12 Elemen perubahan yang terjadi pada Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian berisi tentang rencana pembelajaran, tujuan yang harus ditempuh hingga proses evaluasi untuk
mengetahui keberhasilan suatu pembelajaran sehingga diharapkan dapat menjadi komponen pokok dalam pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan
dalam meningkatkan dan menyeimbangkan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
c. Tujuan Kurikulum 2013
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMK-MAK, Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Dalam Kurikulum 2013, pendidikan tidak hanya sebagai media pembelajaran. Tetapi pada dasarnya pendidikan merupakan tempat untuk
menggali seluruh potensi dalam diri. Olehnya itu, dengan sistem pendidikan yang diterapkan pada Kurikulum 2013 dapat menggali seluruh potensi diri peserta
didik, baik prestasi akademik maupun non akademik.
d. Struktur Kurikulum 2013 di SMK
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 2013: 20, struktur kurikulum adalah pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar,
muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Pemendikbud Nomor 70 Tahun 2013 telah
mengatur kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
13 Kompetensi inti yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas X dimulai dari
pengahayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut. Selain itu, peserta didik juga diwajibkan untuk dapat mengamalkan perilaku jujur, disiplin tanggung
jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleransi, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia. Untuk mengembangkan pengetahuan, peserta didik perlu memahami dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa
ingin tahu tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. Setelah mengembangkan pengetahuannya, peserta didik
perlu mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Inti yang dimaksud merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik
pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar. Sedangkan kompetensi dasar merupakan tingkat kemampuan
dalam konteks muatan pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada kompetensi inti. Struktur kurikulum untuk satuan pendidikan
menengah terdiri atas: 1 muatan umum; 2 muatan peminatan akademik; 3
14 muatan peminatan kejuruan; dan 4 muatan pilihan lintas minatpendalaman
minat. Kompetensi inti harus dimiliki peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan yang meliputi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya
usia peserta didik pada kelas tertentu. menurut Pemendikbud Nomor 70 Tahun 2013 2013: 6, rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1 Kompetensi Inti-1 KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2 Kompetensi Inti-2 KI-2 untuk kompetensi inti sikap sosial;
3 Kompetensi Inti-3 KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan; 4 Kompetensi Inti-4 KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan.
Menurut Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK 2013: 22, Kompetensi Dasar dirumuskan
untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan Kompetensi Inti sebagai berikut: 1 Kelompok 1:
kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; 2 Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2; 3 Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan 4 Kelompok 4: kelompok kompetensi
dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
2. Faktor-faktor yang Berkontribusi terhadap Efektivitas Pelaksanaan Kurikulum 2013
Untuk melaksanakan suatu kurikulum, terdapat hal-hal yang berkontribusi dalam pelaksanaannya agar berjalan dengan baik. Dalam
15 melaksanakan Kurikulum 2013, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi
terhadap efektivitas pelaksanaan Kurikulum 2013. Hal tersebut akan mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 dengan baik dan berjalan secara optimal. Berikut
ini akan dijelaskan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap efetivitas pelaksanaan Kurikulum 2013.
a. Guru
Menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen BAB I Pasal 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Guru merupakan faktor dominan yang paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya, karena bagi siswa guru sering
dijadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Pada dasarnya betapa pun baiknya suatu kurikulum, berhasil atau
tidaknya akan sangat bergantung kepada tindakan-tindakan guru di sekolah dalam melaksanakan kurikulum ini Hamalik, 2006: 20-21. Guru memiliki peran
yang sangat penting dalam keberhasilan proses pendidikan. Kurikulum yang bagus namun tidak diimbangi dengan kematangan tentang pemahaman guru
mengenai kurikulum itu sendiri maka akan sulit bagi sebuah lembaga pendidikan untuk dapat mengimplementasikan kurikulum tersebut. Para guru bertanggung
jawab sepenuhnya dalam pelaksanaan kurikulum, baik secara keseluruhan maupun sebagai tugas yang berupa penyampaian bidang studi atau mata
pelajaran yang sesuai dengan program yang dirancang kurikulum. Untuk itu, guru harus berusaha agar penyampaian bahan-bahan pelajaran itu dapat berhasil
secara maksimal dan oleh karena itu pula guru dituntut untuk memahami
16 kurikulum secara baik. Tugas guru dalam implementasi kurikulum adalah
bagaimana memberikan kemudahan kepada peserta didik agar mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal sehingga terjadi perubahan perilaku
sesuai dengan yang dikemukakan dalam standar isi dan standar kompetensi lulusan.
b. Sarana dan Prasarana