BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kondisi Fisik Tana ‘Ulen Lalut Birai
5.1.1 Hidrologi
Tana „Ulen Lalut Birai merupakan tanah adat masyarakat Desa Long Alango yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang.
Arealnya terdiri atas lembah-lembah dalam dan pegunungan sehingga areal ini merupakan daerah tangkapan air. Oktariadi 2007 menggambarkan suatu daerah
tangkapan air dengan areal yang umumnya dilindungi seperti suaka alam maupun hutan lindung serta berada pada daerah-daerah puncak dengan kelerengan terjal
30-50 hingga sangat terjal 70. Sehingga Tana „Ulen Lalut Birai dapat
dikatakan sebagai areal tangkapan air yang mengalirkan airnya melalui Sungai Enggeng.
Sungai Enggeng memiliki percabangan di daerah hulu seperti Sungai Tee, Sungai Enggeng Tau, Sungai Enggeng Kabi‟eng dan Sungai Enggeng Belua.
Sungai Enggeng merupakan anak sungai dari Sungai Bahau yang mengalirkan airnya ke Sungai Kayan, salah satu sungai terbesar di Kalimantan Timur. Sungai
Enggeng terletak di ketinggian 330 meter dari permukaan laut yang tercatat di muara sungai Gambar 6.
Gambar 6 Pertemuan muara Sungai Enggeng dengan Sungai Bahau.
Kondisi sungai sebagian besar terdiri atas bebatuan sehingga sungai ini sulit untuk dijadikan sarana transportasi. Arus deras dan tenang dapat dijumpai
tidak jauh dari muara Sungai Enggeng. Perbedaan ketinggian aliran permukaan air mudah ditemukan di sungai ini. Kondisi tersebut menjadikan sungai ini sulit untuk
dijelajahi dengan transportasi sungai pada umumnya. Air di sungai ini tidak dimanfaatkan oleh warga untuk kepentingan
mengairi lahan, kebutuhan sehari-hari maupun pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Letaknya cukup jauh dari desa sehingga sulit untuk dilakukan pemanfaatan
oleh masyarakat. Namun, salah satu anak sungai lalut dari Sungai Enggeng dimanfaatkan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama aktifnya
kegiatan penelitian di Stasiun Penelitian Hutan Tropis SPHT Lalut Birai.
5.1.2 Topografi