BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian. 4.1.1. Kandungan Karbohidrat dan Protein dari Tepung Biji Aren.
Kadar karbohidrat yang diperoleh dari tepung biji aren adalah 59,5930 Lampiran 2 dan kadar protein yang diperoleh dari tepung biji aren adalah 1,2841
Lampiran 3 . Dari 1000 g buah aren diperoleh 150 g biji aren kolang kaling dan dari 500 g s
g tepung biji aren.
4.1.2.
pelapis kitosan – tepung biji itunjukkan gambar berikut :
Gambar 4.1. Film Pelapis Kitosan – Tepung Biji Aren.
Gliserol yang digunakan dalam pembuatan film pelapis kitosan – tepung biji aren berfungsi sebagai pemlastis.
ampel basah biji aren diperoleh 9,734
Karateristik Film Pelapis .
Dari penelitian yang dilakukan dihasilkan film aren dengan pemlastis gliserol 0,64 bb seperti d
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.1. Analisis FT – IR
Hasil analisis spektroskopi FT-IR dari film pelapis kitosan – tepung biji aren memberikan spektrum dengan puncak-puncak serapan pada daerah bilangan
gelombang 3387; 2931; 1651; 1581; 1419; 1095; dan 864 cm
-1
Gambar 4.2 .
Gambar 4.2. Spektrum FT – IR dari Film Pelapis Kitosan – Tepung Biji Aren
4.1.2.2. Analisis SEM
Uji SEM film pelapis kitosan – tepung biji aren dapat ditunjukkan pada gambar berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Foto SEM dari Permukaan Film Kitosan – Tepung Biji Aren dengan Perbesaran 2000x
Film Kitosan – Tepung Biji Aren
Gambar 4.5. Foto SEM Penampang Film Kitosan – Tepung Biji Aren dengan
Perbesaran 2000x Gambar 4.4. Foto SEM dari Permukaan
dengan Perbesaran 5000x
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.3. Pengukuran Ketebalan Film Pelapis
Pengukuran ketebalan film pelapis kitosan – tepung biji aren diukur menggunakan alat mikrometer sekrup pada 5 posisi acak , hasilnya ditunjukkan pada
tabel 4.1. berikut :
Tabel 4.1. Ketebalan Rata – Rata Film Pelapis
4.1.2.4. Uji Kekuatan Tarik dan Kekuatan Regang
jukkan Sampel
Ulangan Ketebalan mm
Film pelapis kitosan - tepung
biji aren I
II III
IV V
Rata - Rata 0,095
0,09 0,095
0,085 0,085
0,09
Harga kekuatan tarik load dan kekuatan regang stroke dan persen pertambahan panjang dari film pelapis kitosan – tepung biji aren dapat ditun
pada tabel berikut :
Tabel 4.2. Harga Kekuatan Tarik dan Kemuluran
Sampel Ulangan
Kekuatan Tarik MPa
Film pelapis kitosan - tepung
biji aren I
II III
Rata - Rata 0,108
0,163 0,653
0,308 Kemuluran
23,91 13,89
10,03 15,94
Universitas Sumatera Utara
Hasil Uji Tarik dari film pelapis kitosan tepung biji aren dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.1.2.5. Uji Aktivitas Air
Hasil pengukuran aktivitas air dari film pelapis kitosan – tepung biji aren dengan menggunakan metode kurva interpolasi ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3. Nilai Aktivitas Air a
w
dari Film Pelapis
Perhitungan nilai a
w
dan diagram pertambahan berat Vs a
w
ditunjukkan pada lampiran 5.
4.1.2.6. Uji Laju Transmisi Uap Air. ASTM E 96E 96 M-05
Hasil pengukuran laju transmisi uap air dari film pelapis kitosan – tepung biji aren ditunjukkan Lampiran 6.
4.1.2.7. Laju Respirasi Gas O
2
dan Gas CO
2
Pengukuran laju rata rata respirasi O
2
dan CO
2
dari ikan yang dilapisi dapat ditunjukkan pada tabel 4.4.
Ulangan Film pelapis
kitosan - tepung biji aren
I Larutan K
2
SO
4
II Larutan K
2
Cr
2
O
7
III Silika Gel Rata - Rata
0,513
0,486 Aktivitas air a
0,516 0,43
Sampel
w
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Laju rata- rata respirasi O
2
dan CO
2
Tabel dan grafik perlakuan dari pengukuran laju respirasi O
2
dan CO
2
dengan selang waktu 6 jam dapat ditunjukkan pada Lampiran 7 dan gambar alat cosmotektor
untuk pengukuran laju respirasi gas O
2
dan CO
2
dapat dilihat pada Lampiran 8.
ilm Pelapis
ikroba dapat t bakteri dengan
Tabel 4.5. Indeks Antimikroba Film Pelapis
Aktivitas antimikroba dari film pelapis kitosan – tepung biji aren dengan berbagai bakteri uji dapat dilihat pada gambar berikut :
Laju rata-rata respirasi ikan salmon yang dilapisi film pelapis
O
2
mlkg.jam 58,293
73,072 74,711
73,982 Laju rata-rata respirasi ikan salmon
yang tidak dilapisi film pelapis O
2
mlkg.jam CO
2
mlkg.jam CO
2
mlkg.jam
4.1.3. Pengujian Sifat Antimikroba, Biodegradasi dan Aplikasi F 4.1.3.1. Hasil Pengujian Antimikroba Film Pelapis Kitosan – Tepung Biji Aren
Indeks antimikroba film pelapis pada cawan petri berisi biakan m dilihat pada tabel 4.5. dan Isolat bakteri serta pengenceran isola
standar Mc Farland dapat dilihat pada Lampiran 9.
Indeks Antimikroba Film Pelapis Escherechia coli
2,615
0,731 2,931
0,585 Spesies
Staphylococcus aureus Shigella
Salmonella Pseudomonas aeruginosa
0,638
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6. Hasil Aktivitas Antimikroba dari Edible film Kitosan – Tepung Biji
Aren terhadap Bakteri E. coli EC, S. aureu SA, Shigella SG, Salmonella SN dan P.aeruginosa PD
4.1.3.2. Pengujian Aplikasi Film Pelapis sebagai Anti Mikroba
Pengujian aplikasi film pelapis sebagai antimikroba dilakukan terhadap ikan salmon dengan hasil pertumbuhan isolat bakteri dengan berbagai perlakuan dan lama
penyimpanan menggunakan metode Standard Plate Count Agar ditunjukkan pada tabel 4.6. dan ukuran film pelapis kitosan – tepung biji aren yang digunakan untuk melapisi
10 g dari keseluruhan permukaan ikan adalah dengan ukuran 8,2 cm x 2,3 cm.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Data Pertumbuhan Isolat Bakteri pada Ikan Salmon
Keterangan : STP : Salmon Tanpa Pelapis
SDP : Salmon Dengan Pelapis
Hasil pengamatan dari total bakteri yang dihasilkan dan grafik total bakteri ikan salmon ditunjukkan pada Lampiran 10.
5 10
15 20
244 396 594 16
83 137 154 Sampel
Hari ke
STP x 10
4
SDP x 10
4
1 2
3 3
11 39
55 160
3 4
7 11
4.1.3.3. Pengujian Biodegradasi Film Pelapis dengan Jamur Aspergillus niger
Pengujian biodegradasi dari film pelapis dilakukan dengan selang waktu tertentu dalam media PDA yang telah ditumbuhkan jamur pendegradasi , kehilangan
berat berdasarkan selang waktu ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.7. Data Kehilangan Berat dari Film yang dibiodegradasi
H ari k e B era t g
U lan g a n I U lan g a n II
R a ta - ra ta
6
1 8 3
9 1 2
1 5 2 1
0 ,0 5 7 1 0 ,0 5 4 5
0 ,0 4 9 0 0 ,0 4 7 2
0 ,0 4 3 4 0 ,0 4 1 9
0 ,0 3 8 0 0 ,0 3 5 3
0 ,0 5 5 1 0 ,0 5 2 5
0 ,0 4 5 5 0 ,0 4 4 0
0 ,0 4 1 5 0 ,0 3 9 8
0 ,0 3 5 5 0 ,0 3 1 1
0 ,0 5 3 0 0 ,0 5 0 5
0 ,0 4 2 0 0 ,0 4 0 7
0 ,0 3 9 5 0 ,0 3 7 7
0 ,0 3 2 9 0 ,0 3 0 8
Universitas Sumatera Utara
Foto dari hasil biodegradasi selama 21 hari dengan selang waktu 3, 6, 9, 12, 15, 18 , dan 21 hari dan grafik pengurangan berat ikan salmon dapat dilihat pada
Lampiran 11 . Hasil biodegradasi dari film pelapis dikarakterisasi dengan uji SEM dan
analisis FT – IR.
Film Kitosan – Tepung Biji Aren Biodegradasi hari ke – 21
Gambar 4.8. Foto SEM dari Permukaan Film Kitosan – Tepung Biji Aren dengan Perbesaran 5000 x Hasil Biodegradasi hari ke – 21
Gambar 4.7 . Foto SEM dari Permukaan dengan Perbesaran 2000 x Hasil
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9. Foto SEM Penampang Film Kitosan – Tepung Biji Aren dengan Perbesaran 2000 x Hasil Biodegradasi hari ke – 21
Gambar 4.10. Spektrum FT – IR Biodegradasi Film Pelapis Kitosan – Tepung Biji Aren
Universitas Sumatera Utara
Hasil biodegradasi film pelapis kitosan – tepung biji aren setelah 21 hari dapat ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 4.11. Foto Edible Film : A yang belum dibiodegaradasi ; B yang telah dibiodegradasi
4.2. Pembahasan 4.2.1. Kandungan Karbohidrat dan Protein dari Tepung Biji Aren