Pengertian Pelanggan Pengertian Kepuasan Pelanggan

commit to user 18 pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; 4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

3. Kepuasan Pelanggan

a. Pengertian Pelanggan

Manusia memiliki akal budi kemampuan untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu, sehingga manusia secara alamiah harus memenuhi semua kebutuhan itu dengan cara membeli maupun menukar barang atau jasa yang diinginkan. Terciptalah manusia sebagai pembeli yang dalam dunia industri disebut pelanggan untuk melakukan transaksi dalam rangka memenuhi semua kebutuhan. Lupiyoadi 2001: 134 mendefinisikan ”Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan berulang kali datang ketempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut ”. Menurut Gasperz dalam Nasution 2004: 101 “pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu yang akan memberikan pengaruh pada performansi perusahaan dan manajemen perusahaan”. Dari semua pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pelanggan adalah individu yang melakukan pembelian kebutuhan yang bisa membuat puas dengan membandingkan beberapa aspek seperti harga, standar kualitas barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadi dan rumah tangga.

b. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha, hal ini dikarenakan dengan memuaskan konsumen organisasi dapat commit to user 19 meningkatkan tingkat keuntungannya dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efesien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efesien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Oliver dalam Fandy Tjiptono 2000: 90 menyatakan ba hwa “Kepuasan pelanggan adalah sebagai evaluasi purna beli, dimana persepsi terhadap kinerja alternatif produk atau jasa yang dipilih dapat memenuhi atau melebihi harapan sebelum pembelian”. Apabila persepsi terhadap kinerja tidak memenuhi harapan maka akan memunculkan ketidakpuasan pelanggan. Engel et al dalam Fandy Tjiptono 2000: 89 menyatakan bahwa ”Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil outcome sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan pelanggan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggannya”. Sedangkan menurut Oliver dalam J. Supranto 2001: 233 menyatakan bahwa ”Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk atau hasil yang ia rasakan dengan harapannya”. Terdapat 3 tingkat kepuasan umum yaitu pertama, kinerja dibawah harapan maka pelanggan tidak puas, kedua kinerja sesuai dengan harapan maka pelanggan puas, ketiga kinerja melampaui harapan maka pelanggan akan sangat puas, senang dan bahagia. Menurut J. Supranto 2001:44 istilah ”kepuasan pelanggan merupakan label yang digunakan oleh pelanggan untuk meringkas suatu himpunan aksi atau tindakan yang terlihat, terkait dengan produk atau jasa ”. Contohnya bila seorang pelanggan tersenyum saat melihat produk atau jasa yang sedang dipromosikan maka seseorang itu telah merasakan kepuasan pada produk atau jasa yang dilihat. Berdasarkan definisi kepuasan diatas, dapat disumpulkan bahwa komponen kepuasan pelanggan adalah harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Jika kinerja atau hasil yang dirasakan ternyata lebih rendah dari commit to user 20 harapan konsumen, maka konsumen merasa tidak puas. Bila kinerja lebih dari yang diharapkan, maka konsumen merasa akan sangat puas. Saat ini, pelanggan justru mempunyai harapan terhadap hubungan atau interaksi karyawan dengan pelanggan. Pada tahap interaksi ini, perusahaan perlu memikirkan bagaimana mengantarkan jasa tersebut ke pelanggan sampai pada titik perusahaan bertemu dengan pelanggan kaitanya dengan rasa. Dalam proses produksi jasa, selain penyediaan jasa konsumen juga berperan dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Jika dalam proses tersebut terjadi salah persepsi antara penyedia jasa dengan pelanggan atau pelanggan kurang jelas dalam mengutarakan keinginannya, maka pelanggan akan menerima jasa yang kurang sesuai dengan apa yang diharapkannya.

c. Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Kepuasan Pelanggan