Lokasi dan Subjek PopulasiSampel Penelitian Desain Penelitian

Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek PopulasiSampel Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Cianjur yang beralamat di Jl. Adi Sucipta No. 2 Cianjur Kabupaten Cianjur – Jawa Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 4 Cianjur semester 1 Tahun Pelajaran 20132014 sebanyak 835 orang. Terdiri dari kelas VII yang berjumlah 316 orang delapan kelas, kelas VIII berjumlah 276 orang enam kelas , dan kelas IX berjumlah 243 orang enam kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling, sebanyak 2 kelas dari 20 kelas yang ada di SMP Negeri 4 Cianjur. Sugiyono 2009:124 menyatakan bahwa, “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII D dan VII G. Kelas VII D sebagai kelompok eksperimen dan kelas VII G sebagai kelompok kontrol.. Pemilihan dua kelas tersebut didasarkan pada kriteria kelas unggulan yang ditetapkan oleh sekolah. Tabel 3.1. Perhitungan Pengambilan Sampel Kelas Jumlah Sampel VII D 40 VII G 39 Jumlah 79

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini merupakan desain yang paling lazim digunakan dalam Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian pendidikan karena peneliti menggunakan kelompok yang sudah ditentukan. Dalam penelitian ini diambil dua kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan pembelajaran yang berbeda. Kelompok yang satu merupakan kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang memperoleh pembelajaran IPS dengan pendekatan terpadu. Sedangkan kelompok lain adalah kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan seperti kelompok eksperimen, tetapi menggunakan pembelajaran IPS yang masih terpisah antara kajian geografi, sosiologi, sejarah, dan ekonomi. Kedua kelompok diberikan pretest dan posttest, dengan menggunakan instrumen tes yang sama. Pada tahap selanjutnya adalah membandingkan perbedaan skor rerata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Desain penelitian tersebut berbentuk: Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelompok Pretes Perlakuan Posttest Eksperimen O X O Kontrol O - O Sumber: diadaptasi dari Sugiyono2009:116 Keterangan: O : Tes awal sebelum perlakuantes akhir setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol X : Perlakuan dengan melaksanakan pembelajaran IPS Terpadu di kelas eksperimen. Desain proses pembelajaran IPS pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara lebih jelas digambarkan pada tabel 3.3 sebagai berikut: Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Desain Proses Pembelajaran Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol - Pretest - Kegiatan Pembelajaran dengan Perlakuan: 1. Pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan terpadu 2. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menyajikan satu tema 3. Siswa belajar IPS Terpadu dengan melakukan diskusi kelompok 4. Latihan soal dan evaluasi sesuai tema 5. Guru menutup pembelajaran - Posttest - Pretest - Kegiatan Pembelajaran: 1. Pembelajaran IPS dengan kajian materi IPS secara terpisah-pisah 2. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menyajikan satu Kompetensi Dasar 3. Siswa belajar IPS secara terpisah dengan melakukan diskusi kelompok 4. Latihan soal dan evaluasi melalui LKS 5. Guru menutup pembelajaran -Posttest - Kuesioner

C. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA SMP KELAS VIII.

0 4 34

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH BELAJAR IPS TERPADU MELALUI Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Belajar Ips Terpadu Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Bas

0 2 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH BELAJAR IPS TERPADU MELALUI Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan Masalah Belajar Ips Terpadu Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Bas

0 2 16

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MEDIA POSTER DALAM PEMBELAJARAN IPS.

0 0 50

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MIND MAPPING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA.

0 0 50

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS PADA SISWA SMP.

0 2 61

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROSES BERPIKIR REFLEKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA.

0 0 53

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Socioscientific Issues (SSI) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Pemanasan Global | Karya Tulis Ilmiah

0 4 38

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Socioscientific Issues (SSI) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Pemanasan Global

2 2 13