disebut proses ferifikasi. Dari proses evaluasi atau verifikasi akan ditemukan adanya tingkat pencapaian tujuan serta terjadinya penyimpangan-
penyimpangan terhadap tujuan yang telah ditentukan. c. Proses Perbaikan
Tahap mencari jalan keluar untuk mengambillangkah-langkah tindakan korelasi terhadap penyimpanganpenyimpanganyang terjadi.
2.1.2. Teori Motivasi
Pengertian motivasi erat kaitannya dengan timbulnya suatu kecenderungan untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan.Ada hubungan
yang kuat antara kebutuhan motivasi, perbuatan atau tingkah laku, tujuan dan kepuasan, karena setiap perubahan senantiasa berkat adanya dorongan
motivasi. Setiap tindakan atau perbuatan seseorang cenderung dimulai dari apa yang memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu. Buhler, 2004
memberikan pendapat tentang pentingnya motivasi sebagai berikut: “Motivasi pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa banyak
usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan”. Motivasi atau dorongan untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya sesuatu
tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi kerja setinggi- tingginya bagi para karyawan dalam perusahaan”.
Pentingya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, mendorong atau mendukung prilaku manusia, untuk bekerja
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
keras dan mencapai hasil optimal. Menurut Peterson dan Plowman yang dikutip oleh Hasibuan 2002 mengatakan bahwa orang mau bekerja karena:
a. Keinginan untuk hidup The Desire to Live Keinginan untuk hidup merupakan keinginan utama dari setiap orang
manusia bekerja untuk dapat makan dan makan untuk dapat melanjutkan hidupnya.
b. Keinginan untuk suatu posisi The Desire For Position Keinginan untuk suatu posisi dengan memiliki sesuatu merupakan
keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab mengapa manusia mau bekerja.
c. Keinginan akan kekuasaan The Desire For Power Keinginan akan kekuasaan merupakan keinginan selangkah diatas
keinginan untuk memiliki, yang mendorong untuk bekerja. d. Keinginan akan pengakuan The Desire For Recognation
Keinginan akan pengakuan, penghormatan atau status sosial, merupakan jenis terakhir dari kebutuhan yang mendorong orang untuk
bekerja. Dengan demikian dapat disimpulkan beberapa pendapat ahli tersebut
di atas, bahwa motivasi mengandung pengertian : 1.
Merupakan daya pendorong dalam diri seseorang karyawan untuk melakukan suatu perbuatan tertentu kearah positif sesuai kebutuhan
dan keinginan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Merupakan manifestasi dari keinginan yang kuat untuk mencapai
suatu tujuan yang bersangkutan. 3.
Sebagai sarana yang dapat digunakan untuk memadukan tujuan yang bersangkutan dengan tujuan sekolah atau kelompok.
4. Merupakan hal yang spesifik yang sangat tergantung kepada pribadi
yang yang bersangkutan. 5.
Merupakan kondisi yang tidak tetap dan dapat berubah dari waktu ke waktu.
Teori Motivasi
a. Teori Motivasi Abraham Maslow Teori motivasi menurut Abraham Maslow 2008:125 adalah
bahwa: Kebutuhan manusia dibagi menjadi lima bagian yang tersusun dalam
suatu hirarki. Kelima kebutuhan manusia tersebut didefinisikan sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisik dan biologi Physiological Needs 2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan Safety and Security
Needs 3. Kebutuhan sosial Affiliation or Acceptance Needs or
Belongingness 4. Kebutuhan akan penghargaan atau prestise Esteem or Status
Needs 5. Aktualisasi diri Self Actualitation
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
b. Teori Motivasi menurut Douglas Murray Mc Gregor 2008:69 adalah :
Menggambarkan dua teori tentang manajemen dan implikasinya bagi motivasi yaitu teori X dan teori Y. Dalam teori X mempunyai lima
premis yaitu: 1.
Pada umumnya manusia dari wataknya tidak suka untuk bekerja. 2.
Kebanyakan manusia tidak bersemangat dan membutuhkan alat pendorong berupa ongkos untuk membuat mereka mau bekerja.
3. Kebanyakan manusia lebih suka diperintah apa yang harus
dilakukan. 4.
Kebanyakan manusia menolak adanya perubahan. 5.
Kebanyakan manusia mudah tertipu dan tidak cerdas.
Dalam teori Y mempunyai enam premis yaitu : 1.
Pada umumnya manusia mau belajar, tidak hanya menerima tetapi juga mencari tanggungjawab.
2. Mempunyai kemampuan, kreativitas dan daya imajinasi
memecahkan masalah. 3.
Bekerja adalah kodrat manusia sama halnya bermain atau beistirahat.
4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk
mencapai tujuan sekolah.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5. Keterkaitan pada tujuan sekolah adalah fungsi dari penghargaan
yang diterima karena prestasi karyawan dalam pencapaian tujuan itu.
6. Sekolah seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk
mewujudkan potensinya dalam pecapaian tujuan. c. Teori pengharapan menurut Mosley 2002:186.
Keinginan seseorang untuk menghasilkan berproduksi sangat tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapainya dan persepsi atas
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. Produktivitas hasil yang dicapainya merupakan alat pemuas bagi seseorang. Produktivitas
adalah alat pemuas bagi seseorang. Produktivitas adalah aiat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, oleh sebab itu bila ingin
memotivasi seseorang, kepadanya perlu diberikan pengertian tentang tujuan pribadi, hubungan usaha dan tindakan antar tindakan dan hasil
dari keputusan karena tercapainya tujuan tertentu. Dari teori ini dapat dijelaskan bahwa motivasi adalah hasil dari
tiga faktor: seberapa besar seseorang menginginkan imbalan, perkiraan harapan orang itu tentang kemungkinan bahwa upaya yang
dilakukan akan menimbulkan prestasi yang yang berhasil Expectancy, dan perkiraan bahwa prestasi itu akan menghasilkan
imbalan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Prinsipnya asumsi bahwa motivasi seseorang untuk mewujudkan atau menggerakkan usahanya didasarkan pada keyakinan
atau pengharapan untuk sukses. d. Teori Motivasi menurut Higienes dari Frederick Herzberg Mosley
2002:171 Teori ini juga disebut dengan Herzbergs factor teory. Idealnya
motivasi yang dapat meransang usaha adalah untuk melaksanakan tugas yang lebih ahli dan untuk mengembangkan kemampuan.
Faktor motivasi menyangkut kebutuhan psikologis seseorang. Kebutuhan ini adalah perasaan sempurna dalam melaksanakan pekerjaan.
Faktor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi secara lansung berkaitan dengan pekerjaan intrinsik. Konsep ini disebut juga teori
dua faktor. Pertama adalah faktor motivator terhadap keberhasilan pelaksanaan, pengakuan pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab yang
dipercaya dan pengembangan potensi individu. Sedangkan faktor kedua adalah faktor higiene yang yang dapat menimbulkan rasa tidak puas pada
karyawan, terdiri atas administrasi dan kebijakan perusahaan, kulitas supervisi, hubungan antar individu, kondisi kerja dan gaji.
Dari teori ini timbul bahwa dalam perencanaan pekerjaan harus dilakukan sedemikian rupa agar kedua faktor ini dapat dipenuhi. Ada
semacam kepuasan lain yang terkait langsung dengan pekerjaannya itu, maka pegawai makin tedorong melakukan berprestasi yang lebh baik lagi. Dalam
risetnya mengenai prestasi, David Mc Clelland mendapatkan bahwa
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
usahawan, ilmuwan dan para ahli lainnya semua mempercepat secara rata- rata pada motivasi prestasi. Motivasi prestasi seorang usahawan tidak
semata-mata ingin mencapai keuntungan demi keuntungan sendiri, tetapi karena ia mempunyai keinginan yang kuat untuk berprestasi. Keuntungan
hanyalah suatu ukuran sederhana yang menunjukkan seberapa baik pekerjaan telah dilakukan hal ini tidak sepenting tujuan itu sendiri. Menurut
Mc Clelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang
lain dalam banyak situasi. Mc. Clelland memusatkan perhatiannya pada ketiga kebutuhan manusia yaitu : berprestasi, penghargaan dan kekuasaan,
karena ketiga kebutuhan ini telah terbukti merupakan unsur-unsur penting yang ikut prestasi pribadi dalam berbagai situasi kerja dan cara hidup.
Teori Mc. Clelland ini sangat penting dalam mempelajari motivasi, karena motivasi prestasi dapat diajarkan untuk mencapai sukses kelompok
atau sekolah. Selanjutnya David Mc Clelland mengemukakan klasifikasi teori motif sebagai berikut: The survival motive model, The stimulus intensity
model, The stimulus pattern model and The affective arousai model. Dari keempat klasifikasi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: The survival
motive model teori motif yang mendasarkan diri pada dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Teori ini mengatakan bahwa motif ini
bersumber dari kebutuhan-kebutuhan atau dorongan-dorongan induvidu sebagai makhluk, untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.Kebutuhan
yang dimaksud adalah kebutuhan biologis seperti makan, minum,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
bernafas.Kebutuhan biologis seperti ini mendorong individu berbuat aktif untuk memenuhinya.Teori motif yang mendasarkan diri pada tingkat
rangsangan yang dihadapi individu The stimulus intensive model.Teori ini mengatakan bahwa motif dan dorongan untuk berbuat timbul karena adanya
rangsangan yang kuat.Rangsangan tersebut menimbulkan dorongan berbuat, harus ada rangsangan yang kuat.Teori yang mendasarkan diri pada pola
ransangan di dalam suatu situasi The stimulus pattern model. Teori ini mengatakan bahwa motivasi timbul bila ada rangsangan situasi yang selaras
dengan harapan dan tanggapan organisme, atau situasi tersebut menimbulkan pertentangan respon yang mempengaruhi kepada kekecewaan. Teori ini
mendasarkan diri pada pembangkitan afeksi The affective arousai model. Berdasarkan teori-teori yang diungkapkan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud motivasi kerja pada penelitian ini adalah suatu keadaan dari dalam maupun dari luar individu yang mempengaruhi
dorongan dan mengarahkan untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai suatu tujuan dari beberapa teori tentang motivasi di atas.
2.1.3 Teori Kepemimpinan