79 Atau bisa juga dengan menilai kepribadian seseorang dengan apa yang sebaiknya
dilakukan oleh orang itu menurut pengalaman mereka. Kegiatan ini lebih mendukung anak untuk melihat persoalan dari sudut pandang orang lain, sehingga
anak akan memiliki pemikiran baru dan konsep baru. e.
Teaching values through problem solving Pembelajaran
melalui pemecahan
masalah. Pembelajaran
melalui pemecahan masalah merupakan salah satu strategi yang melibatkan anak
berpartisipasi didalamnya. Kegiatan ini bersifat nyata dan anak bertindak langsung. Anak dihadapkan pada permasalahan yang bisa direncanakan melalui
bermain, peristiwa, atau dilema moral. Dari beberapa macam strategi pembelajaran perilaku moral anak tersebut
dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan semuanya mengarah pada pembentukan perilaku moral pada anak, namun untuk pembelajaran perilaku
moral terkait dengan peningkatan perilaku moral lebih ditekankan pada strategi melalui aktivitas bermain, karena didalamnya anak dapat berpartisipasi secara
langsung dan adanya pengaruh aturan didalam kelas dan dalam permainan anak akan belajar untuk selalu taat aturan. Kegiatan bermain lebih fleksibel dan mudah
diamati karena terdapat interaksi antar individu didalamnya.
3. Langkah-langkah Pembelajaran Permainan Tradisional
Pembelajaran dilakukan atas prinsip pelaksanaan program pembelajaran yang ada didalam Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman
Kanak-Kanak Tahun 2010, yakni:
80 a.
Menciptakan suasana yang aman, nyaman, bersih dan menarik b.
Pembelajaran berpusat pada anak dan dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan mendorong kreativitas serta
kemandirian c.
Sesuai dengan tahap pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak serta kebutuhan dan kepentingan terbaik anak.
d. Memperhatikan perbedaan bakat, minat dan kemampuan masing-
masing anak e.
Megintegrasikan kebutuhan anak terhadap kesehatan, gizi, stimulasi psikososial, dan memperhatikan latar belakang ekonomi, sosial dan
budaya anak. f.
Pembelajaran dilaksanakan melalui bermain, pemilihan metode dan alat bermain yang tepat dan bervariasi, serta memanfaatkan berbagai
sumber belajar yang ada dilingkungan g.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap, berkesinambungan, dan bersifat pembiasaan
h. Pemilihan teknik dan alat penilaian sesuai dengan kegiatan yang
dilaksanakan i.
Kegiatan yang diberikan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan perkembangan anak.
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, kegiatan pembelajaran untuk TK Kelompok B dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi kegiatan, seperti percakapan,
diskusi, permainan, dan anak diberi kebebasan memberikan tanggapan. Semua variasi kegiatan dilakukan melalui kegiatan bermain, dan diharapkan anak tidak
bosan dalam belajar. Dalam kegiatan bermain juga melibatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, tetapi pemilihan kegiatan bermain juga disesuaikan
dengan kebutuhan yang ingin dicapai anak. Kegiatan pembelajaran tidak menekan anak untuk harus bisa melakukan, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan
minat anak. Setelah memahami prinsip pembelajaran, selanjutnya adalah melakukan
pengorganisasian kegiatan
yang diwujudkan
dalam langkah-langkah
pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran perilaku moral melalui permainan
81 tradisional didasarkan pada ketentuan yang ada dalam Pedoman Pengembangan
Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak Tahun 2010, yaitu: a.
Melakukan perencanaan dan persiapan kegiatan Perencanaan kegiatan pembelajaran disusun dalam Rencana Kegiatan
Harian RKH. Adapun dalam RKH memuat perencanaan tempat dan alat yang akan digunakan. Untuk kegiatan bermain permainan tradisional dilaksanakan di
luar kelas, yaitu di halaman sekolah dengan mencari tempat yang teduh dan aman untuk bermain anak-anak. Guru juga mempersiapkan media dan peralatan yang
akan digunakan pada kegiatan pembelajaran pada hari sebelumnya. b.
Setting kegiatan yang menyenangkan Permainan tradisional adalah bentuk kegiatan yang mengandung esensi
bermain, sehingga diharapkan anak belajar dengan suasana menyenangkan. Kegiatan yang disusun guru dalam bermain permainan tradisional didasarkan
kemampuan anak dan berdasarkan kesepakatan bersama. Suasana bermain juga menggunakan bahasa daerah agar anak-anak lebih mudah berkomunikasi dengan
teman yang lain sehingga tercipta keakraban. c.
Membuat pengelolaan kegiatan Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan permainan tradisional dilakukan
secara berkelompok. Adapun kegiatan dilakukan ke dalam 3 kegiatan pokok, yaitu:
1 Pembukaan. Kegiatan pembukaan dimulai pukul 07.30 dan dilakukan
selama kurang lebih 30 menit. Kegiatan pembukaan dilakukan di halaman sekolah atau di kelas yang luas. Dalam kegiatan pembukaan
82 anak-anak berkumpul dan guru membuka kegiatan dengan salam dan
berdoa, isi kegiatan bisa dengan bernyanyi, tanya jawab atau melakukan kegiatan yang disukai anak. Kegiatan pembukaan berisi kegiatan yang
membuat anak bersemangat untuk belajar, selain itu guru juga melakukan apersepsi atau memperkenalkan materi belajar hari itu. Dalam kegiatan
pembukaan ini guru juga mengingatkan anak-anak tentang aturan dan kesepakatan bermain yang akan dilakukan, guru memberi arahan kepada
anak melalui menceritakan atau menjelaskan tentang perilaku yang sebaiknya dilakukan anak-anak.
2 Inti. Kegiatan inti dilakukan kurang lebih 60 menit. Kegiatan inti berisi
kegiatan pokok yang akan dilakukan oleh anak untuk mencapai indikator yang diinginkan. Kegiatan yang dilakukan di RA Harapan Mulia
biasanya terdiri dari 3 kegiatan. Dalam penelitian ini, kegiatan bermain permainan tradisional dilakukan pada salah satu dari 3 pilihan kegiatan
inti. Dalam kegiatan bermain permainan tradisional guru terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang alat permainan dan cara bermain
permainan tradisional, setelah anak-anak paham tentang cara bermain guru mempersilahkan anak-anak untuk memainkan permainan. Dalam
bermain permainan tradisional guru menerapkan strategi-strategi untuk membentuk perilaku moral anak. Berikut uraian langkah permainan
tradisional serta strategi yang digunakan:
83 Permainan Jamuran
Adapun langkah permainan Jamuran yang dilakukan adalah: a
Anak-anak berkumpul dan guru memberikan penjelasan permainan Jamuran
. Ketika guru menjelaskan permainan guru memberikan peragaan atau penjelasan yang menarik bagi anak agar anak mau
memusatkan perhatian pada guru. b
Anak-anak mengundi siapa yang dadi dan siapa yang mentas serta menentukan aturan main bersama-sama. Dadi berarti kalah dan berada
di tengah menjadi pusat dan mentas berarti berdiri membentuk lingkaran dan mengelilingi yang di tengah atau yang sedang dadi.
Dalam menentukan siapa yang dadi ini guru memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mendiskusikan dan memutuskan siapa yang
dadi , sehingga anak diperkenalkan dengan keadilan dalam pemecahan
masalah. Ketika menentukan aturan permainan guru memberikan bimbingan kepada anak-anak seperti apa yang seharusnya dilakukan
atau yang tidak boleh dilakukan selama permainan. c
Setelah menentukan aturan atau kesepakatan main, maka permainan Jamuran
dapat dimulai. Pemain yang membentuk lingkaran bergerak berputar sambil menyanyikan lirik lagu Jamuran.
d Setelah bait terakhir maka gerakan berputar berhenti dan pemain tengah
menjawab pertanyaan. Jenis jawaban yang biasanya digunakan adalah Jamur Let Uwong
, ketika anak yang di tengah meminta jawaban ini maka semua pemain harus mencari pasangannya sekitar 2-3 orang
84 dalam 1 kelompok kemudian saling berangkulan. Pemain dianggap dadi
bila pemain yang berada di tengah mampu memisahkan anak dari rangkulan. Sehingga pemain yang semula di tengan menjadi mentas dan
ikut berputar dalam permainan. Jamur lot kayu,
maka semua pemain yang membuat lingkaran cepat-cepat mencari segala benda yang berasal dari kayu atau bisa juga
pohon untuk dipegang atau dipeluk dan yang dadi harus lari untuk mengejar anak yang belum mendapatkan benda yang terbuat dari kayu.
Jika pemain belum mendapatkan benda dari kayu dan tertangkap oleh yang dadi maka pemain yang tertangkap tersebut menjadi pemain dadi.
Dan pemain yang semula dadi menjadi mentas. Jamur parut,
jika pemain dadi menginginkan jamur parut, maka pemain yang melingkar harus menyiapkan telapak kaki mereka untuk
digelitik oleh pemain dadi. Jika ada anak yang digelitik merasa geli dan tertawa maka berubah status menjadi pemain dadi.
Jamur kethek menek, para pemain yang membentuk lingkaran meniru
gerakan monyet dan mereka memanjat pohon, bangku atau yang lainnya, yang penting tidak menginjak tanah.
e Anak-anak saling mencermati teman yang bermain, bila ada diantara
mereka ada yang kalah maka teman-teman yang lain menginformasikan bahwa anak itu kalah dengan alasan apa, misalnya anak tertawa ketika
digelitik. Ketika anak-anak kesulitan menentukan dan mendiskusikan siapa yang dadi dan apa yang dilanggar oleh anak-anak guru dapat
85 memberikan bimbingan berupa pernyataan dan peringatan tentang
aturan yang telah disepakati sebelumnya. Dalam permainan ini guru bertindak sebagai pembimbing jalannya
permainan, guru mengarahkan anak-anak dalam permainan Jamuran. Adapun tugas guru dalam permainan Jamuran untuk menstimulasi perilaku moral anak
melalui memberikan nasihat, pertimbangan atau peringatan ketika anak-anak melanggar kesepakatan baik kesepakatan permainan Jamuran atau kelas.
Dhingklik Oglak-Aglik a
Anak-anak berkumpul dan memperhatian penjelasan guru. Guru berusaha memusatkan perhatian anak pada guru ketika menjelaskan
permainan. b
Anak dibagi menjadi 3 kelompok, guru memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mencari teman kelompok dan mendiskusikan
strategi main. Dalam menentukan kesepakatan main guru memberikan bimbingan yang seharusnya dilakukan anak dan tidak boleh dilakukan
ketika bermain. Anak bergandengan membentuk lingkaran. c
Bila tiap kelompok terdiri dari 3 anak maka salah satu anak menerobos tangan 2 anak yang lain hingga akhirnya mereka bergandengan
membentuk lingkaran dan saling membelakangi. d
Salah satu kaki setiap pemain diangkat dan saling dikaitkan antar kaki setiap pemain disampingnya.
e Kaki pemain terakhir mengunci kaki pemain sebelumnya agar kokoh.
86 f
Setelah dirasa siap perlahan gandengan tangan dilepaskan dan mulai melompat searah jarum jam sambil bertepuk tangan.
g Permainan berakhir ketika ada pemain yang jatuh atau terlepas.
Dalam permainan ini guru berfungsi sebagai pembimbing jalannya permainan. Guru sebatas memberikan arahan, nasihat atau peringatan ketika anak-
anak melanggar kesepakatan bermain atau kesepakatan kelas ketika bermain. Permainan Trim-triman
a Anak-anak berkumpul dan mendengarkan penjelasan permainan dari
guru. Guru berusaha memusatkan perhatian anak dengan memberikan penjelasan yang menarik bagi anak.
b Setelah guru memberikan penjelasan guru memberikan kesempatan
kepada anak-anak mencari pasangan dan melakukan suit untuk menentukan kelompok mentas dan dadi. Setelah menentukan kelompok
mentas dan dadi anak-anak menetukan aturan main bersama-sama. Bila
anak merasa kebingungan dalam menentukan kesepakatan bermain guru memberikan bimbingan berupa pengertian yang tidak boleh atau
yang boleh dilakukan selama bermain. c
Setelah aturan permainan disepakati maka permaian dimulai. Kelompok mentas
duduk membentuk lingkaran dengan kaki terjulur di depan pada satu titik tumpu tabon.
d Kelompok dadi berdiri di samping masing-masing kelompok mentas.
e Anak kelompok dadi maupun mentas saling bergandengan.
87 f
Kelompok mentas mengangkat tangan kelompok dadi sambil berlari berputar seperti jarum jam.
g Ketika bergerak dan berputar kelompok mentas harus berusaha tetap
menumpu pada kaki teman-temannya. h
Jika pemain mentas ada yang jatuh maka mereka berganti bermain menjadi kelompok dadi. Bila anak-anak kesulitan untuk menentukan
siapa yang bermain selanjutnya atau terjadi permasalahan permainan guru memberikan bimbingan kepada anak-anak dengan memberikan
pesan, peringatan atau nasihat berdasarkan aturan yang telah mereka sepakati.
3 Penutup. Setelah anak-anak mengerjakan kegiatan inti, anak-anak akan
diberi kesempatan untuk beristirahat selama 30 menit. Setelah beristirahat anak-anak melakukan kegiatan akhir yaitu pembiasaan yang
sering dilakukan di RA Harapan Mulia yaitu sholat bersama, belajar bebas yang berisi kegiatan mengenal huruf, kata, angka dan tulisan.
Setelah itu baru masuk kedalam kegiatan penutup. Kegiatan penutup dilakukan selama kurang lebih 30 menit. Kegiatan penutup berisi
evaluasi kegiatan bersama anak-anak dan mengingat kembali kegiatan yang telah dilakukan selama satu hari. Guru melakukan evaluasi terkait
perilaku anak-anak selama bermain permainan, guru memberikan saran dan motivasi kepada anak untuk menjadi lebih baik dari hari itu. Dalam
evaluasi guru memberikan penghargaan kepada anak-anak yang telah berbuat kebaikan selama hari itu berupa pujian atau stiker bintang, guru
88 juga dapat menerapkan modelling kepada anak-anak lain agar meniru
perilaku baik yang dilakukan oleh anak serta membangun konsep anak bahwa jika berperilaku baik dapat disenangi dan disukai teman, guru
serta ayah dan ibu. Selain itu, guru juga memberikan pengumuman terkait kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari berikutnya serta
melaksanakan doa selesai belajar dan ditutup salam dari guru. Berdasarkan uraian langkah-langkah pembelajaran di atas dapat
disimpulkan bahwa langkah pembelajaran peningkatan perilaku moral melalui permainan tradisional yang pertama adalah melakukan persiapan dan perencanaan
kegiatan, yang kedua merencanakan serta mempersiapkan setting kegiatan yang menyenangkan bagi anak, yang ketiga membuat pengelolaan kegiatan yang
memuat pengenalan permainan tradisional, pelaksanaan permainan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan didasarkan pada prinsip
pembelajaran untuk anak TK, dan untuk mencapai peningkatan perilaku moral pada anak adalah dengan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk
memainkan permainan tradisional Trim-triman, Jamuran dan Dhingklik Oglak Aglik
.
4. Landasan Teoritik Peningkatan Perilaku Moral melalui Permainan