Kekentalan PENGARUH KOMPOSISI GANYONG DENGAN AIR TERHADAP

26 dihasilkan. Perlakuan terbaik menurut uji lanjut Duncan adalah komposisi ganyong dengan air 1:3 diikuti komposisi 1:4 dan 1:2.

b. Uji Organoleptik

Uji organoleptik merupakan uji yang bersifat subjektif dan menggunakan panelis yang mempunyai tingkat kesukaan dan kepekaan yang bervariasi. Panelis adalah sekelompok orang yang memberikan kesan subjektif berdasarkan prosedur yang diujikan. Uji kesukaan atau uji hedonik merupakan salah satu jenis uji penerimaan. Dalam uji ini, panelis mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan, disamping itu juga mereka mengemukakan tingkat kesukaan atau ketidaksukaannya dengan skala hedonik Haerani, 2000. Menurut Winarno 1988, penentuan mutu bahan makanan pada umumnya sangat tergantung pada beberapa faktor diantaranya citarasa, warna, tektur, kerenyahan, sifat mikrobiologis, dan lain-lain. Menurut Nasution 1980, faktor utama yang dinilai dari citarasa adalah rupa meliputi warna, bentuk, dan ukuran, aroma, dan rasa. Skala kesukaan pada bubur ganyong dinilai dengan skala penilaian 1 sampai 7. Pernyataan sangat suka bernilai 7, suka bernilai 6, agak suka bernilai 5, netral bernilai 4, agak tidak suka bernilai 3, tidak suka bernilai 2 dan sangat tidak suka bernilai 1. Penilaian dilakukan terhadap rasa, warna, aroma, dan tekstur.Uji organoleptik dilakukan terhadap rasa, warna, aroma, dan tekstur bubur instan yang sudah direhidrasi kepada 10 orang panelis semi terlatih dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB. Komposisi ganyong dengan air memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai uji organoleptik baik tingkat kesukaan warna, aroma, rasa, tekstur, maupun tingkat kesukaan secara keseluruhan. Namun, untuk penampakan warna terdapat perbedaan dari perbandingan komposisi ganyong dengan air. Komposisi 1: 4 mempunyai warna yang lebih cerah dibandingan dengan komposisi 1:2. Hal ini dikarenakan jumlah kandungan air pada komposisi 1:4 lebih banyak sehingga warnanya terlihat lebih putih dibandingan dengan komposisi 1:2 yang lebih kental. Sedangkan untuk perbandingan 1:3 mempunyai nilai diantaranya.

C. PENGARUH TEKANAN STEAM DALAM PROSES PENGERINGAN

DRUM Menurut Moore 1995, tekanan steam merupakan variabel pertama yang terlibat dalam operasi pengeringan drum. Sedangkan menurut Brennan et al. 1974, tekanan steam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan pengeringan dan kadar air akhir produk pada proses pengeringan drum. Perlakuan tekanan steam terdiri atas tiga taraf yaitu 3 bar 300 kPa, 4 bar 400 kPa, dan 5 bar 500 kPa

1. PENGARUH TEKANAN STEAM TERHADAP TEPUNG GANYONG

INSTAN Tekanan steam pengering drum memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap tingkat kecerahan tepung ganyong instan. Sedangkan untuk kadar air, frekuensi partikel mesh 100, dan rendemen tepung ganyong instan tidak berpengaruh nyata. 27 Namun, interaksi antara perlakuan komposisi ganyong dengan air dan perlakuan tekanan steam mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tepung ganyong instan. Interaksi perlakuan ini mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kadar air dan frekuensi mesh 100 dari tepung instan ganyong. Sedangkan untuk tingkat kecerahan dan rendemen tidak berpengaruh nyata. Pengaruh interaksi komposisi ganyong dengan air pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tekanan steam.

a. Kadar Air

Dari hasil penelitian, perlakuan tekanan steam 400 kPa mempunyai kadar air paling rendah yaitu 5.31 b.k sedangkan perlakuan tekanan steam 300 kPa mempunyai kadar air paling tinggi yaitu 8.76 b.k. Dari hasil analisis ragam, perlakuan tekanan steam tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap hasil analisis kadar air produk tepung instan ganyong. Perlakuan dengan tekanan steam 500 kPa mempunyai rata-rata nilai kadar air yang paling rendah yaitu 6.92 b.k sedangkan perlakuan dengan tekanan steam 300 kPa mempunyai nilai rata-rata kadar air yang paling tinggi yaitu 7.72 b.k. Untuk perlakuan dengan tekanan steam 400 kPa mempunyai nilai rata-rata kadar air 7.10 b.k. Semakin tinggi tekanan steam, maka suhu pengeringan juga semakin tinggi. Dengan begitu, kadar air produk yang dihasilkan semakin rendah. Namun demikian, perbedaan kadar air akibat perlakuan tekanan steam lebih kecil dibandingkan dengan perbedaan kadar air akibat perlakuan komposisi. Gambar 16. Histogram Kadar air tepung ganyong instan terhadap berbagai perlakuan tekanan steam Dari hasil interaksi, perlakuan dengan komposisi 1:4 dan tekanan steam 400 kPa mempunyai kadar air paling rendah yaitu 5.31 b.k sedangkan perlakuan dengan komposisi 1:1 dan tekanan steam 300 kPa mempunyai kadar air paling tinggi yaitu 8.76 b.k. Dari hasil analisis ragam, perlakuan tekanan steam dan komposisi memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap hasil analisis kadar air produk tepung instan ganyong. Dengan uji lanjut Duncan, perlakuan terbaik adalah komposisi 1:4 dan tekanan steam 400 kPa yang mempunyai kadar air yang paling rendah. Nilai kadar air yang rendah ini menunjukkan bahwa daya simpan produk tepung instan ganyong lebih baik. Sedangkan perlakuan dengan kadar air paling tinggi menurut 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 B1 B2 B3 K a d a r A ir b .k Tekanan Steam B1, B2, B3 : 300 kPa, 400 kPa, 500 kPa