103
H. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsi hingga
memiliki makna dan arti yang jelas sesuai tujuan penelitian Wina Sanjaya, 2010: 106. Data-data yang telah terkumpul selanjutnya memaparkan hasil perolehan
data secara deskriptif. 1.
Analisis data kualitatif Analisis data kualitatif dilakukan dengan mendiskripsikan hasil pengamatan
dalam bentuk narasi. Sehingga semua kegiatan yang dilakukan selama penelitian ditunjukan dalam bentuk cerita.
2. Analisis data kuantitatif
Analisis data kuantitatif digunakan untuk menghitung peningkatan prestasi siswa dalam penelitian tindakan. Adapun rumus yang digunakan dalam analisa
data penelitian perilaku moral melalui permainan tradisional ini yaitu dengan kategorisasi jenjang ordinal. Setiap kategori memiliki rentang, dan tujuan
kategorisasi yaitu menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur
Saifuddin Azwar, 2012: 147. Langkah penentuan kategorisasi jenjang ordinal adalah sebagai berikut:
a. Menentukan skor minimal
Skor minimal X min = Banyaknya pertanyaan × Nilai minimum
= 5 × 1 = 5
104 b.
Menentukan skor maksimal Skor maksimal X max
= Banyaknya pertanyaan × Nilai maksimum = 5 × 3
= 15 c.
Menentukan rentang atau luas jarak sebaran Rentang
= X max – X min
= 15 – 5
= 10 d.
Menentukan satuan deviasi
σ
Satuan deviasi σ
= Rentang 6 = 10 6
= 1,7 e.
Mean Teoritik µ µ
= X min × 2 = 5 × 2
= 10
105 Setelah mengetahui skor tertinggi, skor terendah, rentang, standar deviasi,
dan mean teoritik, selanjutnya adalah menghitung kategori atau kriteria yang ingin digunakan.
Tabel 3. Penentuan Kriteria
Rumus Penyelesaian
Skor Kriteria
X � − , �
X 10 – 1,01,7
X 8,3 Rendah R
� − , � ≤ X � + , �
10 – 1,01,7 ≤ X
10 + 1,01,7 8,3≤ X 11,7
Sedang S
� + , � ≤ X 10 + 1,01,7 ≤ X
11,7 ≤ � Tinggi T
Keterangan: X = Nilai anak atau kelompok
µ = Mean teoritik σ = Satuan deviasi
Dari perhitungan kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa: Rendah R = Yaitu nilai anak atau kelompok adalah 5 sampai 8,3.
Sedang S = Yaitu nilai anak atau kelompok adalah 8,3 sampai 11,7. Tinggi T = Yaitu nilai anak atau kelompok adalah 11,7 sampai 15.
Selanjutnya adalah menentukan indikator keberhasilan kelompok untuk menandai keberhasilan penelitian. Adapun keberhasilan kelompok adalah
berdasar pada skor terendah dari kriteria tinggi yaitu 11,7 kemudian dibuat dalam bentuk rata-rata prensentase kelompok seperti berikut:
106 Indikator keberhasilan kelompok
=
� � � � �ℎ ��� ��� ��� �� ���
� ��
×
=
,7 5
×
= 78 Jadi indikator keberhasilan penelitian adalah bila dalam rata-rata satu siklus
skor rata-rata anak telah mencapai skor 11,7 ke atas, atau rata-rata presentase kelompok dalam satu siklus lebih dari 78. Jika ingin mengetahui keberhasilan
kelompok dalam satu pertemuan atau satu siklus dapat dihitung dengan cara:
Skor keberhasilan kelompok =
�� �� ����−���� � � � � � �� � ��
×
Misalnya ingin menghitung keberhasilan kelompok dengan nilai rata-rata anak 15, berikut penyelesainnya:
Skor keberhasilan kelompok =
5 5
×
= 100
107
I. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini diperoleh dari perhitungan presentase skor rata-rata anak dalam satu siklus telah mencapai kategori tinggi 11,7 atau
apabila skor rata-rata yang diperoleh dalam satu siklus telah mencapai presentase lebih dari 78.
108
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di RA Harapan Mulia yang beralamat di Dusun Sejati Dukuh, Kelurahan Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, D.I.
Yogyakarta. RA Harapan Mulia merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang terpadu, karena di dalamnya membuka kelas Satuan Paud Sejenis SPS dengan
rentang usia dibawah 4 tahun yang nantinya diarahkan pada persiapan anak untuk masuk ke RA, RA Kelompok A dengan rentang usia 4-5 tahun dan Kelompok B
dengan rentang usia 5-6 tahun. Kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kelompok B dengan jumlah siswa 10 anak. Jumlah anak perempuan Kelompok B
adalah 3 orang, dan jumlah anak laki-laki sebanyak 7 orang. Ruang kelas di RA Harapan Mulia ini bersifat fleksibel dan disesuaikan
dengan kegiatan yang akan dilakukan anak, sehingga terkadang terjadi pertukaran kelas dengan kelas lain. Hal ini dikarenakan ruang kelas yang terdapat meja dan
kursi hanya ada dua kelas dan memiliki ruangan yang sempit dan berupa pendopo, sedangkan satu kelas yang lain lebih besar dan tidak terdapat meja dan kursi
hanya lesehan dan ruang yang besar ini sering digunakan sebagai tempat untuk berkumpul sebelum masuk ke kelas masing-masing. Sarana dan prasarana yang
lain dilembaga ini adalah memiliki halaman yang luas untuk bermain anak, sehingga anak memiliki tempat yang leluasa untuk bermain diluar. Alat permainan
outdoor terdiri dari alat permainan yang dibuat dari barang bekas dan ada juga