Uji Autokorelasi Pemilihan Model dalam Pengujian Data Panel

Tabel 3 Partisipasi Sekolah Usia 7-15 Tahun di Sulawesi Utara persen Tahun Usia 7-12 tahun usia 13-15 tahun Tidakbelum sekolah Masih Sekolah Tidak bersekolah lagi Tidakbelum sekolah Masih Sekolah Tidak bersekolah lagi 2008 1,34 97,82 0,84 0,49 87,96 11,56 2009 1,56 97,82 0,62 0,48 88,35 11,17 2010 1,15 98,30 0,55 0,46 89,06 10,49 Sumber :SUSENAS, tahun 2008-2010 Untuk pencapaian pendidikan dasar di Sulawesi Utara selama tahun 2008- 2010 menunjukkan kenaikan. Dari data SUSENAS partisipasi sekolah umur 7-12 tahun yang masih bersekolah 97,82 persen pada tahun 2008 dan meningkat sampai 98,30 persen. Angka ini masih lebih besar dari partisipasi sekolah SMP dimana pada tahun 2008 sebesar 87,96 persen dan meningkat hanya sampai 89,06 persen. Anak yang putus sekolah juga cenderung menurun, anak usia SMP lebih yang tidak bersekolah lagi masih lebih banyak dari usia SD. Pada tahun 2010 dari 100 anak usia 13-15 tahun, masih terdapat 11 anak yang tidak bersekolah atau putus sekolah Tabel 3 . Gambar 8 APS KabupatenKota Tahun 2010 Angka Partisipasi Sekolah APS juga merupakan salah satu indikator pemerataan akses dan layanan pendidikan. Pada periode 2010, APS SD di Sulawesi Utara yang tertinggi adalah kabupaten Minahasa sedangkan yang terendah adalah Sangihe. Untuk APS usia 13-15 tahun yang tertinggi adalah Kepulauan Talaud dan yang terendah adalah Bolaang Mongondow Gambar 8. Selain melihat partisipasi sekolah, yang perlu menjadi perhatian adalah angka putus sekolah pada usia 7-15 tahun. Kelompok ini adalah proporsi anak menurut kelompok usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu. Gambaran angka putus sekolah selama periode penelitian disajikan dalam bentuk peta dengan 3 gradasi warna. Warna paling gelap menunjukkan angka putus sekolah yang masih diatas rata-rata tahun 2008, sedangkan warna yang paling terang menunjukkan angka putus sekolah di daerah tersebut masih di bawah rata-rata Sulawesi Utara. Untuk putus sekolah umur 7-12 tahun daerah yang tetap berada diatas rata- rata angka putus sekolah adalah Kabupaten Sangihe, angka putus sekolah di kabupaten ini meningkat dari 3,21 persen di tahun 2008 menjadi 4,30 persen di tahun 2009. Daerah yang angka putus sekolahnya tetap berada di bawah rata-rata adalah kabupaten Talaud dan Minahasa Tenggara Gambar 9a dan b. Daerah yang menunjukkan kondisi membaik angka putus sekolahnya adalah Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Sitaro, Kota Bitung, Tomohon dan Kotamobagu. Angka putus sekolah di Kotamobagu dari 1,85 persen menjadi 1,05 persen. Kabupaten yang mengalami kondisi memburuk adalah Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, dan Manado Gambar 9a dan b. Secara keseluruhan dari tahun 2008 ke tahun 2009 kondisi angka putus sekolah cenderung menunjukkan penurunan.