127 Dari beberapa kendala yang muncul pada siklus I, guru dan peneliti
mencoba mencari solusi yang dapat dilakukan pada siklus berikutnya. Adapun beberapa solusi tersebut:
1 Peneliti dan kolaborator merancang kembali RKH untuk digunakan
pada siklus II . 2
Pada permainan Dhingklik Oglak Aglik anak-anak lebih diberikan kebebasan untuk menentukan kesepakatan bermain agar mereka dapat
mengukur kemampuan mereka, sehingga anak tidak merasa kesulitan. 3
Menerapkan pemberian stiker bintang reward kepada anak-anak yang mau mentaati aturan serta berperilaku baik kepada teman.
4 Pada siklus II guru tidak banyak ikut campur ketika kegiatan bermain.
5 Memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk menentukan aturan
main dan kesepakatan bermain bagi mereka. Dari perbandingan data yang diperoleh pada siklus I dan pra tindakan
terdapat peningkatan perilaku moral, namun belum sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian lagi yang akan
dilakukan pada siklus II.
5. Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I, peneliti dan kolaborator menentukan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II. Adapun perencanaan
yang dilakukan peneliti yaitu:
128 1
Peneliti berdiskusi dengan kolaborator untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus II. Adapun perbaikan yang akan dilakukan
disiklus II antara lain pada permainan Dhingklik Oglak Aglik anak-anak lebih diberikan kebebasan untuk menentukan kesepakatan bermain agar
mereka dapat mengukur kemampuan mereka, sehingga anak tidak merasa kesulitan. Menerapkan pemberian stiker bintang reward
kepada anak-anak yang mau mentaati aturan serta berperilaku baik kepada teman. Pada siklus II guru tidak banyak ikut campur ketika
kegiatan bermain. Memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk menentukan aturan main dan kesepakatan bermain yang lebih luas.
2 Peneliti dan kolaborator menyiapkan RKH untuk penelitian tindakan di
siklus II 3
Menyiapkan lembar observasi untuk melihat perkembangan perilaku moral anak
4 Mempersiapkan media untuk bermain anak dan alat pembelajaran yang
dibutuhkan yaitu sabut kelapa serta mempersiapkan tempat bermain. 5
Mempersiapkan alat dokumentasi kamera. b.
Pelaksanaan dan Observasi 1
Pelaksanaan Tindakan a
Siklus II Pertemuan ke 1 Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 Juni
2015, dengan jumlah murid 10 anak. Kegiatan awal dilakukan di halaman sekolah, anak-anak berkumpul dan membentuk lingkaran. Guru memberikan
129 salam kepada anak-anak. Guru memimpin anak-anak untuk berdoa dilanjutkan
bersholawat dan membaca hafalan hadist. Sebelum memulai kegiatan pada hari itu, guru mengajak anak-
anak untuk bernyanyi “Matahari” dan tepuk “Semangat” agar anak-anak lebih bersemangat untuk belajar pada hari itu. Selanjutnya guru
mengajak anak-anak untuk bermain Ular Naga, 2 guru yang lain menjadi penjaga dan anak-anak saling bergandeng membentuk barisan. Setelah anak-anak siap
bermain guru memimpin jalannya permainan. Setelah cukup puas bermain guru mengakhiri permaianan dengan salam dan mengajak anak-anak untuk kembali ke
kelas masing-masing. Anak-anak masuk ke kelas dengan tertib dan duduk di tempat masing-
masing. Guru memberi salam kepada anak-anak, kemudian menanyakan kepada anak-anak apakah mereka sudah siap untuk belajar hari itu. Guru meminta WDN
untuk memimpin berdoa sebelum belajar. Guru mengabsen anak-anak dengan memanggil nama anak satu persatu. Guru melakukan tanya jawab dengan anak-
anak tentang benda-benda dan tempat-tempat sekitar rumah anak yang sering dijumapai dan fungsinya. Kemudian guru melakukan apersepsi tentang kegiatan
yang akan dilakukan pada hari itu, serta menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
Kegiatan pertama adalah bermain Trim-triman. Kali ini guru menunjuk RK sebagai pemimpin permianan. Anak-anak menuju halaman sekolah dan mencari
tempat yang sejuk untuk bermain. Anak-anak mencari pasangan suit dengan sendirinya, dan menentukan kesepakatan bersama-sama. Selanjutnya anak-anak
memulai permainan. Ketika bermain RK sempat mengganggu HNF kemudian
130 AMR berkata kepada RK “RK.. Jangan jahat sama HNF, kasihan masak dijahatin
terus.. ” kemudian RK berkata “Ya... Tidak”. Anak-anak sangat antusias bermain
Trim-triman , dan mulai mentaati aturan-aturan yang telah disepakati. RK juga
mulai mampu memimpin jalannya permainan dengan teman-temannya. Setelah anak-anak puas bermain dan kelelahan guru meminta anak-anak untuk mencuci
kaki dan tangan kemudian masuk ke kelas. Kegiatan kedua adalah bermain sobek kertas. Kegiatan kedua dilaksanakan
di dalam kelas. Guru memberikan selembar kertas kepada masing-masing anak, pada mulanya mereka saling berebut kemudian guru mengingatkan anak-anak
untuk antri. Akhirnya anak-anak mau antri mengambil kertas. Setelah semua anak memegang kertas guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Setelah anak-anak selesai menyobek kertas dan mengukur hasil sobekkannya guru menuliskan panjangnya di papan tulis. Namun HF menghapus catatan yang telah
di tulis guru di papan tulis, kemudian ditegur oleh HG untuk tidak melakukan hal itu.
Kegiatan ketiga adalah membuat karya sesuai dengan yang diinginkan anak. Pada kegiatan ini guru memberi kebebasan kepada anak untuk membuat karya
sesuai dengan yang di inginkan anak dengan kertas. Anak-anak sangat antusias, ada yang membuat pesawat, ada juga yang membuat kapal. Setelah pukul 09.15
guru mengingatkan anak untuk beristirahat. Anak-anak membereskan pekerjaannya dan duduk rapi di tempat masing-masing dilanjutkan berdoa
sebelum makan.
131 Pukul 09.45, guru mengingatkan anak untuk segera bersiap sholat
berjamaah. Anak-anak bergegas membersihkan diri dan menuju ke kelas lesehan. Setelah semua berkumpul anak-anak berdoa setelah makan. Guru memimpin
kegiatan sholat bersama dan menunjuk anak-anak yang memimpin jalannya sholat. Setelah acara sholat selesai guru mengucapkan salam dan meminta anak-
anak kembali ke kelas masing-masing. Anak-anak kembali ke kelas masing-masing dengan tertib dan duduk di
tempat duduk masing-masing. Guru kemudian mengajak anak-anak tepuk “Semangat” untuk menyegarkan suasana kelas. Guru mengajak anak-anak bersiap
untuk mengisi kegiatan bebas dengan membaca. Guru melakukan pendampingan dalam kegiatan dengan melakukan tanya jawab dengan anak tentang hubungan
gambar dan tulisan yang ada dalam buku. Setelah waktu menunjukkan pukul 10.30 guru mengakhiri kegiatan dan meminta anak-anak untuk berkemas-kemas.
Selesai berkemas-kemas guru mengajak anak- anak bernyanyi “Sewaktu Masih
Kecil”. Setelah anak-anak duduk dengan tenang guru melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilakukan selama hari itu, IT mengatakan bahwa dirinya
sempat tidak sengaja dipukul temannya. Kemudian WDN mengajak teman- tem
annya untuk meminta maaf kepada IT. Guru memimpin bernyanyi “Lima Jari” kemudian dilanjutkan berdoa setelah belajar. Selesai berdoa guru menutup
kegiatan dengan salam dan memanggil anak-anak satu persatu untuk pulang. b
Siklus II Pertemuan Ke- 2 Pertemuan ke 2 siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 9 Juni 2015.
Kegiatan diawali dengan berkumpul di halaman sekolah bersama-sama. Guru
132 memberi salam kepada anak-anak. Guru memimpin anak-anak untuk membuat
lingkaran, dan berdoa dilanjutkan dengan sholawat. Guru mengajak anak-anak untuk bernyanyi “Matahari Terbenam” dan bermain rangkaian gerbong kereta api
dengan berjalan mengintari halaman sekolah sambil bernyanyi “Naik Kereta Api”. Setelah selesai guru meminta anak-anak kembali ke bentuk lingkaran dan
me lakukan tanya jawab di akhiri tepuk “Semangat” dan salam. Guru
mempersilahkan anak-anak kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan kegiatan.
Anak-anak masuk ke kelas dengan tertib dan duduk dengan tenang di tempat duduk masing-masing. Guru memberi salam kepada anak-anak dan
meminta anak-anak untuk duduk dengan tenang. Guru memimpin anak-anak untuk berdoa sebelum belajar. Guru mengabsen anak-anak dengan memanggil
nama anak satu persatu. Guru memimpin tepuk “Semangat” dan tepuk “Anak Sholeh” agar anak-anak semangat untuk belajar. Setelah anak-anak fokus guru
melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang dilakukan pada hari sebelumnya dan kegiatan yang dilakukan anak-anak sebelum berangkat ke sekolah. Guru
melakukan apersepsi tentang macam-macam benda yang sering digunakan oleh masyarakat sekitar menurut bentuk dan warnanya. Guru menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan selama hari itu. Kegiatan pertama adalah bermain Jamuran dan dilakukan di halaman
sekolah. Guru memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk membuat kesepakatan main, menentukan pemain dadi dan memulai permainan. Dalam
kegiatan bermain Jamuran, anak-anak sudah mampu bermain sesuai dengan
133 aturan. Namun ketika bermain HNF kadang sengaja untuk menjadi tokoh kalah
tetapi di tegur oleh RK dan HNF berkata tidak akan mengulangi lagi. Ketika permainan berlangsung beberapa anak tidak sengaja melanggar aturan kemudian
IT mengingatkan teman-temannya tentang kesepakatan bermain di awal. Setelah mendengar pernyataan IT, RK berkata “Iya... Benar.. Ya sudah kita lanjutkan
saja yo...”. Anak-anak bermain sesuai dengan kesepakatan yang telah mereka diskusikan dan permainan diakhiri sesuai dengan kesepakatan anak-anak.
Kegiatan kedua adalah bermain bebas, guru memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menentukan permainan apa yang akan mereka lakukan.
Anak-anak mendiskusikan tentang permainan yang ingin mereka mainkan, akhirnya anak-
anak bermain “Paman Dolly” yaitu permainan yang sering dilakukan anak-anak ketika di rumah bersama teman-teman. Anak-anak
menentukan sendiri siapa yang menjadi orang di tengah dan menentukan sendiri aturan permainan. Anak-anak sangat senang dan gembira bermain, sehingga guru
hanya mengawasi jalannya permainan. Setelah puas bermain di halaman guru meminta anak-anak untuk mencuci
kaki dan tangan kemudian masuk ke kelas. Kegiatan ketiga adalah membuat kipas. Sebelum kegiatan berlangsung guru mengkondisikan anak-anak untuk
tenang sambil membagikan kertas. Setelah anak-anak fokus, guru memberikan penjelasan kegiatan kepada anak-anak. Anak-anak mempersiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan dan mulai mengerjakan tugas. Anak-anak juga saling meminjamkan alat tulis mereka kepada teman lain dan tidak lagi membeda-
bedakan teman.
134 Pukul 09.15 guru meminta anak-anak untuk membereskan pekerjaan anak-
anak. Anak-anak membaca doa sebelum makan dan makan bersama. Pada kegiatan ini HF menawarkan makanan kepada HG, dan menanyakan kepada HG
“Apakah Ibumu tidak pernah memasak kalau pagi? Ayo makan punyaku, nanti ndak lapar.” Setelah selesai makan bersama tiba-tiba LN memanggil IT dengan
suara pelan dan menawarkan minum pada IT karena tidak membawa minum. Pukul 09.45 anak-anak berkumpul di kelas lesehan untuk melaksanakan
sholat bersama. Setelah anak-anak berkumpul guru memimpin anak-anak untuk berdoa setelah makan. Setelah anak-anak tenang dan siap memulai sholat guru
menunjuk salah seorang anak untuk menjadi pemimpin sholat dan sholat jama’ah pun dimulai. Setelah sholat selesai, guru melakukan evaluasi sejenak karena hari
itu anak-anak banyak yang tidak fokus saat sholat. Setelah anak-anak tenang guru membubarkan anak-anak ke kelas masing-masing.
Anak-anak kembali ke kelas masing-masing dengan tertib dan tidak rebutan. Sesampainya di kelas, anak-anak duduk di tempat masing-masing. Guru mengajak
anak u ntuk bermain “Ikuti Gerakanku” untuk mengkondisikan anak-anak agar
fokus dalam belajar. Setelah anak-anak bersemangat untuk belajar, guru menanyakan kepada anak-anak apakah mereka sudah bisa berhitung. Anak-anak
menjawab mereka sudah bisa berhitung, kemudian guru mengajak anak-anak untuk belajar berhitung. Guru memberikan beberapa pertanyaan kepada anak-anak
dan anak-anak menulis jawaban mereka di buku tulis masing-masing. Guru membimbing anak-anak untuk belajar berhitung.
135 Setelah kegiatan belajar berhitung selesai guru meminta anak-anak untuk
membereskan buku dan alat tulis. Guru mengajak anak-anak untuk mengingat lagu “Jamuran” dan lagu dari permainan yang mereka mainkan pada kegiatan
sebelumnya. Anak- anak sangat bersemangat menyanyikan lagu “Jamuran”, dan
“Paman Dolly”. Setelah kedua lagu selesai dinyanyikan tiba-tiba HG mengajak teman-temannya untuk bernyanyi beberapa lagu yang mereka sering nyanyikan di
rumah yaitu lagu “Kembang Gendhang” dan “Bebek Adus Kali”, dan guru
memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menyanyikan lagu yang mereka inginkan. Anak-anak sangat ceria dan bersemangat saat bernyanyi. Anak-anak
puas bernyanyi dan guru melakukan evaluasi bersama anak tentang kegiatan yang mereka lakukan selama hari itu.
Guru menanyakan kepada anak-anak tentang kegiatan yang mereka lakukan dan apa saja yang mereka dapatkan selama hari itu. Tiba-tiba AMR berkata
dengan ceria di depan teman- temannya “Eh.. Besok kita main lagi seperti tadi
yo..”. Kemudian anak-anak yang lain pun menyetujui rencana AMR. Setelah anak-anak kembali tenang guru melanjutkan penjelasannya kembali, guru
mengumumkan kegiatan yang akan dilakukan hari berikutnya. Selanjutnya guru memimpin anak-anak untuk berdoa sesudah belajar dan ditutup dengan ucapan
salam. Anak-anak duduk dengan tenang, guru memanggil anak-anak untuk pulang satu-persatu. Anak-anak pulang dengan tertib dan berjabat tangan dengan guru.
c Siklus II Pertemuan Ke- 3
Pertemuan ke 3 siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 Juni 2015. Kegiatan awal pelajaran seluruh anak berkumpul di halaman sekolah, mereka
136 berbaris membentuk lingkaran. Guru mengucapkan salam dan menyapa anak-
anak, dan anak-anak menjawab salam dari guru dan menjawab sapaan guru dengan semangat dan ceria. Anak-anak berdoa sebelum melakukan kegiatan
dilanjutkan menyanyikan lagu sholawat dan hafalan hadist. Anak-anak melakukan tepuk “Semangat” untuk memulai kegiatan pagi. Guru mengjak anak-anak untuk
bernyanyi dan bergerak sesuai dengan irama lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung” dan “Balonku Ada Lima” dilanjutkan gerak lagu “Matahari” dan “Bola
Menggelinding”. Guru melakukan diskusi dengan anak-anak terkait permainan yang ingin mereka mainkan. Setelah anak-anak puas bermain, guru mengucapkan
salam kepada anak-anak dan mempersilahkan anak-anak masuk ke kelas masing- masing.
Anak-anak masuk ke kelas dengan tertib dan duduk di kursi masing-masing. Guru mengucapkan salam kepada anak-anak, anak-anak menjawab salam dari
guru dengan semangat. Guru memimpin anak- anak untuk bernyanyi “Tepuk Jari”
di lanjutkan berdoa sebelum belajar. Guru mengabsen anak-anak dengan memanggil nama anak-anak satu persatu. Guru melakukan tanya jawab dengan
anak-anak terkait kegiatan yang mereka lakukan di rumah setelah pulang sekolah dan sebelum berangkat sekolah. Anak-anak menjawab pertanyaan guru secara
bergiliran dengan bersemangat. Guru mengajak anak mendiskusikan permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak di rumah. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan oleh anak-anak selama hari itu. Kegiatan pertama adalah bermain Jeg-jegan. Anak-anak berkumpul dan
mendengarkan penjelasan guru tentang permainan Jeg-jegan. Anak-anak mencari
137 pasangan untuk suit. Anak melakukan suit dengan pasangan dan membagi ke
dalam dua kelompok. Masing-masing kelompok mencari tempat sebagai rumah, dan mencari tempat sebagai penjara kunjaran yaitu tempat untuk menyimpan
tawanan dari kelompok lawan. Anak-anak memulai permianan Jeg-jegan, ketika permainan anak-anak saling mengingatkan antar teman untuk menjaga keutuhan
kelompok. Ketika IT tidak mau bermain teman-teman yang lain mengajaknya bermain dengan berkata “Ayo IT, biar ramai... Biar makin seru”. Akhirnya IT mau
ikut bermain lagi. Ketika bermain anak-anak juga saling membantu dan menolong teman,
ketika teman mereka tertangkap dan tertawan anak-anak mencari strategi untuk menolong teman yang tertawan dan menyelamatkan mereka. Anak-anak mampu
bermain sendiri dan mentaati aturan yang telah mereka sepakati, hanya LN yang tadinya tidak mau mengaku ketika ia tersentuh HNF dan seharusnya menjadi
tawanan kelompok HNF. Tetapi setelah anak-anak menanyakan kepada LN dan mejelaskan aturan permainan kepada LN, akhirnya LN mengakui kesalahan dan
meminta maaf kepada temannya. Setelah anak-anak puas bermain, guru meminta anak berkumpul dan masuk kembali ke kelas. Namun sebelum masuk ke kelas
mereka mencuci kaki dan tangan terlebih dahulu. Kegiatan kedua adalah bermain Dhingklik Oglak Aglik. Pada kegiatan ini
anak-anak berkumpul terlebih dahulu untuk membuat kelompok. Guru memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menentukan kesepakatan dan
perencanaan bermain. Pada awalnya anak-anak membuat kesepakatan untuk memainkan permainan ini sebentar karena mereka sudah lelah. Selama bermain
138 permainan ini anak-anak saling membantu teman yang lain. Kemudian setelah
beberapa saat bermain mereka memutuskan untuk memainkan permaianan Jamuran
, karena mereka lebih menyukai permainan tersebut. Anak-anak meminta izin kepada guru karena mereka sangat menginginkan bermain permainan
Jamuran . Guru memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk memainkan
permainan tersebut tetapi dengan kesempatan 3 kali melakukan permainan. Anak- anak menyetujui kesepakatan tersebut dan memainkan permainan sesuai dengan
kesepakatan. Setelah puas bermain anak-anak kembali ke kelas. Kegiatan ketiga adalah membuat kerajinan. Anak-anak duduk di tempat
duduk masing-masing. Guru menanyakan kepada anak-anak apakah mereka lelah setelah mereka bermain. Anak-
anak menjawab lelah, dan AMR berkata “Tidak hanya lelah Bu, tapi juga sampai berkeringat..”. Semua anak-anak tertawa dengan
kalimat yang dikatakan AMR. Setelah anak-anak kembali tenang, guru menjelaskan kegiatan selanjutnya, yaitu membuat kerajinan taplak meja. Anak-
anak antusias ketika mendengarkan penjelasan dari guru. Mereka melihat dan memperhatikan contoh dari guru. Guru mempersilahkan anak-anak untuk
membuat kipas. Mereka sangat bersemangat membuat kipas dan saling membantu dan mengajari ketika teman yang lain tidak bisa mengerjakan. Mereka juga
mampu menghargai karya teman yang lain. Setelah anak-anak selesai mengerjakan tugas tepat pukul 09.15, guru
meminta anak-anak untuk membereskan pekerjaanya. Kemudian duduk dengan rapi untuk berdoa sebelum makan. Anak-anak pun beristirahat dan makan
139 bersama. Setelah mereka selesai makan bersama mereka bermain di halaman
sekolah. Pukul 09.45, guru mengingatkan anak-anak untuk masuk ke kelas lesehan
melaksanakan sholat bersama. Anak-anak berhamburan masuk ke kelas dan melaksanakan sholat bersama. Setelah anak-anak berkumpul, mereka membaca
doa setelah makan. Guru menunjuk beberapa anak untuk melakukan azan, dan memimpin sholat. Guru membimbing anak-anak untuk melaksanakan sholat
bersama. Setelah sholat selesai guru melakukan evaluasi kepada anak-anak yang saat kegiatan sholat mereka tidak fokus. Kemudian memberi nasihat dan
mempersilahkan semua anak-anak kembali ke kelas masing-masing. Anak-anak kembali ke kelas dengan tertib, anak-anak terlihat tidak
bersemangat pada waktu itu. Kemudian guru mengajak anak-anak untuk melakukan tepuk “Semangat” dan bermain “Ikuti Aku” untuk memotivasi anak-
anak agar bersemangat kembali. Setelah anak-anak semangat kembali guru menjelaskan kegiatan yang akan mereka lakukan untuk mengisi kegiatan bebas,
yaitu kegiatan menulis. Guru bercerita tentang beberapa hal terkait dengan Sub Tema Daerahku, kemudian menuliskan beberapa kalimat dan gambar di papan
tulis. Setelah guru selesai bercerita anak-anak menuliskan kembali kata-kata yang ada di papan tulis kedalam buku masing-masing dan belajar mengenal kata-kata
didampingi guru. Setelah kegiatan akhir selesai guru mengingatkan anak-anak untuk
berkemas-kemas. Anak-anak memberesi buku dan alat tulis ke dalam tas masing- masing. Setelah anak-anak selesai membereskan barang-barang, guru memimpin
140 anak-
anak untuk bernyanyi “Ketika Aku Masih Kecil”, “Assalamualaykum” dan “Bismilah”. Setelah anak-anak duduk dengan tenang guru melakukan evaluasi
dengan anak terkait kegiatan yang telah mereka lakukan hari itu. Anak-anak bercerita bahwa mereka sangat senang dengan permainan yang merek mainkan
pada hari itu. Guru memberikan penjelasan dan beberapa pengumuman terkait kegiatan yang akan dilakukan hari berikutnya. Guru dan anak-anak pun bersiap
untuk berdoa pulang, sebelum berdoa mereka menyanyikan lagu “Lima Jari” dilanjutkan berdoa selesai belajar. Selesai berdoa guru memanggil anak satu
persatu untuk berjabat tangan dan pulang ke rumah masing-masing. 2
Observasi Kegiatan yang diamati pada siklus II adalah selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Penelitian pada siklus II dari pertemuan pertama sampai ke-3 telah berjalan dengan lancar.
Kegiatan pada siklus II dilakukan dengan lebih santai dan cara bermain serta aturan bermain dibuat oleh anak-anak sendiri. Anak-anak juga lebih akrab dalam
berinteraksi dengan teman sehingga dalam bermain anak-anak tidak kaku. Peningkatan perilaku moral pada siklus II juga meningkat cukup banyak dan
menunjukkan indikator perkembangan sangat baik sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari keakraban dan kebersamaan anak-anak
makin erat. Anak-anak sudah bisa menerima dan mengajak teman untuk bermain bersama dan tidak lagi membeda-bedakan teman-teman mereka saat bermain.
Anak-anak juga telah menerapkan keadilan saat bermain bersama ataupun dalam kegiatan yang lain, seperti ketika guru mempercayakan seorang anak menjadi
141 pemimpin anak sudah mampu berbuat adil dalam menentukan siapa yang benar
dan yang salah. Anak-anak juga mau untuk saling membantu dan menolong dengan sesama teman atau orang lain baik ketika bermain atau dalam kegiatan
yang lain. Anak-anak juga dengan sendirinya mengucapkan minta maaf ketika mereka melakukan kesalahan kepada teman yang lain, apabila ada anak yang
tidak mau meminta maaf kepada anak yang lain teman-temannya selalu mengingatkan agar mau meminta maaf. Ketika bermain anak-anak juga sudah
mulai memahami aturan bermain dan berusaha bermain sesuai dengan aturan yang telah disepakati, hal ini dibuktikan ketika ada yang melanggar teman-teman
mengingatkan pada teman yang melanggar. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian di siklus II anak sudah mencapai indikator keberhasilan
sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Tabel 6. Peningkatan Perilaku Moral Siklus II Kelompok B RA Harapan Mulia
No. Indikator
Siklus II Pert. 1 Pert. 2 Pert.3
Rata- rata
Hasil 1.
Mau bermain bersama teman 88
13,2 96,7
14,4 98,7
14,8 94,7
14,2 2.
Bersabar ketika menunggu giliranantrian
3. Mematuhi aturan yang berlaku
4. Membuat keputusan yang adil
ketika bermain 5.
Mau membantu teman
Dari data di atas dapat dilihat bahwa disiklus II skor anak telah mencapai 94,7. Skor rata-rata anak dalam pencapaian indikator diperoleh 14,2 yang berarti
anak sudah mencapai kriteria tinggi.
142 c.
Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II telah terdapat peningkatan. Hal
tersebut dapat dari jumlah presentase yang diperoleh anak mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai ketiga disiklus II.
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: 1
Pelaksanaan permainan tradisional mampu meningkatkan perilaku moral anak. Hal ini dilihat dari perilaku anak ketika berinteraksi dengan
anak yang lain sudah menunjukan peningkatan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.
2 Pelaksanaan kegiatan dengan cara bermain permainan tradisional yang
melibatkan seluruh anak menjadi pengalaman belajar bagi anak untuk saling memahami dan menghormati antara satu anak dengan anak yang
lain, sehingga memunculkan nilai kebersamaan yang kuat dalam diri anak.
3 Penelitian tindakan kelas dihentikan karena sudah terjadi peningkatan
perilaku moral pada anak sesuai kriteria keberhasilan penelitian.
B. Analisis Data Peningkatan Perilaku Moral Anak