23 Gambar 12. Histogram Kadar air tepung ganyong instan terhadap
berbagai perlakuan komposisi ganyong dengan air
b. Tingkat Kecerahan
Tingkat kecerahan diukur menggunakan Minolta Chromameter yang ditembakkan pada sampel tepung instan ganyong dalam cawan petri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kecerahan yang diperoleh dari tepung instan ganyong berkisar antara 69.62 – 83.25, sedangkan nilai rata-ratanya berkisar antara 75.97 – 79.25. Tingkat kecerahan yang paling rendah diperoleh
pada perlakuan komposisi 1:2 sedangkan tingkat kecerahan yang paling tinggi diperoleh pada perlakuan komposisi 1:4.
Dari hasil analisis ragam, perlakuan komposisi ganyong dan air tidak mempunyai pengaruh yang nyata pada tingkat kecerahan tepung instan ganyong. Hal ini bisa dikarenakan
pada berbagai komposisi ganyong dan air tidak terdapat perbedaan warna yang mencolok. Komposisi ganyong dan air yang berbeda menyebabkan tingkat kekentalan dan kelarutan
ganyong yang berbeda.
Gambar 13. Histogram Tingkat kecerahan tepung ganyong instan terhadap berbagai perlakuan komposisi ganyong dengan air
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0 7.0
8.0
A1 A2
A3 K
a d
a r
A ir
b .k
Komposisi A1,A2, A3 : 1:2, 1:3, 1:4
20 40
60 80
100
A1 A2
A3 T
in g
k a
t K
e c
e ra
h a
n L
Komposisi A1,A2, A3 : 1:2, 1:3, 1:4
24
c. Frekuensi Partikel Tepung Berukuran Mesh 100
Produk yang dihasilkan dari pengering drum berupa serpihan. Serpihan-serpihan itu dihaluskan menggunakan blender kering. Pada umumnya proses pengecilan ukuran untuk produk
berupa tepung menggunakan Pin Mill, namun dikarenakan banyak susut yang dihasilkan karena menggunakan pin mill maka digunakan blender kering yang mempunyai tingkat kehalusan yang
mendekati pin mill. Pengecilan ukuran menggunakan blender dilakukan selama 1 menit. Ukuran partikel tepung instan mesh 100 mempunyai ukuran yang paling halus, setara dengan bubuk susu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi partikel tepung berukuran mesh 100 berkisar antara 31.48 sampai 56.29. Dari hasil analisis ragam, perlakuan komposisi ganyong
dengan air berpengaruh nyata terhadap frekuensi partikel tepung berukuran mesh 100. Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa perlakuan terbaik dengan frekuensi tertinggi adalah pada komposisi
1:4. Sedangkan frekuensi paling rendah adalah pada komposisi 1:3. Pada komposisi 1:4, ganyong lebih mudah dihaluskan dengan air dan pada saat pengeringan akan menghasilkan serpihan-
serpihan yang halus sehingga mudah saat dilakukan penghalusan dengan blender kering. Dari hasil eksplorasi data frekuensi partikel tepung mesh 100 menggunakan Trend
Analysis, komposisi ganyong dengan air 1:5 mempunyai frekuensi partikel yang lebih kecil dari komposisi 1:4.
Gambar 14. Histogram Frekuensi partikel tepung ganyong instan mesh 100 terhadap
berbagai perlakuan komposisi ganyong dengan air
d. Rendemen
Pada proses pembuatan tepung instan ganyong dilakukan perhitungan rendemen tepung instan ganyong dari umbi ganyong kukus yang diblender dengan air. Rendemen bubur instan
menyatakan persentase bubur instan kering dari bubur basah yang dihitung berdasarkan berat bubuk kering bubur instan dibagi dengan berat bubur basah sebelum pengeringan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jangkauan rendemen bubur instan ganyong adalah 13.86 sampai 19.40. Dari hasil analisis ragam, perlakuan komposisi ganyong dengan air
10 20
30 40
50 60
A1 A2
A3 F
re k
u e
n si
P a
rt ik
e l
Komposisi A1,A2, A3 : 1:2, 1:3, 1:4