65
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
1
Constant .788
1.304 .605
.547 ACSIZE
.204 .235
.868 .387
AC_MEET .192
.083 2.320
.022 ACCT
-.082 .130
-.631 .529
FSIZE -.045
.041 -1.092
.277 LEV
.578 .346
1.672 .097
a. Dependent Variable: AbsFRQ
Sumber : Data Sekunder yang diolah Berdasarkan table 4.6, nilai signifikan seluruh variabel berada di atas
tingkat signifikansi α = 1. Hal ini menandakan bahwa tidak terjadi problem heteroskedastisitas karena telah memenuhi kriteria nilai signifikansi di atas 1.
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Koefisien Determinasi R
2
Pada model regresi berganda, penggunaan adjusted R
2
, atau koefisien determinasi yang telah disesuaikan, lebih baik dalam melihat seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen bila dibandingkan dengan R
2
koefisien determinasi. Kelemahan dalam menggunakan nilai R
2
adalah karena adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Selengkapnya hasil uji
koefisien determinasi dapat dilihat pada table 4.8 berikut
66
Tabel 4.8 Hasil Uji Adjusted R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.336
a
.113 .076
.95015
a. Predictors: Constant, LEV, ACCT, ACSIZE, FSIZE, AC_MEET b. Dependent Variable: FRQ
Sumber : Data Sekunder yang diolah
Tabel 4.8 di atas menunjukkan nilai adjusted R
2
sebesar 0,076 yang berarti, hanya 7,6 variabel dependen FRQ dapat dijelaskan oleh variasi
variabel independen ACSIZE, AC_MEET, ACCT, FSIZE, LEV. Hal ini menandakan masih lemahnya kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen. Sementara sisanya, 92,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Menurut Fanani
2009, faktor lain yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan adalah volatilitas penjualan, kinerja perusahaan, dan klasifikasi industri.
b. Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen
secara bersama-sama simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan
melihat nilai signifikansi sig. yang ada di tabel 4.9. Selengkapnya mengenai hasil uji F penelitian dapat dilihat di halaman selanjutnya.
67
Tabel 4.9 Hasil Uji F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1
Regression 13.671
5 2.734
3.029 .013
b
Residual 107.431
119 .903
Total 121.102
124
a. Dependent Variable: FRQ b. Predictors: Constant, LEV, ACCT, ACSIZE, FSIZE, AC_MEET
Sumber : Data Sekunder yang diolah
H6 : Ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian akuntansi komite audit, ukuran perusahaan dan
leverage berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan
keuangan.
Berdasarkan tabel 4.9, nilai F hitung sebesar 3,029 dengan nilai signifikansi sebesar 0,013. Hal ini menandakan bahwa model regresi dapat
digunakan untuk menilai kualitas laporan keuangan karena nilai signifikansi kurang dari alpha α=5. Maka dapat disimpulkan H6 dapat diterima. Hal ini
menunjukkan terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian akuntansi komite audit,
ukuran perusahaan dan leverage terhadap kualitas laporan keuangan. c. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t
Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Adapun
68
tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Selengkapnya mengenai hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
4.10 berikut
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
-3.778 1.926
-1.961 .052
ACSIZE .721
.347 .184
2.077 .040
AC_MEET -.318
.122 -.247
-2.604 .010
ACCT -.367
.192 -.174
-1.913 .058
FSIZE .076
.060 .114
1.267 .208
LEV .416
.510 .076
.815 .417
a. Dependent Variable: FRQ
Sumber : Data Sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.10, koefisien model regresi memiliki nilai konstanta sebesar -3.778 dengan nilai t hitung sebesar -1.961
dan nilai sig 0.052. dari tabel tersebut, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
FRQ = -3.778 + 0.721ACSIZE – 0.318AC_MEET – 0.367ACCT +
0.076FSIZE + 0.416LEV Nilai konstanta model persamaan regresi adalah -3.778. Artinya, jika
variabel ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, keahlian akuntansi komite audit, ukuran perusahaan dan leverage dianggap konstan, maka kualitas
laporan keuangan yang diukur menggunakan kualitas akrual sebesar -3.778.
69
H1 : Ukuran komite audit berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
Berdasarkan tabel 4.10, hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel ukuran komite audit ACSIZE berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien 0,721 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,040 lebih
kecil dari α = 0.05 dan nilai t hitung sebesar 2,077. Regresi berganda secara individual dapat
disimpulkan bahwa H1 yang menyatakan ukuran komite audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan diterima.
H2 : Jumlah rapat komite audit berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel jumlah rapat komite audit AC_MEET berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan. Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien -0,318 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,010 lebih kec
il dari α = 0.05 dan nilai t hitung sebesar -2,604. Regresi berganda secara individual dapat disimpulkan bahwa H2 yang
menyatakan jumlah rapat komite audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan diterima.
H3 : Keahlian akuntansi komite audit berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel keahlian akuntansi komite audit ACCT berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien -0,367 dengan nilai
70
signifikansinya sebesar 0,058 lebih besar dari α = 0.10 dan nilai t hitung
sebesar -1,913. Regresi berganda secara individual dapat disimpulkan bahwa H3 yang menyatakan keahlian akuntansi komite audit berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan diterima.
H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan FSIZE tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Hal ini dapat dilihat pada nilai koefisien 0,076 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,208 lebih
besar dari α = 0.05 dan nilai t hitung sebesar 1,267. Regresi berganda secara individual dapat disimpulkan bahwa H4 yang menyatakan
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan ditolak, karena tidak berpengaruh.
H5 : Leverage berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel leverage LEV tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini dapat
dilihat pada nilai koefisien 0,416 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,417 lebih
besar dari α = 0.05 dan nilai t hitung sebesar 0,815. Regresi berganda secara individual dapat disimpulkan bahwa H5 yang menyatakan efektivitas
komite audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan ditolak, karena tidak berpengaruh.
71
C. Pembahasan
1. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Berdasarkan tabel 4.10, nilai signifikan variabel ukuran komite audit ACSIZE sebesar 0,040 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menandakan
bahwa ukuran komite audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Maka, hipotesis pertama diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kusnadi 2015, Hassan 2013 dan Felo, et.al. 2003 yang menyatakan ukuran komite audit
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Semakin besar ukuran komite audit, maka akan semakin banyak tenaga dan waktu
yang dicurahkan terhadap pengawasan laporan keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan akan terhindar dari bias dan kesalahan. Hal ini akan
meningkatkan kualitas laporan keuangan. Penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Mutmainnah dan
Wardhani 2013, yang menyatakan bahwa semakin besar jumlah komite audit, maka cakupan dalam aspek monitoring terhadap risiko-risiko yang
dihadapi perusahaan menjadi lebih baik. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan Pertiwi 2012 dan
Aldamen 2011 yang menyatakan bahwa ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.