55
Dari gambar 5.7 dapat dilihat bahwa proporsi keluhan utama penderita tuberculosis paru dengan komplikasi tertinggi adalah batuk 40,2 dan terendah
adalah nyeri dada 5,6. Gejala batuk merupakan keluhan utama yang biasanya timbul paling awal
dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan. Biasanya batuk bersifat ringan sehingga dianggap batuk biasa. Pada penderita TB Paru, batuk akan timbul
ketika penyakit telah mengenai bronkus, dan batuk mula-mula disebabkan karena iritasi bronkus, selanjutnya akibat terjadi peradangan pada bronkus sehingga terjadi
batuk yang produktif.
5
5.3.2 Tipe Penderita
Proporsi tipe penderita penderita tuberkulosis paru dengan komplikasi yang rawat inap di RSUD Rantauprapat tahun 2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
56
Gambar 5.8 Diagram Pie Distribusi Proporsi Tipe Penderita TB Paru Dengan Komplikasi yang Rawat Inap di RSUD Rantauprapat
Tahun 2012
Dari gambar 5.8 dapat dilihat bahwa proporsi tipe pennderita TB paru dengan komplikasi tertinggi adalah kambuh 71,0 dan terendah lalai drop out 29,0. Hal
ini disebabkan penderita TB paru yang sudah sembuh kurang memperhatikan pola hidup yang sehat dan prilaku yang baik sehingga bakteri yang ada dalam dirinya
dapat bangkit kembali sehingga penyakit tuberculosis menyerang tubuhnya kembali.
42
5.3.3 Kategori pengobatan
Semua penderita tuberkulosis paru dengan komplikasi menggunakan kategori pengobatan yaitu kategori 2. Hal ini disebabkan penderita tuberkulosis paru yang
datang berobat di RSUD Rantauprapat kambuh dan lalai drop out.
71,0 29,0
Tipe Penderita
Kambuh LalaiDrop out
Universitas Sumatera Utara
57
5.3.4 Lama Rawatan Rata-rata Lama rawatan rata-rata penderita tuberkulosis paru dengan komplikasi adalah
4,76 hari atau 5 hari. SD Standar Deviasi 2,851 hari 3 hari dengan lama rawatan minimum 1 hari dan lama rawatan maksimum 11 hari.
Lama rawatan 1 hari hal ini disebabkan penderita tuberkulosis meninggal akibat dari kondisi pasien yang datang kerumah sakit sudah memburuk,
sedangkan lama rawatan 11 hari pada penderita TB paru dengan komplikasi yang membutuhkan perawatan secara spesifik lebih lama.
5.3.5 Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi keadaan sewaktu pulang penderita tuberkulosis paru dengan komplikasi yang rawat inap di RSUD Rantauprapat tahun 2012 dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
58
Gambar 5.9 Diagram Pie Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang
Penderita TB Paru Dengan Komplikasi yang Rawat Inap di RSUD Rantauprapat Tahun 2012
Dari gambar 5.9 dapat dilihat bahwa proporsi keadaan sewaktu pulang penderita TB paru dengan komplikasi tertinggi adalah pulang berobat jalan 49,5
dan terrendah adalah pindah 2,8. Hal ini disebabkan karena masih perlunya penderita mendapat perawatan
terapi obat baik pra atau pasca penatalaksaan medis dilakukan guna memulihkan kondisi penderita.
21
5.3.6 Sumber Biaya