Pengertian Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Mudharabah

40

4. Konsep dan Penerapan Pembiayaan Mudharabah

Konsep pembiayaan mudharabah, menurut Ahmad Sumiyanto dalam Suryati: 50 Dalam penerapan atau pelaksanaan pembiayaan mudharabah menurut Ahmad Sumiyanto memaparkan beberapa kentetuan umum yang berlaku adalah: 51 a. Jumlah modal yang diserahkan kepada anggota selaku pengelola modal harus diserahkan tunai, dapat berupa uang atau barang yang dinyatakan nilainya dalam satuan uang. 50 Suryati, “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah BMT Binamas Terhadap Perkembangan Usaha dan Pendapatan Nasabah Mudharabah di BMT Binamas Purworejo ”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2012, h.27 51 Ibid., h.24-25 Akad Mudharabah Anggota BMT Tenaga Kerja Modal Proyek Usaha X Nisbah X Nisbah Keuntungan 41 b. Apabila uang diserahkan secara bertahap, harus jelas dan disepakati bersama. c. Hasil dari pengelolaan pembiayaan mudharabah dapat diperhitungkan dengan dua cara yaitu: 1 Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada bulan atau waktu yang ditentukan. Pemilik modal menanggung seluruh kegiatan kecuali akibat kelalaian dan penyimpangan pihak pengusaha. 2 Pemilik modal berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan. Namun, tidak berhak mencampuri urusan pekerjaan anggota. Jika anggota cedera janji dengan sengaja misalnya tidak mau membayar kewajiban atau menunda kewajiban, maka dapat dikenakan sanksi administrasi.

C. Usaha Kecil Mikro Menengah UMKM

1. Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM

Menurut Euis Amalia, kriteria usaha penting dibedakan untuk penentuan kebijakan yang terkait. Skala usaha dibedakan menjadi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Penyebutan UMKM adalah untuk ketiga skala usaha selain usaha besar, yakni menengah, kecil, dan mikro. Sedangkan penyebutan 42 UKM dalam disertasi ini untuk selanjutnya adalah untuk usaha kecil dan mikro saja. Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, usaha mikro dan usaha kecil mudah dikenali dan mudah dibedakan dari usaha besar. 52 Menurut Suryati, Usaha Mikro dan Kecil merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, usaha mikro dan kecil adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peranan usaha besar dan Badan Usaha Milik Negara. 53 Sedangkan menurut Anik Malikah, mudharabah yaitu perjanjian antara pemilik modal uang atau barang dengan pengusaha enterpreneur. Dimana pemilik modal bersedia membiayai sepenuhnya suatu proyek usaha dan usaha setuju untuk mengelola 52 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia, h.41 53 Suryati, “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah BMT Binamas Terhadap Perkembangan Usaha dan Pendapatan Nasabah Mudharabah di BMT Binamas Purworejo ”, h.33-34.