GPS Global Positioning System, kamera, panduan wawancara dan alat tulis. Bahan yang digunakan tersaji dalam Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1 Bahan yang diperlukan berdasarkan jenis dan sumber datanya
No Jenis bahan
Sumber bahan Keterangan
1 Peta Kawasan TNKM
WWF dan TNKM Peta tahun 1996
2 Peta Topografi Kaltim
WWF dan TNKM Peta tahun 1999
3 Peta Kab. Malinau Nunukan
WWF dan TNKM Peta tahun 1999
4 Peta Aliran Sungai Kaltim
WWF dan TNKM Peta tahun 1999
5 Peta Penutupan Lahan Kaltim
WWF dan TNKM Peta tahun 1999
6 Peta Zonasi Kawasan TNKM
WWF dan TNKM Peta tahun 2010
7 Citra Landsat 7 ETM+ Enhanced
Thematic Mapper Plus USGS
Peta tahun 2009 8
Citra SRTM Shuttle Radar Topography Mission
USGS Peta tahun 2009
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Pengumpulan data sekunder
Data sekunder diperlukan dalam penelitian ini sebagai data yang mendukung dalam penelitian. Berikut disajikan data sekunder yang diperlukan
dan cara serta sumber memperoleh data sekunder Tabel 2.
Tabel 2 Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian
No Jenis data
Metode Sumber data
1 Demografi penduduk
Studi Literatur Kantor Kecamatan
2 Informasi Nilai Kehati
Studi Literatur WWF dan TNKM
3 Koordinat lokasi penting menurut
masyarakat Ground Check
dan Diskusi Areal Tana „Ulen
Penentuan koordinat lokasi penting menurut masyarakat dilakukan dengan menyusuri batas lapang dan sebelumnya berdiskusi bersama pengelola untuk
menentukan areal mana yang merupakan daerah penting tersebut. Areal penting dalam areal didasarkan pada persepsi masyarakat sebagai pemilik dan pengelola
kawasan. Areal penting tersebut dapat berupa areal bersejarah, areal sebagai pemenuhan kebutuhan pangan dan areal berburu.
3.3.2 Pengumpulan data primer
Data primer merupakan data yang akan diolah menjadi peta Tana „ulen dan berbagai data lainnya. Tabel di bawah ini akan menunjukan data primer yang
diperlukan, cara serta sumber memperoleh data tersebut Tabel 3.
Tabel 3 Data primer yang diperlukan dalam penelitian
No Jenis data
Metode Sumber data
1 Letak dan batas lapang Tana
„Ulen Ground check dan Diskusi
Kawasan TNKM 2
Aturan pengelolaan kawasan Wawancara dan Studi literatur
BPTU dan BTNKM
Kegiatan identifikasi batas lapang areal Tana „ulen dilakukan dengan menyusuri areal tersebut dan mengambil gambaran kondisi batas lapang. Selain
itu d iambil pula koordinat batas lapang areal Tana „ulen tersebut dengan
melibatkan masyarakat setempat sebagai pengelola kawasan. Namun sebelum pengambilan koordinat disepakati terlebih dahulu bersama pengelola ciri fisik
yang diingat pengelola sebagai batas lapang. Pengambilan koordinat batas lapang dilakukan dengan tidak kontinu, karena kondisi lapang tidak selamanya mudah
ditelusuri. Kondisi batas lapang didokumentasikan dengan kamera digital. Kegiatan lain yang dilakukan berupa pengumpulan berbagai aturan
pengelolaan yang diterapkan di kawasan oleh pihak BTNKM dan BPTU. Pengumpulan berbagai aturan pengelolaan dilakukan dengan mewawancarai
pengelola areal Tana „ulen seperti pihak BPTU dan studi literatur di Balai TNKM. Wawancara dilakukan menggunakan panduan wawancara dan panduan studi
literatur yang selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran dan masih dapat dikembangkan sesuai keperluan.
3.3.3 Pengolahan data