Koefisien Determinasi R Uji t uji parsial

H 1 : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0 Artinya pengawasan, motivasi, dan kepemimpinan secara serempak berpengaruh terhadap prestasi pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara.

b. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model, yaitu variasi pengawasan, motivasi, dan kepemimpinan dalam menerangkan variasi variabel kinerja pegawai. Nilai R 2 akan berkisar antara 0 sampai 1, jika determiner R2 semakin besar atau mendekati 1 satu maka hubungan variabel bebas X 1 ,X 2 ,X 3 terhadap variabel terikat Y semakin kuat. Jika nilai R2 semakin kecil atu mendekati 0 nol maka hubungan variabel bebas X 1 ,X 2 ,X 3 terhadap variabel terikat Y semakin lemah.

c. Uji t uji parsial

Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu pengawasan, motivasi, dan kepemimpinan secara parsial terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel pengawasan terhadap kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. H : b 1 = 0. Artinya pengawasan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pada pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. H : b 1 ≠ 0. Artinya pengawasan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. H : b 2 = 0. Artinya motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. H : b 2 ≠ 0. Artinya motivasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. 3. Pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. H : b 3 = 0. Artinya kepemimpinan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. H : b 3 ≠ 0. Artinya kepemimpinan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel, dan kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak H 1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara 4.1.1 Letak Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara adalah salah satu kabupaten yang bernaung di bawah privinsi Sumatera Utara. Kabupaten Tapanuli Utara dengan luas wilayah sekitar 3.793,71 Km 2 , terletak di wilayah pengembangan dataran tinggi Sumatera Utara berada pada ketinggian antara 300 – 1.500 meter di atas permukaan laut. Secara astronomis Kabupaten Tapanuli Utara terletak pada posisi 1 o 20’ – 2 o 41 LU dan 98 o 05 – 99 o 16’ BT, sedangkan secara geografis diapit atau berbatasan langsung dengan lima kabupaten, yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, dan sebelah barat berbatasan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Letak geografis ini sangat menguntungkan karena berada pada jalur lintas beberapa kabupaten di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 yang dilaksanakan oleh BPS jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 279.257 jiwa. Menurut jenis kelamin diketahui jumlah penduduk laki-laki sebesarm 138.156 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara