3.3.5. Aktivitas Antimikroba dengan Metode Difusi Agar
Biakan E.coli, S.aureus, Shigella , Salmonella dan P.aeruginosa
diambil beberapa ose dan diencerkan dalam larutan NaCl fisiologis
kekeruhan dari biakan dibandingkan dengan standard Mc Farland 10
8
Inokulum sebanyak 1 ml diinokulasikan pada cawan
petri berdiameter 9 cm dituang 10 ml Mueller Hinton Agar ke
dalam cawan petri Padatan agar
diletakkan edible film dengan diameter 0,52 cm pada agar yang memadat
diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam
diukur zona antimikrobial dengan jangka sorong Hasil
Universitas Sumatera Utara
3.3.6. Estimasi Kepadatan Sel Isolat Baketri dengan Cara Standard Plate Count
SPC
Potongan ikan salmon masing masing 10 g
dibungkus dengan film kitosan – tepung biji aren , dan tanpa plastik sebagai
kontrol
disimpan dalam pendingin pada suhu 5 – 10
C dengan selang waktu 20 hari 1 g dari masing
masing perlakuan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambah dengan aquadest steril hingga 10 ml Kultur awal
diencerkan sampai 10.000 kali dimasukkan 10 ml media PCA dan 1 ml
dari hasil pengenceran kultur awal divorteks hingga homogen
Media P A + Kultur C
dituang ke dalam cawan petri dan didiamkan hingga memadat
diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam
isolat bakteri dihitung dengan koloni counter dengan selang waktu 0, 1, 2, 3, 5,
10, 13 dan 20 hari
Hasil
Universitas Sumatera Utara
3.3.7. Uji Biodegradasi Film Spesimen terhadap Jamur Aspergillus Niger
Spesimen dengan ukuran 3 x 3 cm
2
ditimbang menggunakan neraca analitik
direndam dalam alkohol 70 selama 5 menit
direndam dalam aquadest steril selama 5 menit
Satu ose dari jamur Aspergillus niger
diinokulasikan ke permukaan
cawan petri
spesimen diletakkan di atas permukaan media yang telah diinokulasikan dengan jamur
Aspergillus niger
diamati perubahan beratnya dengan selang waktu 3, 6, 9, 12, 15, 18 dan 21 hari
diinkubasi pada suhu 29 C
Film hasil biodegradasi dianalisa FT – IR pada hari ke -21
dianalisa permukaan dan penampangnya dengan alat SEM pada hari ke -21
Hasil
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian. 4.1.1. Kandungan Karbohidrat dan Protein dari Tepung Biji Aren.
Kadar karbohidrat yang diperoleh dari tepung biji aren adalah 59,5930 Lampiran 2 dan kadar protein yang diperoleh dari tepung biji aren adalah 1,2841
Lampiran 3 . Dari 1000 g buah aren diperoleh 150 g biji aren kolang kaling dan dari 500 g s
g tepung biji aren.
4.1.2.
pelapis kitosan – tepung biji itunjukkan gambar berikut :
Gambar 4.1. Film Pelapis Kitosan – Tepung Biji Aren.
Gliserol yang digunakan dalam pembuatan film pelapis kitosan – tepung biji aren berfungsi sebagai pemlastis.
ampel basah biji aren diperoleh 9,734
Karateristik Film Pelapis .
Dari penelitian yang dilakukan dihasilkan film aren dengan pemlastis gliserol 0,64 bb seperti d
Universitas Sumatera Utara