Alat dan Bahan Permaianan Tradisional

61 b. Benthik Permainan benthik bersifat rekreatif, edukatif, melatih ketrampilan tangan dan ketahanan jasmani Dharmamulya, 2008: 157, karena permainan ini menuntut keaktifan anak dalam bermain. Berdasarkan beberapa uraian mengenai manfaat aktivitas bermain dan permainan tradisional dapat disimpulkan bahwa keberagaman permainan yang ada di setiap daerah memiliki fungsi tersendiri dalam pembentukan perilaku moral anak melalui aturan dalam permainan tradisional yang dimiliki oleh suatu daerah agar sesuai dengan tata aturan yang di daerah. Dan secara umum manfaat aktivitas bermain bagi anak terkait dengan peningkatan perilaku moral anak adalah belajar untuk menghormati orang lain, peduli dengan orang lain, kebersamaan dan saling membantu serta tidak membeda-bedakan orang lain. Anak juga belajar untuk bersikap jujur terhadap aturan permainan dan belajar disiplin. Adapun bentuk permainan yang mampu mengembangkan perilaku moral anak lebih banyak pada kategori permainan dengan bernyanyi dan dialog, diantaranya adalah pada permainan Jamuran, Trim-triman dan Dhingklik Oglak Aglik, karena permainan tersebut dapat menstimulasi anak untuk belajar bersosialisasi, menghargai dan memahami teman, belajar bekerjasama dan mempererat tali kebersamaan.

3. Alat dan Bahan Permaianan Tradisional

Setiap permainan pasti memiliki alat atau bahan untuk memainakannya. Meskipun hanya menggunakan anggota tubuh atau melibatkan lingkungan. Mayke Sugianto 1995: 56-71 membagi kedalam 2 macam alat permainan, yaitu alat permainan dari lingkungan anak dan alat permainan edukatif. Alat permainan 62 dari lingkungan adalah alat permainan yang didapat dari lingkungan anak itu tinggal apakah dari kota atau desa. Bila anak berasal dari desa maka alat permainan yang mungkin ditemukan bisa seperti biji-bijian, batu-batu, bambu, pelepah dan bunga pisang, bermacam daun, serabut atau tempurung kelapa, jerami padi, lidi dan daun kelapa atau mendong bahan untuk tikar. Namun bila anak berasal dari kota maka mungkin dapat berupa barang-barang bekas yang tak terpakai seperti tutup botol, karet gelang, sekrup, tang, gergaji kecil atau palu kecil. Sedangkan alat permainan edukatif adalah alat permainan yang dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan Mayke Sugiyanto, 1995: 62-69. Setiap alat permainan edukatif dapat difungsikan secara multi guna meskipun memiliki tujuan khusus. Alat dan bahan permainan yang digunakan dalam permainan tradisional umumnya didapat dari lingkungan, adapun alat dan bahan permainan tradisional untuk mengembangkan perilaku moral anak antara lain : a. Dhingklik Oglak Aglik Permainan Dhingklik Oglak Aglik tidak memerlukan alat khusus dalam proses bermainnya, karena cukup menggunakan bagian tubuh yaitu kaki. Yang diperlukan dalam permainan ini hanyalah tempat yang cukup aman, seperti sebidang tanah yang berumput, teduh atau tidak berubin sehingga apabila ada yang jatuh tidak merasa sakit Sukirman Dharmamulya, 2008: 59-60. Permainan Dhingklik Oglak Aglik di Sumberarum tidak menggunakan lirik lagu, anak-anak hanya bertepuk tangan ketika memainkan permainan. 63 b. Jamuran Permainan jamuran dilakukan di luar ruangan, karena membutuhkan tempat yang cukup luas untuk bermain. Permainan jamuran juga membutuhkan bahan lain seperti pepohonan, kayu, bangku atau benda-benda yang dapat dipanjat. Permainan ini juga membutuhkan lirik Lagu Jamuran, adapun lirik lagu yang digunakan di Sumberarum adalah seperti berikut: Jamuran ya ge ge thok, Jamur apa ya ge ge thok, Jamur gajih mbejijih sak ara-ara, Semprat-semprit jamur apa? Dharmamulya, 2008: 83-84 c. Trim-triman Permainan Trim-triman atau Sliring Gendhing membutuhkan tempat yang tidak begitu luas, datar dan teduh sebagai arena bermain, sedangkan alat yang digunakan adalah sebuah tabon atau kulit kelapa yang utuh untuk tumpuan kaki pemain Sukirman Dharmamulya, 2008: 115, tetapi bila tidak ada sabut kelapa bisa menggunakan tanah yang gembur dan dibuat gunungan kecil sebagai tumpuan agar tidak lecet.

D. Pembelajaran untuk Meningkatkan Perilaku Moral dengan Permainan

Dokumen yang terkait

MENGEMBANGKAN NILAI AGAMA MORAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK Mengembangkan nilai agama moral anak melalui permainan tradisional congklak pada anak kelompok B di tk aisyiyah 16 ngringo jaten karanganyar Tahun ajaran 2013/

0 2 16

MENGEMBANGKAN NILAI AGAMA MORAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK Mengembangkan nilai agama moral anak melalui permainan tradisional congklak pada anak kelompok B di tk aisyiyah 16 ngringo jaten karanganyar Tahun ajaran 2013/

0 1 11

PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF MELALUI TERAPI PERILAKU PADA ANAK KELOMPOK B DI RA PERWANIDA SINE SRAGEN Penanganan Anak Hiperaktif Melalui Terapi Perilaku Pada Anak Kelompok B Di Ra Perwanida Sine Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF MELALUI TERAPI PERILAKU PADA ANAK KELOMPOK B DI RA PERWANIDA SINE SRAGEN Penanganan Anak Hiperaktif Melalui Terapi Perilaku Pada Anak Kelompok B Di Ra Perwanida Sine Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK KELOMPOK B (KELOMPOK SALMAN) RA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak Kelompok B (Kelompok Salman) RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo Tahu

0 2 18

PENINGKATAN PERCAYA DIRI MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA EDUKATIF PADA ANAK KELOMPOK B RAUDHATUL ATHFAL (RA), KRAPYAK, TRIHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 3 189

PENINGKATAN PERILAKU ALTRUISTIK MELALUI BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA BAKTI I SLEMAN.

0 2 147

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN TURI SLEMAN YOGYAKARTA.

2 10 153

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN TANGGA LITERASI DI RA (RAUDHATUL ATHFAL) AL-BARAAKAH SARIHARJO NGAGLIK SLEMAN.

0 0 166