Uji Validitas Hasil Penelitian dan Pembahasan

92

c. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baiktidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linear antara kesalahan pengganggu periode t berbeda dengan kesalahan pengganggu periode t-1 sebelumnya. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika nilai DW kurang dari dL atau lebih dari 4-dL artinya hipotesis nol ditolak dan terjadi autokorelasi. 2 Jika nilai DW berada di antara dU dan 4-dU artinya hipotesis nol diterima dan tidak terjadi autokorelasi. 3 Jika nilai DW berada diantara dL dan dU atau diantara 4- dU dan 4-dL maka tidak ada kesimpulan yang pasti. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .692 a .479 .460 4.017 1.581 a. Predictors: Constant, Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah b. Dependent Variable: Perkembangan UMKM 93 Dapat dilihat bahwa nilai DW yaitu 1,581, jika dibandingkan dengan tabel signifikansi Durbin-Watson sebesar 5 maka nilai dL 1,283 dan dU 1,566. Jadi 4-dU = 2,434 dan 4-dL = 2,717. Karena nilai DW terletak antara dU DW 4-dU 1,566 1,581 2,434, artinya tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.

4. Uji Regresi Linear Sederhana

Dalam regresi berganda, persamaan regresi mempunyai lebih dari satu variabel independen. Misalnya, dalam suatu persamaan regresi berganda yang mempunyai variabel dependen Y dengan sebuah variabel independen, yakni X. Secara umum, persamaan regresi bergandanya dapat ditulis sebagai berikut: Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.874 8.603 -.102 .921 Pembiayaan Murabahah .960 .185 .821 5.194 .000 Interpretasi dari regresi di atas adalah sebagai berikut: 1. Konstanta a 94 Jika semua variabel independen memiliki nilai 0 maka nilai variabel dependen yang mempengaruhi keputusan sebesar - 0,874. 2. Pembiayaan Murabahah terhadap Perkembangan UMKM Nilai koefisien pembiayaan murabahah untuk variabel X1 sebesar 0,960. Artinya setiap kenaikan pembiayaan murabahah 1 maka variabel erkembangan UMKM akan naik sebesar 0,960 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi bersifat tetap. Interpretasi dari regresi di atas adalah sebagai berikut: 1. Konstanta a Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficient s T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -2.834 17.997 -.157 .877 Pembiayaan Mudharabah .966 .374 .583 2.586 .023 95 Jika semua variabel independen memiliki nilai 0 maka nilai variabel dependen yang mempengaruhi keputusan sebesar - 2,834. 2. Pembiayaan Mudharabah terhadap Perkembangan UMKM Nilai koefisien pembiayaan mudharabah untuk variabel X2 sebesar 0,966. Artinya setiap kenaikan membiayaan mudharabah 1 maka variabel perkembangan UMKM akan mengalami kenaikan sebesar 0,966 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi bersifat tetap.

5. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui berpengaruh secara signifikan atau tidaknya variabel independen terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi 0.05 5 dan menganggap variabel bebas bernilai konstan. Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria: a. Bila t-hitung t-tabel maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Jika nilai t-hitung t-tabel maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Jika nilai sig. 0,05 maka variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.