17 kognitif seseorang maka dapat mendukung kematangan perkembangan moral
seseorang. Proses pembentukan perilaku moral pada anak juga memakai teori perilaku operant conditioning, yang melibatkan adanya pujian atau hadiah dan
hukuman untuk membentuk perilaku baik pada anak. Teori ini diterapkan pada penguatan perilaku moral positif yang digunakan ketika proses belajar mengajar
berlangsung.
2. Pengertian Perilaku Moral
Perkembangan moral pada anak tidak hanya sampai pada pemahaman terhadap benar salah. Tujuan selanjutnya setelah pemahaman tentang
perkembangan moral pada anak adalah pembentukan perilaku yang sesuai dengan aturan yang ada dalam suatu kelompok masyarakat. Dini P. Daeng Sari 1996:
127 menyatakan “perilaku moral diartikan sebagai perilaku yang sesuai norma
dan nilai moral, yang berkaitan dengan tata cara, kebiasaan dan adat yang berlaku dalam masyarakat
”. Senada dengan Yosephine Priscilia Putri Rosari, dkk. 2014: 2 yang menyatakan bahwa
“perilaku moral berarti perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial
”. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku moral adalah perilaku yang ditunjukan oleh seseorang sesuai
dengan norma dan nilai moral yang ada dalam kelompok sosialnya. Perilaku anak pada awalnya diperkenalkan melalui pola asuh yang diterapkan dalam keluarga.
Anak melihat perilaku orang tuanya dan meniru perilaku mereka hingga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Perilaku moral yang ditunjukan oleh seorang anak dilihat dari bagaimana perbuatan yang mereka lakukan didalam dunia sosialnya. Interaksi yang dilakukan
18 oleh anak terhadap teman bermain akan menunjukan bagaimana anak mengambil
keputusan apakah sesuai dengan aturan yang disepakati atau tidak. Perilaku yang muncul dari anak tentu telah melalui beberapa pertimbangan yang terbaik.
Demikian juga dengan teori Kohlberg 1977 yang menyatakan penalaran atau pemikiran moral merupakan faktor penentu yang melahirkan perilaku moral pada
seseorang Asri Budiningsih, 2004: 5. Penalaran moral merupakan alasan mengapa suatu tindakan itu dilakukan,
bukan hanya arti tindakannya saja, sehingga dapat dinilai apakah tindakah itu baik atau buruk. Penalaran-penalaran moral tersebut adalah indikator dari tingkat atau
tahap kematangan moral yang dimiliki seseorang Asri Budiningsih, 2004: 25. Penalaran moral bukan pada perilaku baik atau buruk yang ditampilkan, tetapi
lebih pada pertimbangan atau penalaran moral pada seseorang melakukan tindakan itu.
Tindakan moral yaitu kemampuan untuk melakukan keputusan dan perasaan moral ke pada perilaku-perilaku yang ditunjukan secara nyata Asri Budiningsih,
2004; 7. Jadi sebenarnya perilaku moral dapat dilihat dari penalaran moral yang dimiliki seseorang. Perilaku moral didasarkan dari penalaran moral seseorang,
karena dalam proses penalaran itu seseorang akan mempertimbangkan bagaimana yang benar dan yang salah untuk menentukan tindakan moral.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku moral adalah perilaku yang diwujudkan dalam tindakan yang sesuai dengan
norma, kebiasaan, adat, atau aturan dalam kelompok sosial atau masyarakat. Perilaku moral yang muncul dalam diri seseorang adalah berdasarkan apa yang
19 telah mereka pertimbangkan, sehingga dalam perilaku moral terdapat penalaran
atau pemikiran moral. Pemikiran moral inilah yang menjadi dasar seseorang melakukan tindakan.
1. Tahap-tahap dan Ciri-ciri Perilaku Moral pada Anak