1 Tegangan Permukaan Kapilaritas Materi

3. Peserta didik dapat menganalisis penerapan tegangan permukaan dan kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari. 4. Peserta didik dapat mengevaluasi dengan memberikan jawaban pada soal terkait tegangan permukaan dan kapilaritas

P. Materi

3. 1 Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan suatu cairan berhubungan dengan garis gaya tegang yang dimiliki permukaan cairan tersebut. Contoh peristiwa yang membuktikan adanya tegangan permukaan , antara lain, peristiwa jarum, silet, penjepit kertas, atau nyamuk yang dapat mengapung di permukaan air; butiran-butiran embun berbentuk bola pada sarang laba- laba; air yang menetes cenderung berbentuk bulat-bulat dan air berbentuk bola di permukaan daun talas. Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik kohesi gaya tarik antara molekul sejenis molekul-molekul cairan. Gambar tegangan permukaan diatas melukiskan gaya kohesi yang bekerja pada molekul P di dalam cairan dan molekul Q di permukaan. Molekul P mengalami gaya kohesi dengan molekul-molekul disekitarnya dari segala arah, sehingga molekul ini berada pada keseimbangan resultan gaya nol. Namun, molekul Q tidak demikian. Molekul ini hanya mengalami kohesi dari partikel di bawah dan di sampingnya saja. Resultan gaya kohesi pada molekul ini ke arah bawah tidak nol. Gaya-gaya resultan arah ke bawah akan membuat permukaan cairan sekecil-kecilnya. Akibatnya permukaan cairan menegang seperti selaput yang tegang. Keadaan ini dinamakan tegangan permukaan. Tegangan permukaan suatu zat cair didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang. Jika pada suatu permukaan sepanjang l bekerja gaya sebesar F yang arahnya tegak lurus pada l, dan menyatakan tegangan permukaan, maka persamaannya adalah sebagai berikut. γ = Keterangan: F :gayaN l :panjang permukaanm γ : tegangan permukaan Nm

4. Kapilaritas

Dalam fisika kapilaritas diartikan sebagai gejala naiknya zat cair melalui celah sempit atau pipa rambut. Celah sempit atau pipa rambut disebut sebagai pipa kapiler Kapilaritas disebabkan oleh adanya gaya adhesi dan gaya kohesi antara zat cair dengan dinding pipa kapiler sehingga jika pembuluh kaca masuk ke dalam zat cair menyebabkan permukanan zat cair menjadi tidak rata atau tidak sama. Pengaruh gaya adesi dan kohesi terhadap kapilaritas Zat cair akan naik ke dalam pipa kapiler apabila zat cair membasahi tabung yaitu ketika gaya adhesi zat cair lebih besar daripada gaya kohesi. Hal ini disebabkan gaya tegangan permukaan sepanjang dinding tabung bekerja ke arah atas. Ketinggian maksimum terjadi pada saat gaya tegangan permukaan setara atau sama dengan berat zat cair yang berada dalam pipa kapiler.Permukaan zat cair akan turun apabila zat cair tidak membasahi tabung yaitu pada saat gaya kohesi lebih besar daripada gaya adesi. Ketika permukaan zat cair naik di dalam pipa kapiler sudut kontak yang terbentuk kurang dari 90 ⁰ dan ketika permukaan zat cair turun di dalam pipa kapiler maka sudut kontak yang terbentuk lebih dari 90 ⁰. Sudut kontak merupakan sudut yang terbentuk oleh lengkungan. Kohesi merupakan gaya tarik menarik antara molekul-molekul dalam zat sejenis. Adesi merupakan gaya tarik menarik antara molekul-molekul zat yang tidak sejenis. Contoh kapilaritas dalam kehidpuan sehari-hari a. Menetesnya air pada ujung kain ataupun ujung kertas. b. Naiknya minyak tanah melalui sumbu pada kompor minyak tanah c. Naiknya minyak pada sumbu lampu minyak. d. Meresapnya air melalui dinding. e. Naiknya air dan zat hara melalui akar pada tumbuhan hijau f. Menyebarnya tinta di atas permukaan kertas g. Air yang menggenag dapat diserap oleh kain pel maupun spons Persamaan Kapilaritas : = 2 � Keterangan: h = kenaikan atau penurunan zat cair m = sudut = massa jenis zat cair kgm 3 � = tegangan permukaan Nm r = jari-jari m

E. Metode Pembelajaran

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT

2 11 301

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA KONSEP BERBASIS MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X

21 213 169

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK PGRI 2 PRABUMULIH TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 209

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Quantum terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik

0 3 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CUPS (CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK KELAS X MA MATHLA’UL ANWAR GISTING - Raden Intan Repository

0 1 10

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran - EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CUPS (CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK KELAS X MA MATHLA’UL ANWAR GISTING - Raden Intan Repos

0 0 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian - EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CUPS (CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK KELAS X MA MATHLA’UL ANWAR GISTING - Raden Intan Repository

0 0 17

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian - EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CUPS (CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK KELAS X MA MATHLA’UL ANWAR GISTING - Raden Intan Repository

0 0 16

KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL ISLAM GUNUNG SARI ULUBELU KABUPATEN TANGGAMUS TESIS

0 0 184

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE DEBAT SISWA KELAS X MA AL-AZIZIYAH KAPEK GUNUNG SARI

0 0 107