39
3.  Aspek Perkembangan Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal
Menurut Santrock 2014: 91, aspek-aspek perkembangan yang dihadapi usia mahasiswa sebagai fase usia dewasa awal yaitu sebagai berikut.
a. Perkembangan fisik, pada dewasa awal adalah puncak perkembangan fisik
dan juga penurunan perkembangan individu secara fisik. b.
Perkembangan  seksualitas,  terjadi  sikap  dan  perilaku  seksual  secara heteroseksual dan homoseksual.
c. Perkembangan  kognitif,  menggambarkan  efisiensi  dalam  memperoleh
informasi  yang  baru,  berubah  dari  mencari  pengetahuan  menuju menerapkan pengetahuan itu.
d. Perkembangan karir, suatu individu ketika memulai dunia kerja yang baru
harus menyesuaikan diri dengan peran yang baru dan memenuhi tuntutan karir.
e. Perkembangan  sosio-emosional,  menggambarkan  hubungan  sosial
individu  dengan  lingkungannya  yang  terdiri  dari  tiga  fase  yaitu  fase pertama  menjadi  dewasa  awal  dan  hidup  mandiri,  fase  kedua  pasangan
baru  yang  membentuk  keluarga  baru,  dan  fase  ketiga  menjadi  keluarga sebagai orang tua dan memiliki anak.
Berdasarkan  uraian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  aspek-aspek  yang dihadapi pada masa dewasa awal ialah perkebangan fisik, seksualitas, kognitif,
karir, dan sosio-emosional.
40
4. Tugas Perkembangan Dewasa Awal
Mahasiswa  sebagai  seorang  dewasa  awal  menurut  Havighurst  1961: 259 memiliki tugas-tugas perkembangan dewasa awal sebagai berikut.
a. Mulai bekerja Dalam  menghadapi  tugas  perkembangan  ini,  pria  dewasa  awal  sering
menunda  mencari  calon  pasangan  hidup  sebelum  memperoleh  pekerjaan. Namun bagi wanita dewasa awal cenderung belum aktif menghadapi tuntutan
pekerjaan. b. Memilih pasangan hidup
Pada  masa  ini  calon  pasangan  mempersiapkan  diri  untuk  memilih  dan menemukan yang cocok, selaras dengan kepribadian masing-masing dan juga
menyesuaikan  dengan  kondisi  dan  latar  belakang  kehidupan  kedua  calon keluarga  masing-masing,  keputusan  memilih  hingga  menentukan  pasangan
hidup  adalah  tanggung  jawab  baik  bagi  pihak  laki-laki  maupun  perempuan dengan pertimbangan dari pihak orang tua, keluarga dan bantuan pihak-pihak
lain yang dipandang mampu. 1 Belajar hidup dengan pasangan nikah
2 Memulai hidup berkeluarga 3 Mengelola rumah tangga
Kehidupan keluarga dibangun dengan kesiapan keseluruhan baik dari fisik maupun  mental  yang  bergantung  pada  kesiapan  dan  keberhasilan  dalam
mengelola rumah tangga sesuai peran, tugas, dan tanggung jawab masing- masing.
41 4 Bertanggung jawab sebagai warga Negara
Individu dewasa  awal  sebaiknya mulai  menunjukkan rasa tanggung jawab bagi  kesejahteraan  dalam  keluarga,  tetangga.  Kelompok  masyarakat,
sebagai warga Negara maupun organisasi politik. 5 Menemukan kelompok sosial yang serasi
Pernikahan  menunjukkan  tujuan  dan  langkah  awal  menemukan  kelompok sosial  yang  serasi.  Bersama-sama  sebagai  pasangan  mencari  teman  baru,
orang-orang  seumuran  mereka  dan  dengan  orang  dimana  mereka  dapat mengembangkan suatu kehidupan sosial jenis baru.
Penjelasan  tugas  perkembangan  diatas  bahwa  tugas  perkembangan mahasiswa  sebagai  dewasa  awal  meliputi  mulai  bekerja  karena  pria  sering
menunda  mencari  calon  pasangan  hidup  sebelum  memperoleh  pekerjaan sedangkan  wanita  cenderung  belum  aktif  menghadapi  tuntutan  pekerjaan,
selanjutnya  memilih  pasangan  hidup  yang  cocok  dan  selaras  sehingga mampu belajar hidup dengan pasangan dan mulai hidup berkeluarga dengan
kesiapan keseluruhan baik dari mental maupun fisik dalam mengelola rumah tangga  sesuai  tanggung  jawab  sebagai  warga  negara  dan  menemukan
kelompok  sosial  yang  serasi  dan  dapat  menngembangkan  kehidupan bermasyarakat.
Berdasarkan uraian
diatas dapat
disimpulkan bahwa
tugas perkembangan  dewasa  awal  yaitu:  1  mulai  bekerja,  2  memilih  pasangan
hidup,  3  belajar  hidup  dengan  pasangan  nikah,  4  memulai  hidup berkeluarga,  5  mengelola  rumah  tangga,  6  bertanggung  jawab  sebagai
warga negara, serta 7 menemukan kelompok sosial yang serasi.
42
D. Hubungan  antara  Keterbukaan  Diri
Self  Disclouser
dengan  Penyesuaian Diri
Pada  masa  perkembangan,  mahasiswa  yang  bersekolah  di  perguruan  tinggi termasuk  dalam  kategori  masa  dewasa  dini,  apabila  dlihat  dari  umurnya  yang
berkisar  antara  18  sampai  25  tahun.  Pada  masa  dewasa  dini  terdapat  berbagai macam  penyesuaian  dan  konflik  yang  terjadi,  hal  ini  disebabkan  karena  masa
dewasa dini merupakan masa peralihan individu dari masa remaja ke  masa dewasa terhadap  pola-pola  kehidupan  baru  serta  harapan  sosial.  Tentu  dalam  proses  ini
seorang  individu  dituntut  untuk  melakukan  berbagai  penyesuaian  terkait  dengan masa  pengaturan,  usia  reproduktif,  masa  bermasalah,  masa  ketegangan  emosi,
masa keterasingan sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa penyensuaian diri dengan cara hidup baru dan masa kreatif.
Selain  itu  pada  masa  dewasa  dini  tersebut  membutuhkan  orang  lain  agar dapat  tetap  berkomunikasi,  apabila  seorang  individu  berada  di  suatu  lingkungan
baru  maka  individu  tersebut  harus  mampu  bersosialisasi  atau  berbaur  satu  sama lain.  Oleh  sebab  itu  sebelum  terjadi  komunikasi  maka  individu  tersebut  harus
membuka  diri  agar  dapat  berinteraksi  sehingga  dapat  menyesuaikan  diri  terhadap lingkungan baru. Banyak hal yang akan timbul akibat dari kurangnya keterbukaan
diri  dan  penyesuaian  diri,  seperti  fenomena  yang  terjadi  pada  mahasiswa  Riau  di Yogyakarta yaitu masih terbiasa dengan budaya asal sehingga untuk membuka diri
di  lingkungan  baru  mengalami  kesulitan  dan  membutuhkan  waktu  untuk membiasakan  diri  baik  dari  komunikasi,  tingkah  laku,  kebiasaan  maupun  budaya
di kota Yogyakarta.