47
2. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka
peneliti melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan sebelum melakukan uji asumsi klasik lainnya. Hal ini dikarenakan data yang baik dan layak untuk digunakan adalah
data yang berdistribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah didalam model regresi variabel independen dan variabel dependen
keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati mormal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi
normal Ghozali, 2013:30. Penelitian ini mengunakan Uji Statistik Kolomogorov Sminorv untuk
mengetahui normal atau tidaknya data. Data dikatakan normal jika nilai probabilitas yang dihasilkan asymp sig. lebih besar dari nilai
siginifikansinya. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5.
b. Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas multiko.
48
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Imam Ghozali, 2013:105.
Menurut Ghozali 2013:105 multikolinearitas dapat juga diihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Kedua
ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang disajikan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap
variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang
terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF= 1tolerance
dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di
atas 10. Setiap analisis harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih dapat
ditolerir. Pengujian
multikolinearitas dilakukan
dengan menggunakan nilai VIF.
c. Uji Autokorelasi