Disposisi Penyajian Data Hasil Wawancara

85 Pekerja PT. Pertamina Refinery Unit II “Ada banyak, seperti safety management system, sosialisasi keadaan darurat, latihan pemadaman coach fire, yang pelaksananya seluruh pekerja area kilang termasuk tim manajemen”. Mitra kerja PT. Pertamina Refinery Unit II ”Ada, pelatihan dari safetyman mendapat pelatihan praktek dilapangan dan pengarahan berupa buku panduan. Kartunya berlaku jangka waktu dua tahun”. Berdasarkan pemaparan jawaban oleh para informan, setiap bagiannnya mendapatkan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kompetensinya masing-masing, menunjukan adanya perhatian terhadap kualitas sumber daya manusia pada PT. Pertamina RU II. Dilihat dari aspek-aspek sumber daya yaitu sumber daya manusia dan fasilitas mengindikasikan indikator sumber daya PT. Pertamina Refinery Unit II sudah terlaksana dengan baik.

4.2.3 Disposisi

Disposisi merupakan sikap dari implementor yaitu karakteristik yang menempel erat pada pelaksana, implementator tidak hanya harus tahu mengenai apa yang akan dikerjakan dan memiliki kapasitas tetapi mesti berkehendak untuk melakukan suatu kebijakan. Untuk mengetahui disposisi Health Safety Environment dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja maka penulis mengajukan 86 pertanyaan kepada pekerja dan mitra kerja dalam pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, berikut kutipan jawaban wawancara: Pekerja PT. Pertamina Refinery Unit II ”Sangat antusias karena yang pertama kali menggalakkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sikap yang disiplin, teliti, tegas dan selalu mengingatkan akan pentingnya keselematan dan kesehatan kerja ” Mitra kerja PT. Pertamina Refinery Unit II ”Selalu mengingatkan, kordinasinya bagus, tegas, tiap pagi dapat pengarahan safety talk, siang hari juga, sangat berkontribusi dalam keselamatan dan kesehatan kerja”. Jawaban para pekerja dan mitra kerja dapat menggambarkan sikap yang baik yang dimiliki oleh HSE dalam pelaksanaan kebijakan sehingga penyampaian pelaksaan kebijakan respon baik oleh kelompok sasaran, memiliki perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja dan mitra kerja. Untuk melengkapi pertanyaan mengenai disposisi dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja penulis bertanya mengenai pengawasan yang dilakukan oleh HSEdalam pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja dan mitra kerja di area kilang minyak PT. Pertamina RU II. Berikut kutipan wawancaranya, Pekerja PT. Pertamina Refinery Unit II “Pengawasan sangat bagus, untuk dilapangan selalu melakukan pengawasan pada setiap pekerjaan dikilang, melakukan indentifikasi 87 terhadap bahaya pekerjaan, untuk pengawasan terhadap sistem diadakannya internal audit setiap enam bulan”. Mitra kerja PT. Pertamina Refinery Unit II Bagus, selalu mengontrol sebelum memulai pekerjaan ada rapat atau safety talk sekitar 10 menit, apabila pekerjaan menggunakan api akan selalu diawasi sampai pekerjaan selesai. Berdasarkan jawaban kedua informan, pengawasan yang dilakukan oleh safety section HSE PT. Pertamina RU II sudah baik pengawasan dilakukan tidak hanya pada sistem saja tetapi pada tingkat pekerjaan juga.

IV.1.4 Struktur Organisasi