Pelaksanaan Pra Tindakan Pelaksanaan Siklus I

111 bayangan atau gambaran moral yang disisipkan pesan didalamnya agar anak memahami bagaimana akibat berperilaku tidak baik kepada diri sendiri, teman atau lingkungan. Dari pengamatan yang telah dilakukan sebelum melakukan tindakan dapat disimpulkan bahwa perkembangan perilaku moral pada anak masih rendah, meskipun guru telah berusaha secara maksimal membentuk perilaku moral pada anak sesuai dengan harapan. Bila dilihat secara umum, kendala perkembangan perilaku moral pada anak Kelompok B lebih pada kurangnya rasa kebersamaan antar teman dan bagaimana menghargai teman sebaya, karena anak-anak masih sering saling menyalahkan, terjadi pertikaian atau menjauhi teman.

3. Pelaksanaan Pra Tindakan

Pelaksanaan pra tindakan dilakukan pada tanggal 27 Mei 2015 ketika proses belajar mengajar. Pra tindakan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perilaku moral pada anak Kelompok B sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian pra tindakan ini digunakan sebagai bahan acuan untuk melakukan perencanaan penelitian disiklus I. 112 Tabel 4. Hasil Observasi Perilaku Moral Pra Tindakan Dari data yang tercantum dalam tabel tingkat perilaku moral dari 10 anak dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian perkembangan perilaku moral anak masih dalam kriteria rendah R. Hasil data yang diperoleh ini digunakan sebagai dasar untuk perencanaan penelitian tindakan yang akan dilakukan pada siklus I. Pembelajaran yang akan diterapkan untuk meningkatkan perilaku moral anak Kelompok B RA Harapan Mulia adalah dengan menggunakan kegiatan bermain permainan tradisional. Melalui permainan tradisional ini diharapkan mampu meningkatkan perilaku moral anak Kelompok B RA Harapan Mulia. No Nama Siswa INDIKATOR Skor Anak Mau bermain bersama teman Bersabar ketika menunggu giliran Mematuhi aturan yang berlaku dalam permainan Membuat keputusan yang adil dalam bermain Mau membantu teman 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 T S R T S R T S R T S R T S R 1 Amr √ √ √ √ √ 5 2 Dk √ √ √ √ √ 9 3 Ev √ √ √ √ √ 5 4 Hnf √ √ √ √ √ 6 5 Hg √ √ √ √ √ 6 6 Ln √ √ √ √ √ 6 7 It √ √ √ √ √ 6 8 Hf √ √ √ √ √ 5 9 Rk √ √ √ √ √ 5 10 Wdn √ √ √ √ √ 11 Jumlah 64 Rata-rata 6.4 Presentase 42.7 Kriteria R 113

4. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan, yakni tanggal 1 Juni 2015, 3 Juni 2015 dan 4 Juni 2015. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas disusun berdasarkan hasil pengamatan dari pra tindakan, kemudian guru dan peneliti melakukan refleksi setelah melakukan pengamatan pra tindakan. Hasil refleksi ini dirumuskan dalam Rencana Kegiatan Harian RKH yang berisi kegiatan selama penelitian berlangsung. a. Perencanaan Bentuk perencanaan penelitian tindakan pada siklus I antara lain: 1 Peneliti dan Guru mempersiapkan rencana penelitian secara kolaboratif 2 Peneliti membuat RKH dengan guru yang akan dilakukan selama 3 kali tatap muka 3 Peneliti dan guru mempersiapkan bahan, alat dan tempat untuk kegiatan selama penelitian, yaitu kulit kelapa dan mempersiapkan tempat untuk bermain. 4 Peneliti dan guru mempersiapkan lembar observasi dan rubrik sebelum penelitian dilakukan. 5 Peneliti mempersiapkan alat untuk mendokumentasikan kegiatan selama penelitian kamera. 114 b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1 Pelaksanaan Tindakan a Siklus I Pertemuan ke 1 Pertemuan pertama dilakukan pada hari Senin tanggal 1 Juni 2015 dengan tema Cinta Tanah Air dan sub tema Cinta Lingkungan. Jumlah anak yang masuk pada pertemuan 1 adalah 10 orang. Semua murid RA Harapan mulia dan SPS Harapan Mulia berkumpul pada pukul 07.30 dihalaman sekolah untuk melakukan semangat pagi. Kegiatan awal ini dilakukan kurang lebih selama 30 menit. Pertama guru mengkondisikan anak untuk membuat lingkaran dengan rapi, kemudian guru mengucapkan salam kepada anak-anak dan anak menjawabnya dilanjut dengan bernyanyi “Assalamu’alaykum”. Setelah itu guru memimpin anak untuk bernyanyi nasyid dengan rangkaian doa-doa dan hadist. Guru kemudian menanyakan kabar anak- anak dan siapa yang ngompol atau berbuat jelek sebelum berangkat sekolah. Setelah melakukan tanya jawab tentang diri anak, guru memimpin permainan “Fokus”, dimana guru mengatakan “Pegang hidung...” namun guru memegang telinga, anak-anak harus mendengar dengan jeli apa yang diucapkan guru dan memegang bagian tubuh masing-masing sesuai dengan yang diucapkan guru. Setelah itu guru meminta anak untuk bernyanyi “Naik Kereta Api” kemudian memanggil kelompok kelas dan meminta mereka untuk masuk kekelas masing- masing dengan tertib untuk melanjutkan pembelajaran. Kegiatan awal kedua dilakukan didalam kelas masing-masing, setelah anak masuk ke kelas dan dikondisikan. Guru memulai pembelajaran dengan 115 mengucapkan salam dan memimpin berdoa. Namun ketika guru mengkondisikan anak untuk apersepsi di kelas ada beberapa anak yang saling berbisik dan bercerita, kemudian guru memperingatkan anak untuk mendengarkan. Sebelum guru melakukan apersepsi guru mengabsen anak-anak. Guru melakukan apersepsi pembelajaran dengan menanyakan kepada anak apa saja permainan yang ada di pasar malam dan pernahkah mereka ke pasar malam. Anak-anak sangat ramai bercerita pengalaman mereka masing-masing, tetapi mereka saling berebut ketika menceritakan pengalamannya, kemudian guru menenangkan anak dan menanyakan kepada anak-anak apakah mereka melihat permainan “Trim-triman” di pasar malam. Anak-anak kemudian berpikir sejenak dan salah seorang anak menanyakan “Trim-triman itu yang seperti apa?” guru menjelaskan permainan “Trim-triman” yang ada di pasar malam kemudian anak- anak menjawab mereka pernah melihatnya. Namun ketika HNF mengatakan “Aku pernah melihat dan naik Trim-triman ” kemudian teman-teman yang lain menyanggah dengan mengatakan bahwa HNF belum pernah ke pasar malam, dan dia bohong tentang ceritanya. Melihat hal tersebut, guru menanyakan kebenaran itu kepada HNF dan HNF mengatakan dia pergi bersama ibu, adik, ayah dan pernah juga diajak pamannya. Setelah melakukan apersepsi guru melanjutkan dengan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan selama hari itu, kegiatan pertama adalah menggambar di halaman sekolah, kedua bermain “Trim-triman” dan kegiatan ketiga adalah bercerita tentang pasar malam. Kegiatan pertama dilakukan di halaman sekolah, guru mengkondisikan anak untuk membuat lingkaran. Guru menjelaskan tentang aturan menggambar di 116 halaman, setelah itu anak-anak berpencar mencari ranting kayu yang ada di sekitar sekolah untuk dijadikan alat untuk menggambar. Anak-anak kemudian mencari tempat sesuai dengan yang mereka inginkan, ada yang berkelompok, ada juga yang menyendiri. Anak yang menyendiri adalah HNF, ketika guru menanyakan kepada anak yang ada dalam kelompok kenapa mereka tidak bermain bersama HNF mereka mengatakan bahwa mereka tidak suka dengan HNF. Kemudian guru memberikan saran untuk mengajaknya bermain. Ketika anak-anak diberi tugas menggambar permainan yang dilihat di pasar malam anak-anak malah menggambar wajah HNF dan mengatakan wajahnya jelek. Setelah itu salah seorang anak berlari ke arah gambar yang dibuat HNF dan menghapus karyanya, sambil menjitak kepala HNF dan berlalu pergi diikuti teman yang lain sambil meledek HNF. Ada juga yang sengaja mengganggu HNF namun HNF tidak terima dan terjadi pertengkaran. Guru memberikan nasihat dan peringatan kepada anak-anak bahwa mereka harus bersikap baik dengan teman. Kegiatan kedua adalah bermain “Trim-triman”, pada permainan ini anak- anak diharuskan mencari pasangannya. Kemudian anak-anak mencari teman dekat mereka masing- masing dan melakukan “Pingsut” untuk menentukan ke dalam 2 kelompok. Dan kebetulan salah seorang teman sedang sakit sehingga ia harus beristirahat, dan akhirnya Hnf sendiri. Anak-anak lain riuh dan mengucapkan bahwa HNF sendiri tidak boleh ikut bermain. Dan akhirnya guru membagi kelompok yang menang dan yang kalah, kemudian kelompok kalah berdiri disamping kelompok yang menang. 117 Kelompok yang menang duduk dengan posisi kaki saling bertumpu di tengah, dan kelompok kalah memegang tangan teman yang sedang duduk. Guru memberi aba-aba untuk memulai permainan dan anak-anak dengan bergembira bermain, setelah permainan berjalan beberapa kali, ada anak yang mengatakan HNF sudah tidak boleh ikut bermain karena tidak adil HNF tidak pernah ikut menjadi kelompok pemutar. Guru menjelaskan hal itu dikarenakan HNF tidak memiliki lawan “Pingsut” dan akhirnya HNF berhenti bermain. Setelah anak-anak puas bermain “Trim-triman” guru membubarkan anak dan meminta anak-anak mencuci kaki dan tangan kemudian masuk ke kelas untuk melanjutkan pelajaran. Kegiatan ketiga adalah bercerita pasar malam, pada kegiatan ini guru memberikan kesempatan kepada anak-anak yang ingin bercerita tentang pengalaman mereka ke pasar malam. Anak-anak sangat antusias untuk bercerita sehingga suasana sangat ramai dan saling berebut sampai ada yang memukul temannya. Dan akhirnya guru menentukan siapa yang bercerita secara bergantian. Pukul 09.15 guru menghentikan pembelajaran dan meminta anak-anak untuk duduk yang rapi dan berdoa makan. Setelah selesai makan mereka mengemasi tempat makan dan plastik sampah bekas makanan ke tempat sampah, kemudian bermain di halaman. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan shalat bersama dengan Kelompok A dan Kelompok SPS kemudian masuk kembali ke kelas masing-masing. Setelah anak-anak kembali ke kelas mereka mengambil buku bacaan dan membaca sesuai dengan yang mereka inginkan, selanjutnya mereka mengkondisikan diri untuk mengemasi barang bawaan. Tetapi sebelum pulang mereka bernyanyi dan 118 melakukan evaluasi selama hari itu kemudian dilanjutkan berdoa. Setelah semua anak duduk rapi dan siap untuk pulang, guru memanggil satu-persatu anak untuk pulang. b Siklus I Pertemuan ke- 2 Pertemuan ke-2 dilakukan pada hari Rabu, 3 Juni 2015 dengan jumlah anak 10 orang. Anak-anak masuk sekolah pukul 07.30. Kegiatan pertama dilakukan di ruangan luas dan lesehan milik Kelompok SPS. Semua anak Kelompok A, B dan SPS berkumpul membentuk lingkaran dan guru memulai kegiatan dengan mengucapkan salam. Anak-anak berdoa dengan dipimpin oleh guru yang kemudian dilanjutkan bernyanyi sholawat dan membaca doa-doa dan Hadist. Guru memimpin anak bernyanyi sebagai penyemangat kegiatan hari ini. Anak- anak bermain kucing dan tikus pada kegiatan awal. Beberapa anak ditunjuk oleh guru menjadi kucing dan beberapa anak ditunjuk sebagai tikus dan permainan dimulai. Setelah anak merasa puas bermain guru membubarkan anak-anak kembali ke kelas dengan tertib. Setelah anak-anak kembali ke kelas masing-masing dan telah mengkondisikan diri, guru mengucapkan salam dan memulai pembelajaran. Guru mengabsen anak-anak dengan memanggil nama anak-anak. Guru melakukan apersepsi tentang permainan rakyat di daerah sekitar anak, yaitu permainan Jamuran . Guru memberikan penjelasan tentang arti kata Jamuran. Kegiatan pertama adalah mengenal macam-macam jamur yang tumbuh disekitar lingkungan anak, seperti jamur kayu, jamur tempe, jamur tiram, jamur merang dan jamur kuping. Dalam kegiatan ini guru dan anak-anak saling 119 berdiskusi tentang dimana hidup jamur dan mengamati berbagai bentuk jamur dan perbedaanya. Ketika di tengah-tengah kegiatan AMR berkata tidak sopan di depan teman-temannya sehingga teman-teman yang lain tertawa dan mengikuti kata-kata AMR, kemudian guru menasihati AMR dan anak-anak lain untuk tidak mengulangi perbuatan itu karena kata-kata itu tidak sopan untuk diucapkan di depan orang lain. Kegiatan kedua adalah mengenal permainan Jamuran. Dalam kegiatan ini anak-anak mendengarkan penjelasan guru tentang cara bermain permainan Jamuran, dan bagaimana lagu yang akan dinyanyikan. Anak-anak belajar bernyanyi Jamuran. Ketika guru mengajak anak-anak bermain Jamuran, HF mengatakan kepada teman-temannya untuk tidak mengajak HNF untuk bermain dan 2 temannya mendukung ajakan HF. Kegiatan ketiga adalah bermain permainan Jamuran. Guru mengajak anak- anak untuk mencari tempat yang teduh di halaman sekolah. Sebelum permainan Jamuran dimulai anak-anak mendengarkan penjelasan guru dan mendiskusikan kesepakatan bermain dengan antusias. Setelah aturan bermain disepakati maka anak- anak memulai permainan dengan melakukan “hom pim pa” untuk menentukan siapa yang kalah. Setelah menentukan siapa yang kalah anak-anak pun memulai permainan Jamuran dengan menyanyikan lagu Jamuran sambil bergandeng tangan dan berputar mengelilingi anak yang kalah. Ketika anak-anak bermain Jamuran beberapa anak Kelompok SPS keluar kelas dan melihat Kelompok B yang sedang bermain, kemudian RK, AMR dan HF menyuruh anak Kelompok SPS untuk kembali ke kelas dengan nada tinggi dan bekata “Hoy... 120 Masuk... Woooo.... Malah Keluar”. Kemudian guru memperingatkan mereka agar tidak berteriak ketika berbicara dengan orang lain. Ketika melakukan permainan, anak yang kalah meminta teman-teman untuk menjadi Jamur Kayu. Anak-anak pun berlari mencari benda yang terbuat dari kayu dan memegangnya, kemudian IT dan AMR mengatakan HNF terakhir memegang kayu. Padahal HNF bersamaan memegang kayu dengan LN. Ketika HF menjadi anak yang kalah dan berada di tengah, AMR berkata kepada teman- teman “Yo, cepat yo....” kemudian HF menendang AMR kemudian memukul perut HNF tetapi tidak terlalu keras. Setelah tak berapa lama menendang DK dan kembali menendang HNF , tetapi DK tidak terima dengan membalas HF kemudian HF mengambil batu dan melemparnya kepada DK. Guru pun menegur HF untuk tidak melakukan itu kepada teman-temannya. Setelah anak-anak cukup puas bermain, guru pun meminta anak-anak berkumpul dan meminta anak-anak untuk mencuci kaki dan tangan kemudian masuk ke kelas. Pukul 09.15 guru memberi waktu kepada anak-anak untuk beristirahat dan anak-anak membaca doa sebelum makan. Setelah anak selesai makan bersama anak-anak keluar kelas untuk bermain di halaman. Pukul 09.45 guru memperingatkan anak-anak untuk masuk ke kelas lesehan untuk melakukan sholat berjamaah. Guru pun meminta anak-anak untuk duduk rapi dan berdoa setelah makan dilanjutkan sholat bersama dipimpin oleh salah satu temannya. Setelah kegiatan sholat berjamaah selesai, guru meminta anak-anak untuk kembali ke kelas masing-masing untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Guru menutup salam kegiatan sholat bersama dan anak-anak pun berhamburan keluar dari ruangan 121 menuju kelas masing-masing. Sesampainya di kelas guru memberi kesempatan kepada anak-anak untuk menentukan kegiatan bebas pada hari ini. Anak-anak pun memilih untuk membaca buku, dan mereka berebut buku cerita untuk dibaca. Setelah waktu mendekati pukul 10.45 guru meminta anak-anak untuk membereskan buku cerita dan berkemas-kemas. Anak-anak duduk di kursi masing-masing dan melakukan evaluasi kegiatan selama hari itu dan mengingat kembali kegiatan yang telah dilakukan. Selanjutnya guru memberikan pengumuman kegiatan apa yang akan dilakukan hari selanjutnya. Kegiatan ditutup dengan bernyanyi lagu Jamuran dan lagu Assalamu’alaykum dilanjutkan berdoa pulang. Setelah selesai berdoa guru menutup kegiatan belajar pada hari itu dengan mengucapkan salam kepada anak- anak, kemudian memanggil satu persatu anak untuk pulang. c Siklus I Pertemuan Ke- 3 Pertemuan ke 3 siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 4 Juni 2015 dengan jumlah murid 10 anak. Kegiatan awal dilakukan di halaman sekolah dengan membentuk lingkaran bersama seluruh warga RA Harapan Mulia dan SPS Harapan Mulia dipimpin oleh guru. Guru membuka kegiatan dengan mengucapkan salam kepada anak-anak, kemudian guru memimpin anak-anak untuk berdoa sebelum kegiatan dilanjutkan menyanyikan sholawat dan membaca hafalan hadist. Guru menanyakan kabar anak-anak dan menanyakan sarapan atau tidak pada pagi itu dan anak-anak menjawab pertanyaan guru. Setelah tanya jawab dimulai guru memimpin anak-anak untuk melakukan gerak dan lagu, yakni bernyanyi “Up and Down” dan “Matahari” disertai gerakan sesuai lirik lagu. 122 Anak-anak antusias mengikuti kegiatan gerak dan lagu. Setelah usai gerak lagu anak-anak kembali ke kelas masing-masing untuk melaksanakan pelajaran. Anak-anak kembali ke kelas dengan tertib, dan bersiap memulai pembelajaran. Guru menyambut anak-anak dengan bersemangat dan mengucapkan salam. Guru memimpin anak-anak untuk berdoa sebelum belajar, kemudian melakukan apersepsi pembelajaran pada hari itu. Guru mengabsen anak-anak sebelum melakukan apersepsi dengan memanggil nama anak-anak satu persatu. Guru melakukan apersepsi tentang benda-benda di lingkungan sekolah. Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari itu. Kegiatan pertama adalah bersih lingkungan. Pada kegiatan ini anak-anak diajak ke halaman sekolah untuk mengumpulkan benda-benda yang tak terpakai di halaman sekolah dengan bersemangat. Anak-anak mengelompokkan benda- benda yang tak terpakai sesuai dengan jenisnya dan membuang ke tempat sampah. Anak-anak mencuci tangan ketika selesai membuang sampah. Kegiatan kedua adalah bermain Dhingklik Oglak Aglik, pertama-pertama guru mengumpulkan anak-anak di halaman sekolah dan membagi anak-anak kedalam 3 kelompok. Pada saat pembentukan kelompok anak-anak masih memilih teman dekatnya sebagai bagian kelompok. Pada mulanya HNF tidak memiliki kelompok tetapi guru menyarankan untuk ikut di kelompok IT dan LN. Sedangkan HFZ, RK, dan AMR awalnya mereka memilih untuk menjadi satu kelompok, tetapi guru memberi saran agar RK bertukar dengan HNG. Setelah semua anak memiliki kelompok, guru memberikan contoh kepada anak-anak untuk bermain Dhingklik Oglak Aglik. Setelah anak-anak mengerti penjelasan 123 guru, guru mempersilahkan anak-anak untuk bermain. Ketika permainan berlangsung, HNF ternyata mampu bekerjasama dengan IT dan LN, sedangkan RK ternyata mampu memimpin jalannya permainan di kelompok WDN. Bahkan ketika DK terjatuh RK membantu berdiri sambil berkata “Ayo bangun... Tidak apa- apa kan?”. Sedangkan pada kelompok HF masih terlihat keributan karena AMR tidak bisa ingkling seperti temannya ketika bermain secara berkelompok, sehingga HF mengganggu kelompok IT. Setelah beberapa lama HF tanya kepada AMR “Gimana bisa tidak AMR?” karena sudah beberapa kali mencoba tetapi AMR tidak bisa bertahan lama melompat. Kemudian AMR berkata kepada guru “Gantian saja Bu, nanti ndak tidak segera main”. Setelah anak-anak terlihat lelah bermain, guru menghentikan permainan Dhingklik Oglak Aglik dan mengajak anak-anak untuk masuk ke kelas sambil beristirahat sejenak. Kegiatan ketiga adalah bercerita tentang bermain bersama teman. Pertama- tama guru mengkondisikan anak-anak untuk duduk di tempat duduk masing- masing, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan anak-anak mengenai permainan yang mereka lakukan pada hari itu. Guru juga menanyakan tentang permainan dan siapa saja teman bermain mereka di rumah, kemudian mempersilahkan anak-anak satu persatu menceritakan teman bermain mereka. Anak-anak sangat antusias ketika bercerita mengenai permainan yang sering mereka mainkan bersama ketika di rumah, kemudian menjelaskan pada guru mengenai permainan tersebut. Pukul 09.15, guru mempersilahkan anak-anak untuk beristirahat. Anak-anak segera mencuci tangan dan berdoa sebelum makan. 124 Setelah makan bersama selesai mereka pergi ke halaman sekolah untuk bermain bersama anak-anak lain. Pukul 09.45 waktu istirahat telah usai, anak-anak segera bergegas untuk membersihkan diri dan menuju ke kelas lesehan untuk melaksanakan sholat berjama’ah. Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak berdoa setelah makan bersama- sama. Kemudian salah satu anak melaksanakan Azan diikuti Iqomat, dan guru menunjuk salah seorang anak menjadi imam sholat. Setelah sholat bersama selesai, guru mempersilahkan anak-anak kembali ke kelas masing-masing. Anak-anak kembali ke kelas dengan tertib, kegiatan selanjutnya adalah belajar bebas. Dalam kegiatan kali ini, guru meminta anak-anak untuk belajar menghafal surat-surat pendek Al- Qur’an. Setelah kegiatan belajar bebas usai, guru memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berkemas. Setelah anak- anak tenang, guru melakukan evaluasi dan mengingat kembali bersama anak-anak terkait pembelajaran yang telah dilaksanakan pada hari itu. Guru juga memberikan pengumuman kepada anak-anak terkait pembelajaran yang akan dilakukan pada hari berikutnya. Sebelum berdoa setelah belajar, guru mengajak anak-anak untuk bernyanyi “Ketika Aku Masih Kecil” dilanjutkan berdoa pulang. Guru menutup kegiatan dengan salam kepada anak-anak., kemudian memanggil anak-anak satu persatu untuk pulang dan berjabat tangan. 2 Observasi Pelaksanaan observasi dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pendampingan proses 125 belajar mengajar. Pada siklus I ini semua kegiatan berjalan lancar mulai pada pertemuan 1 sampai 3. Pada awalnya guru memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada anak- anak mengenai kegiatan yang akan dilakukan selama 3 kali pertemuan. Mulanya anak-anak masih merasa kebingungan, terutama pada pertemuan 1. Pada pertemuan 1 guru memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada anak-anak mengenai arti permainan tradisional. Setelah guru menjelaskan mengenai permainan dan jenis-jenisnya anak-anak mulai mengerti apa yang akan mereka lakukan. Sehingga akhirnya anak-anak antusias ketika diajak bermain. Berdasarkan pengamatan selama siklus I perilaku moral pada anak telah mengalami peningkatan, tetapi hasil yang didapat belum sesuai dengan yang diharapkan. Peningkatan tersebut terlihat dari anak sudah mau bermain bersama meskipun anak-anak masih memilih teman untuk bermain. Mereka berkelompok dengan teman-teman terdekatnya, belum sepenuhnya untuk membaur dengan teman yang lain. Kedua, anak sudah mulai mentaati aturan yang disepakati ketika bermain, tetapi belum mau mentaati kesepakatan kelas seperti tidak mengganggu teman, tidak memukul atau berbuat tidak baik kepada teman. Tabel 5. Peningkatan Perilaku Moral Siklus I Kelompok B RA Harapan Mulia No. Indikator Siklus I Pert. 1 Pert. 2 Pert.3 Rata- rata Hasil 1. Mau bermain bersama teman 52,7 7,9 66 9,9 77,3 11,6 65,3 9,8 2. Bersabar ketika menunggu giliranantrian 3. Mematuhi aturan yang berlaku 4. Membuat keputusan yang adil ketika bermain 5. Mau membantu teman 126 Berdasarkan data di atas, hasil pengamatan disiklus I tingkat keberhasilan dari jumlah 10 anak baru mencapai 65,3. Dengan rata-rata skor 11,6 yang berarti masih pada kriteria sedang, oleh karena itu peneliti ingin memperbaiki hasil pada siklus II. a. Refleksi Kegiatan refleksi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil sudah sesuai dengan yang diharapkan peneliti atau belum. Peneliti dan kolaborator juga mengumpulkan kendala yang muncul pada siklus I dan mencari solusinya yang nantinya diterapkan pada siklus II. Adapun kendala yang muncul pada siklus I adalah: 1 Pada pertemuan awal anak-anak masih kurang memperhatikan tata aturan bermain dan kesepakatan bersama. Sehingga sewaktu kegiatan bermain anak-anak masih terlihat kurang akrab dengan teman yang lain. 2 Pada siklus ini guru lebih banyak sebagai penasihat dan mengingatkan anak-anak ketika bermain. 3 Indikator perilaku moral anak juga belum tercapai karena masih banyak anak-anak yang memilih-milih teman, belum bisa berlaku adil serta tidak mau mengikuti aturan. 4 Dalam permainan Dhingklik Oglak Aglik, masih ada anak yang merasa kesulitan untuk melakukan permainan tersebut, sehingga pada permainan tersebut anak kurang antusias. 127 Dari beberapa kendala yang muncul pada siklus I, guru dan peneliti mencoba mencari solusi yang dapat dilakukan pada siklus berikutnya. Adapun beberapa solusi tersebut: 1 Peneliti dan kolaborator merancang kembali RKH untuk digunakan pada siklus II . 2 Pada permainan Dhingklik Oglak Aglik anak-anak lebih diberikan kebebasan untuk menentukan kesepakatan bermain agar mereka dapat mengukur kemampuan mereka, sehingga anak tidak merasa kesulitan. 3 Menerapkan pemberian stiker bintang reward kepada anak-anak yang mau mentaati aturan serta berperilaku baik kepada teman. 4 Pada siklus II guru tidak banyak ikut campur ketika kegiatan bermain. 5 Memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk menentukan aturan main dan kesepakatan bermain bagi mereka. Dari perbandingan data yang diperoleh pada siklus I dan pra tindakan terdapat peningkatan perilaku moral, namun belum sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian lagi yang akan dilakukan pada siklus II.

5. Pelaksanaan Siklus II

Dokumen yang terkait

MENGEMBANGKAN NILAI AGAMA MORAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK Mengembangkan nilai agama moral anak melalui permainan tradisional congklak pada anak kelompok B di tk aisyiyah 16 ngringo jaten karanganyar Tahun ajaran 2013/

0 2 16

MENGEMBANGKAN NILAI AGAMA MORAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK Mengembangkan nilai agama moral anak melalui permainan tradisional congklak pada anak kelompok B di tk aisyiyah 16 ngringo jaten karanganyar Tahun ajaran 2013/

0 1 11

PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF MELALUI TERAPI PERILAKU PADA ANAK KELOMPOK B DI RA PERWANIDA SINE SRAGEN Penanganan Anak Hiperaktif Melalui Terapi Perilaku Pada Anak Kelompok B Di Ra Perwanida Sine Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF MELALUI TERAPI PERILAKU PADA ANAK KELOMPOK B DI RA PERWANIDA SINE SRAGEN Penanganan Anak Hiperaktif Melalui Terapi Perilaku Pada Anak Kelompok B Di Ra Perwanida Sine Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK KELOMPOK B (KELOMPOK SALMAN) RA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Kelompok B (Kelompok Salman) RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo Tahu

0 2 18

PENINGKATAN PERCAYA DIRI MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA EDUKATIF PADA ANAK KELOMPOK B RAUDHATUL ATHFAL (RA), KRAPYAK, TRIHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 189

PENINGKATAN PERILAKU ALTRUISTIK MELALUI BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA BAKTI I SLEMAN.

0 2 147

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN TURI SLEMAN YOGYAKARTA.

2 10 153

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN TANGGA LITERASI DI RA (RAUDHATUL ATHFAL) AL-BARAAKAH SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN.

0 0 166