hariannya Gallus varius memperhatikan faktor lingkungan seperti panas sinar matahari sehingga menghentikan perilaku yang sedang dilakukan dan memulai
perilaku istirahat. Perilaku istirahat memilki persentase terbesar karena kondisi cuaca selama pengamatan sangat panas akibat sinar matahari sehingga Gallus
varius banyak istirahat demi efisiensi energi. Perilaku makan memegang proporsi yang cukup besar pula setelah perilaku
istirahat yaitu sebesar 45 . Gallus varius memerlukan gerakan lainnya seperti berjalan yang termasuk dalam perilaku bergerak dalam perilaku makan, namun
perilaku bergerak disini dimasukkan dalam perilaku makan. Perilaku berjalan selama aktivitas makan berlangsung dimasukkan dalam perilaku makan karena
termasuk dalam perilaku yang mendukung aktivitas makan. Perilaku makan sangat penting dilakukan untuk mendapatkan makanan sehingga dapat diperoleh
energi untuk melakukan aktivitas harian. Hasil yang sama juga diperoleh Arifinsjah 1987 yang menyatakan perilaku istirahat memiliki proporsi terbesar
dalam aktivitas harian Gallus varius. Gallus varius memiliki pola jalur pergerakan yang relatif sama dalam
aktivitas hariannya. Pola pergerakan yang relatif sama ini dilakukan karena fungsi habitat sebagai penyedia makanan, air, shelter dan cover sangat mendukung di
habitat hutan musim Tanjung Gelap. Fungsi habitat seperti ini membuat Gallus varius tidak perlu bergerak terlalu jauh untuk mendapatkan makanan, air, shelter
dan cover.
5.2.3 Ekologi perilaku makan
Perilaku makan ayam hutan hijau Gallus varius adalah kegiatan yang dilakukan Gallus varius untuk mendapatkan makanan. Dalam mendapatkan
makanan Gallus varius melakukan berbagai macam gerakan tertentu sehingga diperoleh makanan yang diinginkan seperti berjalan, mengais, mematuk dan
menelan makanan yang didapat. Gallus varius melakukan perjalanan di habitatnya untuk mencari makanan
dan perjalanan mencari makan ini sering dilakukan pada pagi dan sore hari pada saat matahari tidak terlalu terik. Pada pagi hari perilaku makan dilakukan sesaat
setelah turun dari pohon tempat tidurnya antara pukul 06:00 WITA sampai
dengan pukul 11:20 WITA. Pada sore hari perilaku makan dilakukan setelah masa istirahat berakhir yaitu pada pukul 14:10 WITA sampai dengan menjelang
matahari terbenam pukul 18:30 WITA. Demikian juga dari penelitian Arifinsjah 1987 yang menyatakan bahwa Gallus varius mempunyai dua periode makan
yaitu pada pagi dan sore hari namun dengan waktu yang sedikit berbeda. Perilaku makan pagi dilakukan pukul 04:30 WIB sampai dengan 07:30 WIB, dan sore hari
pada pukul 15:30 WIB sampai pukul 17:30 WIB. Durasi makan pagi Gallus varius di tipe habitat hutan musim dekat aktivitas
manusia, hutan musim jauh dari aktivitas manusia dan savana TNBB lebih lama dibandingkan dengan durasi makan di sore hari. Durasi perilaku makan ini diduga
dipengaruhi oleh temperatur antara pagi dan sore hari, pada saat sinar matahari pagi hari yang tidak begitu panas menyebabkan Gallus varius lebih lama
melakukan perilaku makan sebelum memulai untuk berlindung dari sinar matahari. Hal ini juga diduga dipengaruhi oleh kebutuhan akan makanan telah
terpenuhi di pagi hari sehingga pada sore hari waktu yang diperlukan untuk mencari makanan lebih sedikit.
Pada saat mengais Gallus varius membentuk bekas kaisan menyerupai oval dan berdiameter antara 15-30 cm. Hasil kaisan hanya akan terlihat pada
permukaan tanah yang berserasah dan permukaan tanah yang gembur saja. Hasil kaisan Gallus varius jantan memiliki bentuk yang lebih tidak beraturan dan relatif
lebih lebar dibandingkan dengan hasil kaisan Gallus varius betina. Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian Arifinsjah 1987 yang menyatakan pejantan
memiliki kemampuan untuk membuat hasil kaisan yang lebih besar dibanding dengan betina.
Tipe perilaku makan ayam hutan hijau dapat dibedakan menjadi tipe makan bergerak berpindah dan tipe makan pada titik tertentu berdasarkan frekuensi
berpindahnya. Pemilihan tipe ini dipengaruhi oleh organisasi sosial Gallus varius. Gallus varius soliter cenderung makan dengan tipe makan pada titik tertentu
karena tidak ada pembagian sumber makanan saat perilaku makan berlangsung. Gallus varius berkelompok lebih sering ditemui sedang melakukan perilaku
makan bergerak berpindah untuk tetap mendapatkan cukup makanan sebab
perilaku makan dilakukan lebih dari satu individu Gallus varius di suatu lokasi ditemukannya makanan.
Selama siang hari yaitu selang antar dua periode makan, Gallus varius menuju lokasi istirahat dan didalamnya juga dilakukan kegiatan lainnya seperti
mencari makanan tambahan di sekitar tempat istirahatnya. Makan yang dilakukan pada selang waktu ini merupakan aktivitas makan tambahan sedangkan perilaku
makan utamanya pada pagi dan sore hari. Hal ini merupakan sebuah strategi untuk mendapatkan makanan yang lebih banyak.
Berdasarkan hasil uji chi-square frekuensi perilaku makan Gallus varius di tiga tipe habitat berbeda TNBB diperoleh bahwa perilaku makan tidak
dipengaruhi oleh tipe habitat. Hal ini terjadi karena Gallus varius memiliki dua periode makan di pagi dan sore hari selama sehari yang dilakukan di berbagai tipe
habitat. Hasil berbeda diperoleh dari uji chi-square terhadap durasi perilaku makan
bahwa perilaku makan di tiga tipe habitat Gallus varius TNBB dipengaruhi oleh tipe habitat. Lamanya waktu untuk mencari makan akan berbeda-beda tergantung
tipe vegetasi yang menjadi habitat Gallus varius. Hal ini terjadi diduga karena masing-masing tipe habitat memiliki potensi pakan yang berbeda sehingga waktu
yang diperlukan untuk mencari makanan akan berbeda. Potensi pakan yang melimpah adalah di hutan musim dekat aktivitas
manusia karena lebih banyak areal terbuka yang ditumbuhi rumput yang menjadi makanan Gallus varius. Tumbuhan bawah yang menjadi sumber makanan di
hutan musim dekat aktivitas manusia memiliki kerapatan 40250 indha. Jenis tumbuhan bawah yang ditemukan sebanyak 5 jenis. Jenis rumput yang ditemukan
adalah jenis rumput santen Oplismenus hirtellus dengan kerapatan 10500 indha. Jenis pakan yang menjadi makanan Gallus varius adalah rumput duri
Bulbostylis capillaris, rumput pring-pringan Pogonatherum crinitum, rumput merakan Themeda arguens dan rumput santen Oplismenus hirtellus.
Berdasarkan hasil pengamatan selama perilaku makan Gallus varius di tiga habitat berbeda, tidak ditemukan secara langsung mematuk ke arah bagian suatu
tumbuhan. Gallus varius diduga memakan biji dari rumput yang telah jatuh ke tanah karena Gallus varius terlihat mematuk ke arah permukaan tanah yang
ditumbuhi rumput. Jenis biji rumput yang memiliki kemungkinan terbesar menjadi pakan Gallus varius adalah jenis rumput pring-pringan Pogonatherum
crinitum karena ditemukan di dua tipe habitat.
5.2.4 Ekologi perilaku minum