berganda.
1.2. Periode 1975-1998 Orde Baru
a. PMAL  berpengaruh positif, yaitu sebesar 0,103 dan merupakan  penjelas
yang signifikan terhadap PDB  di Indonesia periode 1975-1998 Orde Baru. Hal ini ditandai dengan  Nilai Prob. t  lebih  kecil
dari  Nilai  α Toleransi, yaitu 0,0000  0,01.
b. PP berpengaruh positif, yaitu sebesar 1,011 dan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap PDB di Indonesia periode 1975-1998 Orde Baru. Hal ini ditandai dengan Nilai Prob. t  lebih kecil  dari
Nilai  α  Toleransi, yaitu 0,0000  0,01.
c. PMAL dan PP secara serentak dan signifikan terhadap PDB Di Indonesia
periode 1975-1998 Orde Baru. Hal ini ditandai dengan Nilai Prob. F lebih kecil  dari N
ilai α Toleransi, yaitu 0,000000  0,01. d.
Secara bersama-sama, PMAL  dan PP memberikan kontribusi terhadap PDB Di Indonesia periode 1975-1998 Orde Baru  ditandai dengan Nilai
R-Square  R
2
sebesar 97,11, sedangkan sisanya sebesar 2,89 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan pada model
estimasi regresi linier berganda.
1.3. Periode 1999-2010 Pasca Krisis Ekonomi 1998
a. PMAL berpengaruh positif, yaitu sebesar 0,091, namun bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap PDB  di Indonesia periode 1999-2010 Pasca Krisis Ekonomi  1998. Hal ini ditandai dengan  Nilai Prob. t  lebih
besar  dari Nilai α Toleransi, yaitu 0,1830  0,01; 0,05; dan 0,10.
b. PP berpengaruh positif, yaitu sebesar 0,995 dan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap PDB di Indonesia periode 1999-2010 Pasca Krisis Ekonomi  1998. Hal ini  ditandai dengan Nilai Prob. t  lebih kecil  dari
Nilai α Toleransi, yaitu 0,0000  0,01. c.
PMAL dan PP secara serentak dan signifikan terhadap PDB Di Indonesia periode 1999-2010 Pasca Krisis Ekonomi 1998. Hal ini ditandai dengan
Nilai Prob. F lebih kecil  dari N ilai α Toleransi, yaitu 0,000000  0,01.
d. Secara bersama-sama, PMAL  dan PP  memberikan  kontribusi  terhadap
PDB  Di Indonesia Pasca Krisis Ekonomi  1998 ditandai dengan Nilai R- Square R
2
sebesar 97,43, sedangkan sisanya sebesar 2,57 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan pada model estimasi regresi
linier berganda. Berdasarkan hasil estimasi untuk ketiga periode di atas,  maka  terdapat
perbedaan, dimana PMAL di periode 1999-2010 Pasca Krisis Ekonomi 1998 merupakan penjelas yang  berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
PDB di Indonesia, sedangkan PMAL periode 1975-2010 dan periode 1975-1998 Orde Baru merupakan penjelas yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
PDB di Indonesia. Dan nilai koefisien regresi PMAL  pada  periode  1975-1998 Orde Baru  lebih tinggi daripada  periode 1975-2010 dan periode 1999-2010
Pasca Krisis Ekonomi 1998, yaitu sebesar 0,103. Terdapat persamaan di ketiga periode tersebut,  dimana PP merupakan
penjelas yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDB di Indonesia baik pada periode 1975-2010, 1975-1998 Orde Baru, maupun periode 1999-2010
Pasca Krisis Ekonomi 1998. Dan nilai koefisien regresi PP pada periode 1975-
1998 Orde Baru adalah yang tertinggi, yaitu sebesar 1,011. Penelitian dengan metode OLS telah sesuai dengan Teorema Gauss-
Markov, yaitu telah memenuhi syarat BLUE Best Linear Unbiased Estimator dengan tidak adanya penyimpangan asumsi klasik ketika dilakukan pengujian
normalitas, kolinearitas ganda, heteroskedastisitas, dan serial korelasi pada ketiga periode, baik pada periode 1975-2010, periode 1975-1998 Orde Baru, maupun
periode 1999-2010 Pasca Krisis Ekonomi 1998 Kuncoro, 2009.
2. Saran