Penanaman Modal Asing Langsung PMAL Pengeluaran Pemerintah PP

1998 Orde Baru adalah yang tertinggi, yaitu sebesar 1,011. Penelitian dengan metode OLS telah sesuai dengan Teorema Gauss- Markov, yaitu telah memenuhi syarat BLUE Best Linear Unbiased Estimator dengan tidak adanya penyimpangan asumsi klasik ketika dilakukan pengujian normalitas, kolinearitas ganda, heteroskedastisitas, dan serial korelasi pada ketiga periode, baik pada periode 1975-2010, periode 1975-1998 Orde Baru, maupun periode 1999-2010 Pasca Krisis Ekonomi 1998 Kuncoro, 2009.

2. Saran

2.1. Penanaman Modal Asing Langsung PMAL

a. Upah buruh termasuk biaya produksi yang diperhitungkan oleh investor. Oleh karena itu menerapkan kebijakan upah yang bersaing dengan negara lain dimungkinkan dapat meningkatkan PMAL ke Indonesia. Selain itu diperlukan juga tenaga kerja yang memiliki produktivitas tinggi, oleh sebab itu diperlukan tenaga kerja dengan keterampilan skill dan kompetensi yang didapat melalui berbagai jenjang pelatihan dan pendidikan diklat. b. Menjaga stabilitas nilai tukar efektif dan volatilitasnya dapat menarik investor asing untuk masuk dan menanamkan modal di Indonesia, karena kestabilan nilai tukar akan berdampak pada kepastian tingkat pengembalian investasi bagi investasi yang masuk. c. Keterbukaan terhadap perdagangan seperti hambatan di dalam birokrasi yang rendah merupakan keuntungan wilayah yang dapat ditawarkan kepada investor asing. d. Peningkatan infrastruktur, terutama sarana transportasi dan komunikasi, serta energi khususnya listrik, yang dapat mendukung efisiensi di dalam melakukan kegiatan produksi harus ditingkatkan. Hal ini juga perlu dipersiapkan karena latar belakang negara-negara di Asia Tenggara merupakan wilayah yang menjadi tujuan untuk melakukan kegiatan produksi. e. Perjanjian bilateral terutama dengan negara-negara yang sedang mengalami peningkatan di dalam investasi asingnya emerging economies, seperti China, India, dan Singapura. Hal ini akan meningkatkan production networking Indonesia yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan nasional dan PMAL inflow. f. Perlu diperhatikan dampak spillover yang dapat muncul dari meningkatnya aliran PMAL ke suatu negara. Selain itu, perusahaan multinasional yang menanamkan modalnya di dalam negeri harus memperhatikan transfer teknologi, pengetahuan serta hubungan dengan perusahaan domestik.

2.2. Pengeluaran Pemerintah PP

a. Meningkatkan kualitas belanja melalui pemantapan pelaksanaan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah KPJM atau Medium-Term Expenditure Framework MTEF dan pemantapan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja performance based budgeting, antara lain melalui restrukturisasi program dan kegiatan, serta penyusunan indikator kinerja yang tepat dan terukur. b. Meningkatkan dan memperkuat keterkaitan perencanaan dengan penganggaran Pemerintah Pusat melalui penyempurnaan penyusunan RPJMN, Renstra, RKP, Rencana Kerja dan Anggaran KementerianLembaga, dan lainnya. Demikian pula Pemerintah Daerah untuk RPJMD, Rencana Kerja dan Anggaran Pemerintah Daerah, dan lainnya. c. Menyusun alokasi belanja yang lebih tepat sasaran dan menempatkan prioritas pendanaan pada kegiatan-kegiatan yang dapat melipatgandakan kegiatan perekonomian domestik dan mampu menciptakan lapangan kerja yang tinggi serta mendukung peningkatan kualitas layanan. d. Memperkuat pemantauan dan evaluasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan penganggaran. e. Menyempurnakan mekanisme pengadministrasian dan pencairan anggaran agar lebih cepat, dan akuntabel. DAFTAR PUSTAKA • Asian Development Bank ADB. Key Indicators of Developing Asian and Pacific Countries 2000–2009. • Baasir, Faisal 2004. Indonesia Pasca Krisis: Catatan Politik dan Ekonomi 2003-2004. Jakarta: Penerbit Pustaka Sinar Harapan. • Badan Kebijakan Fiskal BKF Kemenkeu RI 2009. Era Baru Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep, dan Implementasi. Jakarta: Penerbit Kompas. • Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas RI 2010. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2010-2014. • Badan Pusat Statistik BPS 2010. Data Strategis BPS. • Basri, Faisal 2004. Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. • 2009. Catatan Satu Dekade Krisis: Transformasi, Masalah Struktural, dan Harapan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Penerbit Esensi- Erlangga Group. • Boediono 2009. Ekonomi Indonesia, Mau ke Mana: Kumpulan Esai Ekonomi. Jakarta: Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia KPG. • Brooks, Chris 2008. Introductory Econometrics for Finance. Cambridge: Cambridge University Press. • Dumairy 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. • Fuad, Noor et al 2006. Keuangan Publik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah LPKPAP. • Kamar Dagang dan Industri Kadin Indonesia 2009. Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia 2009–2014. Jakarta: Kadin – Indonesia. • Koutsoyiannis, A. 1977. Theory of Econometrics. New York: Harper Row Publishers, Incorporated. • Kuncoro, Mudrajad 2009. Ekonomika Indonesia: Dinamika Lingkungan Bisnis di Tengah Krisis Global. Yogyakarta: Penerbit UPP STIE YKPN. • 2007. Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru 2030? Yogyakarta: Penerbit UPP STIE YKPN. • 2010. Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomika Pembangunan. Jakarta: Penerbit Erlangga. • 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga. • Kurniati, Yati et al 2007. Determinan FDI: Faktor-Faktor yang Menentukan Investasi Asing Langsung. Jakarta: Bank Indonesia. • Mangkusubroto, Guritno 2001. Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE UGM. • Mankiw, N. Gregory 2009. Makroekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga. • Nota Keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN Republik Indonesia 2000–2011. • Reformed Center for Religion Society RCRS 2010. Buletin Veritas Dei Vol. II Tahun I 2010: ACFTA, Tantangan Ekonomi Indonesia. Jakarta: RCRS. • Sagir, H. Suharsono 2009. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia. Jakarta: Penerbit Kencana. • Sugiyono 1992. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit Alfabeta. • Supranto, J. 1984. Ekonometrika. Jakarta: LP FE-UI. • Tambunan, Tulus. 2007. Daya Saing Indonesia Dalam Menarik Investasi: Seminar Bank Indonesia, Rabu 19 Desember 2007. Jakarta: Pusat Studi Industri dan UKM, Universitas Trisakti dan Kadin Indonesia. • 2009. Perekonomian Indonesia. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. • Todaro, Michael P. Smith, Stephen C. 2008. Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga. • Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. • United Nations Conference on Trade and Development UNCTAD 2006. World Investment Report 2006: FDI from Developing and Transition Economies: Implication for Development. Geneva: United Nations Publication. • 2008. World Investment Report 2008: Transnational Corporations and the Infrastructure Challenge. Geneva: United Nations Publication. • 2010. World Investment Report 2010: Investing In A Low-Carbon Economy. Geneva: United Nations Publication. • World Economic Forum WEF 2010. The Global Competitiveness 2010- 2011. Geneva: SRO-Kundig. • http:www.bkpm.go.id • http:www.bps.go.id • http:www.kompas.com • http:www.oecd.org LAMPIRAN

1. Periode 1975-2010