Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu Proses pembelajaran IPS yang relevan dengan tuntutan yang diharapkan
dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan bermakna seperti yang dinyatakan di atas adalah pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu
memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Terjadinya pembelajaran terpadu dalam pembelajaran IPS banyak
tergantung pada guru yang merupakan pusat dalam proses pendidikan. Terdapat sejumlah prinsip-prinsip pembelajaran yang harus dipegang guru seperti yang
dikemukakan NCSS 1994:11-12: a
Social studies teaching and learning are powerfull when they are meaningfull; b Social studies teaching and learning are powerfull when
they are integrative; c Social studies teaching and learning are powerfull when they are value-based; d Social studies teaching and learning are
powerfull when they are challenging; and e Social studies teaching and learning are powerfull when they are active.
Apa yang dikemukakan NCSS tersebut di atas memperkuat pendapat bahwa pembelajaran IPS yang efektif adalah pembelajaran IPS yang bermakna, terpadu,
berbasiskan nilai-nilai, mengandung tantangan-tantangan, dan keterlibatan siswa secara aktif.
D. Pembelajaran IPS Terpadu
1. Konsep Pembelajaran IPS Terpadu
Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya
merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan
konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik Kemdikbud, 2013:126. Aktif berarti bahwa pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa baik fisik,
mental, intelektual maupun emosional dalam pembelajaran sehingga mencapai hasil optimal. Holistik berarti bahwa suatu gejala atau fenomena dalam
Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu pembelajaran IPS Terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian
sekaligus, bukan dari sudut pandang yang terkotakterpisah. Otentik mengandung pengertian bahwa pembelajaran terpadu memfasilitasi siswa memahami secara
langsung konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara langsung. Mata pelajaran IPS di tingkat SMP, sebagaimana tertuang dalam Modul
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kemdikbud, 2013
mencakup bahan kajian ”geografi, ekonomi, sejarah dan sosiologi”, yang dibelajarkan, seperti disebutkan oleh Sapriya 2009, secara
”terpadu integrated”.
Kurniawan 2011:74 menyatakan bahwa pembelajaran terpadu memiliki karakteristik 1 Berpusat pada anak; 2 Memberi pengalaman langsung; 3
Pemisahan mata pelajaran tidak jelas; 4 Penyajian berbagai konsep mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran; 5 Fleksibel; dan 6 Hasil belajar
sesuai minat dan kebutuhan anak dapat berkembang. Berdasarkan karakteristik di atas, dalam proses pembelajaran terpadu siswa
menjadi pertimbangan utama dalam proses pembelajaran dan sejauh mungkin diupayakan memberikan pengalaman langsung atas materi belajar. Terdapat
integrasi sejumlah disiplin ilmu dalam arti satu permasalahan dikaji dari berbagai sudut pandang. Hal ini mengandung pengertian bahwa proses pembelajaran tidak
mengikuti pola bahasan yang ada pada struktur disiplin ilmu. Dengan sendirinya, hasil belajar berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak karena proses
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa. NCSS 1994:165 secara lebih lengkap menyatakan bahwa keterpaduan
dalam pembelajaran IPS meliputi: 1 integrative in its treatment of topics; 2 integrative across time and space; 3 integrates knowledge, skills, beliefs, values,
and attitudes to action; 4 include effective use of technology; dan 5 integrates across the curriculum.
1. Integrative in its treatment of topics.
Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu Terpadu dalam memberlakukan topik dimaksudkan bahwa dalam
pembelajaran IPS, topik dapat diambil dari disiplin ilmu tertentu, dilengkapi dengan ide-ide yang diambil dari seni, ilmu pengetahuan, dan humaniora, dari
peristiwa terkini, dan dari pengalaman siswa itu sendiri. Topik yang dibahas melintasi batas-batas disiplin ilmu sosial.
2. Integrative across time and space
Pembelajaran IPS dapat dikembangkan secara terpadu melintasi ruang dan waktu, menghubungkan pengalaman masa lalu untuk masa depan. Proses
pembelajaran seperti ini akan membantu siswa menghargai tidak hanya di komunitas lokal mereka pada saat sekarang, tetapi juga di masa lalu dan dalam
budaya lain. 3.
Integrates knowledge, skills, beliefs, values, and attitudes to action. Pembelajaran IPS mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, keyakinan,
nilai-nilai, dan sikap untuk bertindak. Selama pembelajaran berlangsung, kelima aspek tersebut di atas terintegrasi dalam satu proses.
4. Include effective use of technology
Pembelajaran IPS Terpadu termasuk dalam penggunaan teknologi yang efektif yang dapat menambah dimensi penting untuk pembelajaran siswa. Guru
dapat memberikan informasi kepada siswa melalui film, video, dan media elektronik lainnya. Guru dapat membimbing siswa menggunakan komputer untuk
menulis, mengedit, atau melaporkan hasil penelitian. Pembelajaran berbasis komputer, memungkinkan siswa dapat mencari sumber informasi secara lebih
luas. 5.
Integrates across the curriculum Pada akhirnya, kekuatan pembelajaran IPS terintagrasi dalam kurikulum.
Hal ini akan memberikan kesempatan pada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran, menghargai seni dan sastra, berkomunikasi secara
lisan dan tertulis, melakukan penyelidikan, dan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan dalam semua mata pelajaran di sekolah.
Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu Pada pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari berbagai
cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu,
kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Topiktema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan
permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang, contohnya
banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.
Cara menentukan tema yang terintegrasi dapat dilakukan dengan bebagai model. Beberapa model tema terintegrasi dalam pembelajaran IPS Depdiknas,
2006 adalah sebagai berikut: a.
Model Integrasi Berdasarkan Topik Dalam pembelajaran IPS keterpaduan dapat dilakukan berdasarkan topik
yang terkait, misalnya „Kegiatan ekonomi penduduk‟. Kegiatan ekonomi penduduk dalam contoh yang dikembangkan ditinjau dari berbagai disiplin ilmu
yang tercakup dalam IPS. Kegiatan ekonomi penduduk dalam hal ini ditinjau dari persebaran dan kondisi fisisgeografis yang tercakup dalam disiplin Geografi.
Secara sosiologis ,
Kegiatan ekonomi penduduk dapat mempengaruhi interaksi sosial di masyarakat atau sebaliknya. Secara historis dari waktu ke waktu kegiatan
ekonomi penduduk selalu mengalami perubahan. Selanjutnya penguasaan konsep tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi sampai pada taraf mampu menumbuhkan
krteatifitas dan kemandirian dalam melakukan tindakan ekonomi dapat dikembangkan melalui kompetensi yang berkaitan dengan ekonomi.
b. Model Integrasi Berdasarkan Potensi Utama
Keterpaduan IPS dapat dikembangkan melalui topik yang didasarkan pada potensi utama yang ada di wilayah set
empat; sebagai contoh, “Potensi Cianjur sebagai
Daerah Tujuan Wisata”. Dalam pembelajaran yang dikembangkan dalam Kebudayaan Cianjur dikaji dan ditinjau dari faktor alam, historis kronologis dan
Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu kausalitas, serta perilaku masyarakat terhadap aturan. Melalui kajian potensi
utama yang terdapat di daerahnya, maka siswa selain dapat memahami kondisi daerahnya juga sekaligus memahami Kompetensi Dasar yang terdapat pada
beberapa disiplin yang tergabung dalam IPS . c.
Model Integrasi Berdasarkan Permasalahan Model pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan
permasalahan yang ada, contohnya adalah “Tenaga Kerja Indonesia”. Pada pembelajaran terpadu, Tenaga Kerja Indonesia ditinjau dari beberapa faktor sosial
yang mempengaruhinya. Di antaranya adalah faktor geografi, ekonomi, sosiologi, dan historis.
2. Model-Model Pembelajaran Terpadu