan tanah. Diduga makanan yang didapat pada waktu perjalanan
ke feeding ground adalah semut dan rayap. Pada pagi hari Gallus varius akan menuju feeding ground untuk memulai aktivitas makan pagi. Salah satu feeding
ground Gallus varius untuk lokasi hutan musim Tanjung Gelap adalah di areal terbuka yang sengaja dibuat oleh pihak pengelola Resort Menjangan. Feeding
ground Gallus varius di habitat savana semenanjung Prapat Agung berada di sekitar areal Pura Segara Rupek dan sepanjang pinggiran jalan menuju Pura
Segara Rupek.
a b
Gambar 10 Perilaku makan Gallus varius, a hutan musim Tanjung Gelap, b hutan savana Prapat Agung.
Gallus varius mengais dengan cara bergantian antara tungkai kanan dan kiri. Pada saat satu tungkai mengais yang satunya lagi sebagai tumpuan untuk tetap
tegak dan tubuh agak condong ke arah berlawanan dengan tungkai yang digunakan untuk mengais. Jika tungkai yang mengais adalah tungkai kanan maka
tubuh Gallus varius akan condong ke kiri begitu pula sebaliknya jika tungkai yang mengais adalah tungkai kiri maka tubuh Gallus varius akan condong ke kanan.
Jumlah kaisan total yang dilakukan tergantung kondisi permukaan tanah dan ketersediaan makanan, jika makanan mudah terlihat tanpa mengais maka jumlah
kaisan akan semakin sedikit. Jumlah kaisan Gallus varius yang dilakukan sebelum mematuk berkisar antara 1-8 kaisan.
a b
Gambar 11 Permukaan tanah bekas kaisan Gallus varius, a betina, b jantan.
Permukaan tanah yang menjadi lokasi mengais Gallus varius berbentuk oval dan berdiameter antara 15-30 cm. Hasil kaisan akan terlihat pada permukaan
tanah yang berserasah dan permukaan tanah yang gembur. Besarnya diameter kaisan dipengaruhi oleh jenis kelamin Gallus varius.
Tipe perilaku makan ayam hutan hijau berdasarkan intensitas berpindah untuk mencari makanan dapat dibagi menjadi:
a. Makan bergerak berpindah