Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1.6.4.1. Keselamatan

22 dan kerusakan lingkungan akibat polusi yang dihasilkan oleh suatu proses industri.

I.6.4.2. Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan sosial semua pekerja dengan setinggi- tingginya mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan melindungi pekerja dari faktor resiko pekerjaan yang merugikan kesehatan; penempatann dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja disesuaikan dengan kapabilititas fisiologi dan psikologinya dan disimpulkan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaannya. Fokus utama upaya kesehatan kerja adalah: 1. Pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan para pekerja dan kapasitas kerjanya 2.Perbaikan kondisi lingkungan kerja dan pekerjaan yang kondusif bagi Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3. Pengembangan pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja ke arah yang mendukung Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kurniawidjaja. 2012:73. 23 I.6.4.3.Kecelakaan Kerja Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja dihrapkan mampu meminimalisir angka kecelakaan kerja. Lalu Husni 2006:142 menyatakan bahwa Keselamatan Kerja bertalian dengan Kecelakaan Kerja, yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas. Klasifikasi faktor penyebab kecelakaan kerja menjadi empat, yaitu: 1. Faktor manusia, diantaranya kurangnya keterampilan atau pengetahuan tentang industri dan kesalahan penempatan tenaga kerja. 2. Faktor material atau peralatannya, misalnya bahan yang seharusnya dibuat dari besi dibuat dengan bahan lain yang lebih murah sehingga menyebabkan kecelakaan kerja. 3. Faktor sumber bahaya, meliputi: a. Perbuatan bahaya, misalnya metode kerja yang salah, sikap kerja yang teledor serta tidak memakai alat pelindung diri. b. Kondisikeadaan bahaya, misalnya lingkungan kerja yang tidak aman serta pekerjaan yang membahayakan. 4. Faktor lingkungan kerja yang tidak sehat, misalnya kurangnya cahaya, ventilasi, pergantian udara yang tidak lancar dan suasana yang sumpek. 24 Selain ada sebabnya, maka suatu kejadian juga akan membawa akibat. Menurut Lalu Husni 2006:142, akibat dari kecelakaan industri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Kerugian yang bersifat ekonomis, yaitu a. Kerusakan kehancuran mesin, peralatan, bahan dan bangunan. b. Biaya pengobatan dan perawatan korban. c. Tunjangan kecelakaan. d. Hilangnya waktu kerja. e. Menurunnya jumlah maupun mutu produksi. 2. Kerugian yang bersifat non ekonomi Pada umumnya berupa penderitaan manusia yaitu tenaga kerja yang bersangkutan, baik itu merupakan kematian, lukacidera berat, maupun luka ringan.

I.6.4.4. Organisasi Keselamatan Kerja di Tingkat Perusahaan