Desain Penelitian METODE PENELITIAN

95 telah dirancang oleh tim peneliti Wina Sanjaya, 2010: 59. Dalam pelaksanaannya, penelitian dilakukan dengan model siklus. Suharsimi Arikunto 2010: 17 menyatakan setiap satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah anak Kelompok B RA Harapan Mulia. Dengan jumlah murid terdiri dari 10 siswa, terdiri dari 7 siswa laki – laki dan 3 siswa perempuan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelompok B RA Harapan Mulia yang beralamat di Sejati Dukuh, Sumberarum Sleman, DIY.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2015 pada tahun ajaran 20142015.

D. Desain Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan model Hopkins. Yaitu pelaksanaan penelitian tindakan yang dilakukan dengan bentuk spiral dimulai dari merasakan adanya masalah, menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan observasi, mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang, melaksanakan tindakan dan seterusnya Hopkins,1993 dalam Wina Sanjaya, 2010: 53. 96 Identifikasi Masalah Perencanaan Aksi Refleksi Observasi Perencanaan Ulang Aksi Observasi Refleksi Gambar 3. Penelitian Tindakan Model Hopkins Prosedur ini mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas Suharsimi Arikunto 2010: 17-20 yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Perencanaan adalah langkah yang dilakukan guru ketika akan memulai suatu tindakan. Dalam perencanaan ini memuat sebuah rancangan kegiatan. Panduan yang menggambarkan tentang apa yang harus dilakukan oleh siswa, kapan dan berapa lama akan dilakukan, dimana dilakukan, peralatan atau sarana, bila sudah selesai apa tindak lanjutnya. 97 2. Aksi atau pelaksanaan adalah pelaksanaan dari rancangan yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam hal ini peneliti sebaiknya harus memperhatikan hal-hal seperti berikut: a. Apakah ada kesesuaian antara tindakan yang dilakukan dengan perencanaan. b. Apakah proses tindakan yang dilakukan siswa cukup lancar c. Bagaimanakah situasi proses tindakan d. Apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat e. Bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan itu 3. Observasi atau pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Dalam melakukan pengamatan dilakukan menggunakan format pengamatan yang telah dibuat. Ada 2 kemungkinan yang dapat melakukan pengamatan yakni orang lain atau guru yang melaksanakan PTK. Orang lain disini adalah orang yang diminta peneliti untuk mengamati proses pelaksanaan tindakan. 4. Refleksi atau perenungan adalah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Dalam kegiatan ini peneliti dapat bertukar pendapat dengan rekan peneliti yang lain, seperti mengingat kembali peristiwa yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan, meminta usul atau pendapat untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Rancangan penelitian tindakan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dan terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, aksi, observasi dan refleksi. 98 1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan antara lain: 1 Peneliti dan guru menyiapkan Rencana Kegiatan Harian RKH yang akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. RKH berisi kegiatan yang akan dilakukan melalui bermain permainan tradisional. 2 Guru dan peneliti menyiapkan bahan ajar yang akan dilakukan di pertemuan pertama. Bahan ajar yang perlu disiapkan adalah tempat, alat dan materi yang akan diajarkan. 3 Menyiapkan lembar observasi b. Aksi atau pelaksanaan Peneliti melaksanakan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Anak melakukan kegiatan bermain sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun. Guru memberikan bimbingan kepada anak dalam melakukan permainan. Guru mengawasi jalannya permainan dan membantu anak ketika mereka menghadapi masalah. Langkah pelaksanaan tindakan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pembukaan, inti dan penutup. Berikut pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan: 1 Pembukaan. Pembukaan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membangkitkan motivasi anak. Kegiatan awal dilakukan dengan berdoa, dilanjutkan dengan salam dan bernyanyi atau tepuk-tepuk. Pada tahap ini guru mengkomunikasikan kegiatan yang akan dilakukan dan melakukan 99 apersepsi untuk memberikan konsep awal kepada anak-anak tentang materi yang akan diberikan. 2 Inti. Kegiatan bermain permainan tradisional untuk meningkatkan perilaku moral akan dilakukan pada tahap inti. Adapun langkah-langkah yang akan dialakukan antara lain: a Guru menjelaskan alat permainan dan cara memainkan. Guru mengajarkan bagaimana lagu yang akan dilakukan dalam permainan bersama anak-anak. b Guru dan anak melakukan kesepakatan aturan yang akan dilakukan ketika melakukan permainan. c Anak-anak melakukan permainan tradisional, antara lain Trim-triman, Jamuran dan Dhingklik Oglak Aglik dengan didampingi guru. 3 Kegiatan Penutup. Dalam kegiatan penutup guru mengajak anak melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah mereka lakukan pada hari itu. Guru juga mengingatkan kegiatan yang akan dilakukan hari esok dan persiapan yang harus dilakukan anak.

c. Observasi atau pengamatan

Pada tahap observasi ini, peneliti dan guru melakukan pengamatan menggunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan. Observasi bertujuan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan perilaku moral anak ketika setelah melakukan kegiatan bermain permainan tradisional. Kegiatan observasi ini dilakukan bersama dengan tahap pelaksanaan. 100 d. Refleksi Guru dan peneliti bersama-sama membahas dan menganalisis hasil pembelajaran. Setelah melakukan analisis guru dan peneliti akan mendapatkan hasil data apakah perilaku moral anak meningkat atau belum. Guru dan peneliti juga mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang muncul dan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan tindakan. Apabila siklus satu belum berhasil meningkatkan perilaku moral anak maka guru dan peneliti melanjutkan kesiklus berikutnya. Hasil data pada siklus satu dapat dijadikan pedoman untuk membuat rancangan penelitian pada siklus II.

E. Jadwal Penelitian

Dokumen yang terkait

MENGEMBANGKAN NILAI AGAMA MORAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK Mengembangkan nilai agama moral anak melalui permainan tradisional congklak pada anak kelompok B di tk aisyiyah 16 ngringo jaten karanganyar Tahun ajaran 2013/

0 2 16

MENGEMBANGKAN NILAI AGAMA MORAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK Mengembangkan nilai agama moral anak melalui permainan tradisional congklak pada anak kelompok B di tk aisyiyah 16 ngringo jaten karanganyar Tahun ajaran 2013/

0 1 11

PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF MELALUI TERAPI PERILAKU PADA ANAK KELOMPOK B DI RA PERWANIDA SINE SRAGEN Penanganan Anak Hiperaktif Melalui Terapi Perilaku Pada Anak Kelompok B Di Ra Perwanida Sine Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF MELALUI TERAPI PERILAKU PADA ANAK KELOMPOK B DI RA PERWANIDA SINE SRAGEN Penanganan Anak Hiperaktif Melalui Terapi Perilaku Pada Anak Kelompok B Di Ra Perwanida Sine Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK KELOMPOK B (KELOMPOK SALMAN) RA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Kelompok B (Kelompok Salman) RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo Tahu

0 2 18

PENINGKATAN PERCAYA DIRI MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA EDUKATIF PADA ANAK KELOMPOK B RAUDHATUL ATHFAL (RA), KRAPYAK, TRIHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 189

PENINGKATAN PERILAKU ALTRUISTIK MELALUI BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA BAKTI I SLEMAN.

0 2 147

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN TURI SLEMAN YOGYAKARTA.

2 10 153

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN TANGGA LITERASI DI RA (RAUDHATUL ATHFAL) AL-BARAAKAH SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN.

0 0 166