Uji Signifikansi Parsial Uji t

Pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 19,428 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 adalah 2,75. Hal ini berarti F hitung F tabel 19,428 2,75 dengan tingkat signifikansinya 0,000 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen pengawasan, motivasi, dan kepemimpinan secara serempak adalah signifikan terhadap kinerja pegawai.

b. Uji Signifikansi Parsial Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variabel dependen, kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5 Hasil pengolahan SPSS 17.0 dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17.0 Februari 2012 T tabel dapat diperoleh dari tabel t pada α = 5 di mana: df pembilang = k-1, df penyebut = n-k k=4, n= 64 maka t tabel = 1,669 Sehingga berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai t hitung dari variabel pengawasan X 1 , motivasi X 2 , dan kepemimpinan X 3 berturut-turut adalah 7,081 ; 1,119 ; 0,780. Nilai t tabel pada α = 5 adalah 1,669. Berdasarkan nilai ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Variabel pengawasan X 1 memiliki t hitung 7,081 t tabel 1,669 dan nilai signifikansi 0,000 dibawah lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti variabel pengawasan X 1 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Y. Apabila variabel Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.588 3.382 1.061 .293 PENGAWASAN .658 .093 .654 7.081 .000 MOTIVASI .101 .090 .102 1.119 .267 KEPEMIMPINAN .075 .096 .072 .780 .439 a. Dependent Variable: KINERJA Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pengawasan X 1 ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja pegawai Y akan meningkat sebesar 0,658 satuan. 2. Variabel motivasi X 2 memiliki t hitung 1,119 t tabel 1,669 dan nilai signifikansi 0,267 di atas lebih besar dari 0,05, hal ini berarti variabel motivasi X 2 berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Y. Apabila variabel motivasi X 2 ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja pegawai Y tidak akan meningkat sebesar 0,101 . 3. Variabel kepemimpinan X 3 memiliki t hitung 0,780 t tabel 1,669 dan nilai signifikansi 0,439 di atas lebih besar dari 0,05, hal ini berarti variabel kepemimpinan X 3 berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Y. Apabila variabel kepemimpinan X 3 ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja pegawai Y tidak akan meningkat sebesar 0,075. Uraian tersebut menyimpulkan bahwa variabel pengawasan X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Y pada Dinas Kesehatan Kab. Tapanuli Utara, sedangkan motivasi X 2 dan kepemimpinan X 3 berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Y pada Dinas Kesehatan Kab. Tapanuli Utara.

c. Uji Koefisien Determinasi R