12
c. Sesak napas
Sesak napas pada tuberkulosis disebabkan oleh penyakit yang luas pada paru atau karena adanya penggumpalan cairan di rongga pleura sebagai komplikasi TB
paru. Penderita yang sesak napas sering mengalami demam dan berat badan menurun. Pada awal penyakit gejala ini tidak pernah didapat.
d. Nyeri dada
Gejala ini biasanya ditemukan pada penderita yang mempunyai keluhan batuk kering non produktif dan nyeri ini akan timbul bila infiltrasi radang sampai ke
pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
2.5 Klasifikasi Penyakit
2.5.1 Tuberkulosis Paru
5
Tuberkulosis paru adalah TB yang hanya menyerang jaringan paru tidak termasuk pleura selaput paru. Tuberkulosis paru terbagi atas :
a. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak BTA
a.1 TB Paru BTA positif
a.1.1 Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif.
a.1.2 Hasil dari pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif dan terdapat kelainan radiologik yang menunjukkan gambaran
TB aktif. a.1.3 Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukan hasil BTA
positif dan biakan positif.
Universitas Sumatera Utara
13
a.2 TB Paru BTA negatif
a.2.1 Hasil pemerikasaan dahak 3 kali menunjukan BTA negatif, sedangkan gambaran klinis dan pemeriksaan radiologi menunjukkan tuberkulosis aktif.
a.2.2 Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif, dan biakan M. tuberculosis positif.
b. Berdasarkan riwayat pengobatan
13
Berdasarkan riwayat pengobatan penderita, dapat digolongkan atas tipe: b.1 Kasus Baru adalah penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah
pernah menelan OAT kurang dari satu bulan. b.2 Kasus Kambuh Relaps adalah penderita yang sebelumnya pernah mendapat
pengobatan OAT dan dinyatakan sembuh, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif.
b.3 Lalai DefaultedDrop out adalah penderita yang sudah mengalami pengobatan kurang lebih 1 bulan, dan berturut-turut tidak mengambil obat 2 bulan atau lebih,
sebelum masa pengobatannya selesai kemudian datang lagi berobat. b.4 Gagal adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali
menjadi positif pada akhir bulan ke-5 atau akhir pengobatan. b.5 Kronis adalah penderita dengan hasil pemeriksaan BTA positif setelah selesai
pengobatan ulang dengan pengobatan kategori dua dengan pengawasan yang baik.
2.5.2 Tuberkulosis Ekstra Paru
5
Tuberkulosis ekstra paru adalah TB yang menyerang organ tubuh lain selain paru misalnya pleura, kelenjer getah bening, selaput otak, tulang, ginjal dan lain-lain.
TB ekstra paru berdasarkan pada tingkat keparahan penyakitnya, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
14
a. TB ekstra paru ringan, misalnya TB kelenjar limfe, pleuritis eksudative unilateral, tulang kecuali tulang belakang, sendi, dan kelenjar adrenal.
b. TB ekstra paru berat, misalnya: meningitis, perikarditis, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran kemih dan alat kelamin.
2.6
Komplikasi
5
Pada pasien tuberkulosis dapat terjadi beberapa komplikasi, baik sebelum pengobatan atau dalam masa pengobatan maupun setelah selesai pengobatan.
Beberapa komplikasi yang mungkin timbul pada penderita tuberkulosis paru adalah:
a. Efusi pleura
Efusi pleura adalah suatu keadaan di mana terdapatnya penumpukan cairan dalam rongga pleura. Efusi pleura dapat disebabkan kerena kondisi gangguan pada
reabsorbsi dan peningkatan produksi cairan pleura akibat infeksi pada pleura. Pada penderita tuberkulosis paru, efusi pleura disebabkan karena meningkatnya
permeabilitas kapiler yang disebabkan karena infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis
20
b. Batuk darah Hemoptisis
Hemoptisis adalah darah yang keluar dari mulut saat batuk. Darah yang dikeluarkan pada penderita tuberkulosis paru dapat berupa garis atau bercak-bercak
darah, gumpalan-gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah yang banyak. Batuk darah pada tuberkulosis paru merupakan tanda telah terjadinya ekskavasi dan ulserasi
dari pembuluh darah pada dinding kavitis.
21
Universitas Sumatera Utara
15
c. Bronkiektaksis