Pemerintahan daerah Pemerintahan Daerah dan Pemilihan Kepala Daerah

commit to user 37 2 Pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Mengacu dari pasal 22E UUD 1945, maka Pemilihan Kepala Daerah tidak disebut sebagai pemilihan umum, sehingga Pemilihan Kepala Daerah secara normatif bukan termasuk dalam kategori pemilihan umum.

E. Pemerintahan Daerah dan Pemilihan Kepala Daerah

1. Pemerintahan daerah

Menurut Edriatmo Soetarto, 64 pemerintahan daerah adalah daerah-daerah otonom yang memiliki kekuasaan dari pusat untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan rumah tangga pemerinthan di daerah. Pemerintah daerah tersusun dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Kepala Daerah. Pemerintahan daerah oleh Dadang Juliantara, 65 diartikan sebagai demokrasi kerakyatan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, pemerintah daerah sebagai alat dan fasilitator untuk memberikan pelayanan pada masyarakat, menyalurkan aspirsi dan kepentingan rakyat melalui pemberdayaan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat 2 UU No.32 Tahun 2004 disebutkan Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam menjalankan pemerintahan daerah tentunya dipimpin oleh Kepala Daerah. Yang dimana Kepala Daerah menurut UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan UU No.12 Tahun 2008 perubahan atas UU No.32 Tahun 2004 dipilih langsung oleh rakyat. Pasal 56 ayat 1, menyebutkan; Kepala daerah 64 Edriatmo Soetarto, Elit versus Rakyat, Lapera, ctk. Pertama, 2006, Yogyakarta, hlm. 184 65 Dadang Juliantara, Arus Bawah Demokrasi, Lapera, ctk. Kedua, 2000, Yogyakarta, hlm. 82 commit to user 38 dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Akan tetapi UUD 1945 tentang pemerintahan daerah tidak menyatakan pemilihan kepala daerah merupakan pemilihan umum. UUD 1945 pasal 18 dinyatakan, 3 Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. 4 Gubernur, Bupati, Walikota masing-masing sebagai kepala daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. 66 Dalam UUD 1945 pasal 18 menunjukkan adanya perbedaan, bahwa pemilihan umum di daerah dilakukan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sedangkan untuk pemilihan Gubernur, Bupati, Walikota sebagai kepala daerah dipilih secara demokratis. Dipilih demokratis bukan berarti pemilihan umum, karena sebelum UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah terbit, kepala daerah dipilih oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah masing- masing derah tersebut. 67

2. Pemilihan Kepala Daerah

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Tinjauan Kritis Terhadap Pelaksanaan Kewenangan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dalam Menyelesaikan Sengketa Penetapan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah

0 83 187

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

KAJIAN YURIDIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 41/PHPU.D-VI/2008 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR

0 3 18

KONTRADIKSI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008) Kontradiksi Putusan Mahkamah Konstitusi (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008).

0 2 18

SKRIPSI Kontradiksi Putusan Mahkamah Konstitusi (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008).

0 2 16

PENDAHULUAN Kontradiksi Putusan Mahkamah Konstitusi (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008).

0 3 13

Pembingkaian Berita Putusan Mahkamah Konstitusi Untuk Coblos Ulang Pilkada Surabaya (Studi Analisis Framing Tentang Berita Putusan Mahkamah Konstitusi Untuk Coblos Ulang Pilkada Surabaya Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surya edisi 1 s.d 6 Juli 2010.

0 0 118

TEROBOSAN HUKUM MAHKAMAH KONSTITUSI (Analisis Tentang Putusan MK Nomor: 41PHPU.D-VI2008)

0 0 9

Pembingkaian Berita Putusan Mahkamah Konstitusi Untuk Coblos Ulang Pilkada Surabaya (Studi Analisis Framing Tentang Berita Putusan Mahkamah Konstitusi Untuk Coblos Ulang Pilkada Surabaya Pada Surat Kabar Jawa Pos dan Surya edisi 1 s.d 6 Juli 2010

0 1 21