Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu kausalitas, serta perilaku masyarakat terhadap aturan. Melalui kajian potensi
utama yang terdapat di daerahnya, maka siswa selain dapat memahami kondisi daerahnya juga sekaligus memahami Kompetensi Dasar yang terdapat pada
beberapa disiplin yang tergabung dalam IPS . c.
Model Integrasi Berdasarkan Permasalahan Model pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah berdasarkan
permasalahan yang ada, contohnya adalah “Tenaga Kerja Indonesia”. Pada pembelajaran terpadu, Tenaga Kerja Indonesia ditinjau dari beberapa faktor sosial
yang mempengaruhinya. Di antaranya adalah faktor geografi, ekonomi, sosiologi, dan historis.
2. Model-Model Pembelajaran Terpadu
Secara konsepsional, pembelajaran IPS Terpadu yang berkembang di Indonesia pada dasarnya merupakan pengembangan dari model pembelajaran
terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty 1991. Fogarty berpendapat bahwa penerapan pendekatan integratif berawal dari bentuk kurikulum tradisional
dimana mata pelajaran dipelajari secara terpisah. Studi komparasi terus dilakukan, yang pada akhirnya ditemukan model kurikulum yang berorientasi pada mata
pelajaran yang terpadu. Fogarty 1991: xv mengemukakan sepuluh model pembelajaran terpadu,
yaitu fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked.
Fragmented model merupakan model kurikulum dimana suatu mata pelajaran disajikan secara terpisah-pisah dan tidak mengaitkannya dengan mata
pelajaran lain seperti yang sering ditemukan di SMP atau SMA dewasa ini. Model kedua adalah connected model, yang sering disebut model terkait
atau berhubungan. Pembelajaran masih terpusat pada masing-masing mata pelajaran, tetapi guru dapat mengaitkan antara topic atau konsep yang satu dengan
yang lainnya.
Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu Model ketiga adalah nested model. Model ini sering disebut model sarang.
Guru memberikan mata pelajaran secara terpisah, tetapi sudah ada target multi keterampilan yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
siswa. Model keempat adalah sequenced model, yang sering disebut dengan model
urutan. Beberapa topic dari suatu mata pelajaran diurutkan dengan tujuan agar serupa pada saat guru mata pelajaran lain membahas topic yang hampir sama.
Model kelima adalah shared model, sering disebut model berbagi. Perencanaan dan pembelajaran terfokus pada dua mata pelajaran yang secara
bersama-sama dilaksanakan dengan menggunakan konsep yang tumpang tindih. Pembelajaran dilakukan dalam tim.
Model keenam adalah webbed model, atau model jaring laba-laba. Sering disebut dengan pendekatan tematik dan sering digunakan untuk pembelajaran di
SD. Model ini dimulai dari sebuah tema yang dibangun sendiri oleh guru atau secara bersama-sama dengan siswa, disesuaikan dengan minat, kebutuhan siswa,
dan lingkungan sekitar. Model ketujuh adalah threaded model, atau model untaian. Model ini
menggunakan pendekatan metakurikuler untuk mencapai beberapa keterampilan seperti keterampilan berpikir, keterampilan sosial, teknologi, dan pembelajaran
melalui berbagai mata pelajaran. Model kedelapan adalah integrated model, sering disebut sebagai model
terpadu. Pendekatan interdisiplin digunakan dalam model ini. Topik yang tumpang tindih dalam setiap mata pelajaran dipadukan untuk membangun konsep
dan keterampilan pada siswa. Model kesembilan adalah immersed model. Pada model ini siswa menyaring
sendiri seluruh konsep yang dipelajarinya melalui sudut pandang keahlian masing- masing dan melebur dalam pengalaman mereka masing-masing.
Model kesepuluh adalah networked model. Siswa menyaring topik yang akan dipelajari melalui kacamata pengalaman mereka masing-masing dan
Yuyun Kurniasari, 2014 Pengaruh Pembelajaran IPS Terpadu Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Dan Bermakna Pada Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu membangun hubungan internal yang akan menciptakan kerjasama di antara ahli
yang sesuai dengan bidangnya. Dari kesepuluh model tersebut di atas, yang sering dikembangkan di sekolah
maupun Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK di Indonesia adalah connected model model terkait, webbed model model jaring laba-laba, dan
integrated model model terpadu. Model pembelajaran terpadu pada penelitian ini akan mengacu pada model
terpadu integrated model. Model terpadu ini dipilih dengan alasan bahwa pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan tema yang dipilih yaitu Taman
Cibodas, Wisata Alam di Cianjur. Sejumlah Kompetensi Dasar yang dipilih, ada yang mengandung konsep saling beririsan atau tumpang tindih. Konsep-konsep
seperti ini memerlukan model integrated kemdikbud, 2013:4. Beberapa Kompetensi Dasar tersebut disatukan dengan menggunakan satu tema. Tematopik
tersebut berperan sebagai pemersatu perekat antar KD yang terdapat dalam satu rumpun mata pelajaran IPS.
3. Implementasi Pembelajaran Terpadu