selalu diakhiri oleh acord Dm, dan pada akhir lagu juga ditutup dengan accord Dm.
5.3.7 Kantur Countur
Yang dimaksud dengan kantur disini adalah garis atau alur melodi dalam sebuah lagu. Ada beberapa istilah yang digunakan
untuk membedakan kantur. Seperti yang dikemukakan oleh William P Malm 1977 yakni, ascending Menaik, descending Menurun,
pendulous melengkung, terraced berjenjang, dan statis apabila gerakan-gerakan intervalnya terbatas.
Dari beberapa istilah tersebut, maka penulis dapat melihat kantur yang terdapat pada tonus lagu nasyid diatas. Perjalanan
melodi bila dilihat dari kalimat pertama nada vocal sebelum memasuku lirik, pergerakan melodi dimulai dengan menurun dari
nada yang tinggi ke nada yang rendah descending kemudian ketika masuknya lagu, nada juga dimulai nada yang tinggi ke nada yang
rendah dan terjadi dua kali pengulangan dengan lirik yang berbeda, kemudian setelah itu masuk musik vocal dengan pergerakan melodi
naik ascending, kemudian nada diulang kembali dengan pergerakan melodi yang menurun. Pada bait ke dua sebelum refren
pergerakan melodi diawal kalimat melodi turun descending dan setelah sampai ditengah kalimat nada kembali naik ascending. Pada
bait ketiga yaitu pada refren didapati pergerakan melodi yang statis, hal ini terlihat karena banyak menggunakan nada yang sama
Universitas Sumatera Utara
walaupun terdapat kenaikan dan penurunan namun sedikit, oleh Karen itu dapat dikatakan secara umum adalah statis.
5.3.8 Bentuk Form
Ada beberapa istilah untuk menyatakan bentuk form dalam nyanyian. Oleh William P Malm dapat dibedakan atas beberapa
istilah, yakni nyanyian yang diulang-ulang, bentuk ini disebut repetitive
, bentuk nyanyian yang memiliki formula melodi yang kecil dengan kecendrungan pengulangan-pengulangan dalam
keseluruhan nyanyian disebut iterative, bentuk nyanyian yang dalam pengulangannya pada proses pertama terjadi penyimpangan melodis
ini disebut reverting, nyanyian dengan pengulangan melodi yang sama tetapi dengan teks nyanyian yang selalu baru, bentuk ini
disebut strophic, nyanyian dengan bentuk yang terus berubah dan materi melodi yang selalu baru, bentuk ini disebut dengan
progresive . Lihat terjemahan Rizaldi Siagian 1987
Berdasarkan kriteria yang disebutkan diatas maka penulis dapat melihat bahwa bentuk form dari ke lima motif musik nyanyian
antifon tersebut adalah merupakan bentuk Progresive, dimana bentuk melodinya berubah dengan teks yang berbeda dan selalu
berubah.
5.4 Gaya