Defenisi Penyebab Batuk TINJAUAN PUSTAKA

6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi

Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksi menular, yang menyerang paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberkulosis. 4 Sekitar 80 Mycobacterium tuberculosis menginfeksi paru, tetapi dapat juga menginfeksi organ tubuh lainnya seperti kelenjer getah bening, tulang belakang, kulit, saluran kemih, otak, usus, mata dan organ lain karena penyakit tuberkulosis merupakan penyakit sistemik yaitu penyakit yang dapat menyerang seluruh bagian tubuh dan dapat menimbulkan kerusakan progresif. 13

2.2 Penyebab

Penyebab penyakit TB paru adalah Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini panjangnya 1-4 mikron x 0,3-0,6 mikron, tumbuh optimal pada suhu sekitar 37 ˚C dengan pH optimal 6,4-7, dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, tidak mempunyai selubung tetapi lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid. 4,5 Gambar 2.1 Mycobacterium tuberkulosis 6 Universitas Sumatera Utara 7 Sebagian besar komponen M. tuberculosis adalah lemaklipid sehingga bakteri mampu tahan terhadap asam serta sangat tahan terhadap zat kimia dan faktor fisik. Bakteri ini juga tahan dalam keadaan kering dan dingin, bersifat dorman dan aerob. Bakteri ini mati pada pemanasan 100 ˚C selama 5 -10 menit atau pada pemanasan 60 ˚C selama 30 menit. Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di udara terutama di tempat yang lembab dan gelap, namun tidak tahan terhadap sinar ultraviolet. 4

2.3 Patogenesis

Sumber penularan adalah penderita TB paru BTA positif + yang dapat menularkan kepada orang yang berada disekitarnya atau disekelilingnya terutama kontak erat dengan penderita. Pada waktu batuk atau bersin penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet nuklei. Partikel yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam, tergantung ada tidaknya sinar matahari, ventilasi yang baik dan kelembapan. 4 Bakteri TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe atau langsung ke organ terdekatnya. 14 Tidak semua kuman TB paru yang masuk ke dalam tubuh akan berkembang menjadi penyakit TB paru. Mekanisme pertahanan tubuh akan segera bekerja dan kuman yang masuk tersebut akan dilumpuhkan. Namun jika kondisi kesehatan sedang buruk maka daya tahan tubuh akan berkurang, sehingga kemungkinan terjadinya penyakit TB paru akan lebih besar. 15 Universitas Sumatera Utara 8 Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya infeksi adalah: 16 a. Harus ada sumber infeksi. b. Jumlah basil sebagai penyebab infeksi harus besar. c. Virulensi yang tinggi dari basil TB. d. Daya tahan tubuh yang menurun memungkinkan basil berkembang.

2.3.1 Tuberkulosis Paru Primer

Infeksi primer terjadi pada seseorang yang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Infeksi ini dapat terjadi dalam paru dan organ lain seperti hidung, tonsil, usus, kulit, kelenjar parotis, dan konjungtiva. Namun sebagian besar 95 infeksi primer terjadi di dalam paru. Hal ini disebabkan penularan basil TB sebagian besar melalui udara, masuk melalui saluran pernapasan dan karena jaringan paru mudah terkena infeksi TB susceptible. Setelah kuman TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainya seperti bagian paru lain, selaput otak, otak, tulang, hati, ginjal, dan lain-lain melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, dan saluran napas. 14 TB paru primer adalah peradangan paru yang disebabkan oleh basil TB pada tubuh penderita yang belum pernah mempunyai kekebalan spesifik terhadap basil tersebut. Tiga ribu droplet nuklei akan dikeluarkan oleh pasien TB BTA positif yang sedang batuk dan berbicara selama 5 menit. Droplet nuklei ini dapat terhirup oleh orang-orang yang ada di sekitar penderita ini, sampai kejauhan sekitar 3 meter. Kuman TB yang ada dalam droplet nuklei yang terhirup, dapat menembus sistem mukosilier saluran napas sehingga dapat mencapai dan bersarang di bronkus dan alveoli. 16 Universitas Sumatera Utara 9 Pada permulaan infeksi, basil TB masuk ke dalam tubuh yang belum mempunyai kekebalan, selanjutnya tubuh mengadakan perlawanan dengan cara yang umum yaitu melalui infiltrasi sel-sel radang ke jaringan tubuh yang mengandung basil TB. Reaksi tubuh ini disebut reaksi non spesifik yang berlangsung kurang lebih 3-7 minggu. Pada tahap ini tubuh menunjukkan reaksi radang yakni kalor, rubor, tumor, tetapi uji kulit dengan tuberkulin masih negatif. 16 Setelah reaksi radang non spesifik dilampaui, reaksi tubuh memasuki tahap alergis yang berlangsung kurang lebih 3-7 minggu. Pada saat itu sudah terbentuk zat anti sehingga tubuh dapat menunjukkan reaksi yang khas yaitu peradangan umum ditambah uji kulit dengan tuberkulin yang positif. 17 Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh. Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TB paru. Meskipun demikian ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persisten. Kadang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan yang bersangkutan akan menjadi penderita TB paru. 18 Menurut Meyer yang dikutip oleh Alsagaff ada 2 jenis TB paru primer, yaitu: 19 a. TB paru primer sederhana simple primary tuberculosis a.1 Terjadi pada 43,5 dari kasus TB. a.2 Secara radiologis , tidak tampak kelainan. a.3 Uji kulit tuberkulin memberi reaksi positif. Universitas Sumatera Utara 10 b. Infeksi TB paru primer dengan kelainan radiologis primary infection tuberculosis b.1 Kelainan radiologis berupa pembesaran kelenjar limfe mediastinum. b.2 Uji kulit tuberkulin, menunjukkan reaksi positif. b.3 Kelainan ini dijumpai pada 18,5. Umumnya TB paru primer sembuh sendiri, walaupun ada kemungkinan di kemudian hari mengalami kekambuhan dengan proses yang lebih cepat pada organ lain, yang sumbernya berasal dari TB paru primer tersebut. 19

2.3.2 Tuberkulosis Paru Post Primer

19 Banyak istilah yang digunakan seperti: post primary tuberculosis, progressive tuberculosis, adult type tuberculosis, phthysis dan lain-lain. Infeksi dapat berasal dari : a. Dari luar eksogen: infeksi ulang pada tubuh yang pernah menderita TB. b. Dari dalam endogen: infeksi berasal dari basil yang sudah berada dalam tubuh, merupakan proses lama yang pada mulanya tenang dan oleh suatu keadaan menjadi aktif kembali.

2.4 Gambaran Klinis

5 Gambaran klinis TB paru dibagi atas 2 golongan yaitu gejala sistemik dan gejala respiratorik. Universitas Sumatera Utara 11

2.4.1 Gejala Sistemik a.

Demam Biasanya timbul pada sore dan malam hari disertai dengan keringat mirip dengan influenza yang segera mereda. Demam seperti ini dapat hilang timbul. Demam dapat mencapai suhu tinggi yaitu 40 ˚C. b. Gejala sistemik lain adalah malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan menurun. 5

2.4.2 Gejala Respiratorik

5

a. Batuk

Gejala batuk timbul paling awal dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Biasanya batuk bersifat ringan sehingga dianggap batuk biasa. Pada penderita TB paru, batuk akan timbul ketika penyakit telah mengenai bronkus, dan batuk mula-mula disebabkan karena iritasi bronkus, selanjutnya akibat terjadi peradangan pada bronkus sehingga terjadi batuk yang produktif, batuk ini dapat terjadi 2-3 minggu. b . Batuk Darah Batuk darah jarang merupakan tanda dari permulaan dari penyakit tuberkulosis atau initial symptom karena batuk darah merupakan tanda telah terjadinya ekskavasi dan ulserasi dari pembuluh darah pada dinding kavitas. Seringkali darah yang dibatukkan pada penyakit tuberkulosis bercampur dahak yang mengandung basil tahan asam. Batuk darah juga dapat terjadi pada tuberkulosis yang sudah sembuh, hal ini disebabkan karena adanya robekan jaringan paru. Pada keadaan ini dahak sering tidak mengandung basil tahan asam negatif. Universitas Sumatera Utara 12

c. Sesak napas